Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Reformulation of Islamic Religious Education Curriculum for Adaptive and Inclusive Education Juliani; Reni Purnama Sari; Nova Indrianti; Fadhillah Syahfitri; Najla Fadhillah
Journal of Contemporary Gender and Child Studies Vol 4 No 1 (2025): April
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/jcgcs.v4i1.290

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) in Indonesia plays an important role in shaping the character and identity of the younger generation. However, along with the rapid development of globalization, technological advances, and social diversity, the current PAI curriculum is considered unable to answer these challenges effectively. Therefore, an adaptive and inclusive PAI curriculum reformulation is needed to meet the needs of education that is relevant to the times. This study aims to explore and analyze how the reformulation of the PAI curriculum that is responsive to changes in the times and the diversity of students can improve the quality of religious education in Indonesia. Using a qualitative approach and literature study method, this study explores the concepts and principles of curriculum reformulation that focus on the integration of the values of moderation, tolerance, and character in Islamic religious education. The results of the study indicate that the reformulation of the PAI curriculum needs to involve a more inclusive approach, pay attention to different learning styles, and utilize technology to make learning more interactive and interesting. In addition, the PAI curriculum must prioritize character education that not only teaches religious teachings, but also instils positive attitudes and behaviours in everyday life. This reformulation must also involve active participation from various parties, such as educators, parents, and the community, to produce a more comprehensive curriculum that is in accordance with students' needs. Thus, an adaptive and inclusive Islamic Religious Education curriculum is expected to be able to create a young generation that is not only academically intelligent, but also has good morals, has relevant life skills, and is able to face global challenges with a moderate, tolerant attitude, and respects diversity.
Tantangan Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital di Jalan MT. Haryono Lingkungan III Kelurahan Damai Binjai Utara Dwi Khairunisapril; Juliani; Mhd Wahyu; Nova Indrianti
Mesada: Journal of Innovative Research Vol. 2 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/zfdepf74

Abstract

Kemajuan teknologi digital telah menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar dalam bidang pendidikan dan pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara komprehensif berbagai tantangan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak di era digital, khususnya di Jln MT Haryono, Lingkungan III, Kelurahan Damai, Kecamatan Binjai Utara. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi kegiatan keluarga yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama yang dihadapi orang tua meliputi literasi digital yang tidak memadai, pengawasan yang tidak memadai terhadap penggunaan gawai, kecenderungan pola asuh yang lebih permisif, kurangnya penanaman nilai-nilai moral dan agama dalam keterlibatan digital anak, dan keterbatasan waktu yang timbul akibat tekanan sosial ekonomi. Sebagian besar orang tua hanya memiliki pemahaman yang dangkal tentang teknologi, yang mengakibatkan kurangnya kapasitas untuk mengelola konten atau mengatur waktu layar anak-anak mereka secara efektif. Situasi ini diperparah oleh kurangnya pendidikan dan pelatihan digital di wilayah tersebut. Pendekatan pengasuhan yang permisif dan berkurangnya interaksi orang tua-anak dapat mengakibatkan anak-anak lebih banyak menyerap nilai-nilai dari media sosial daripada dari konteks keluarga atau agama. Penelitian ini menegaskan bahwa inisiatif pendidikan yang terpadu dan kolaboratif sangat penting dari sekolah, badan pemerintah, dan pemimpin masyarakat untuk meningkatkan literasi digital orang tua dan memperkuat teknik pengasuhan adaptif di era digital. Strategi yang berorientasi pada masyarakat dan penggabungan nilai-nilai lokal sangat penting untuk menumbuhkan generasi yang tidak hanya cakap secara teknologi tetapi juga mewujudkan karakter dan pengaturan diri yang kuat.
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Gotong Royong Siswa - Siswi Di Mts Citra Amanah Sei Glugur Pancur Batu Nova Indrianti; Dara Putri Cia
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap sikap gotong royong siswa di MTs Citra Amanah Sei Glugur Pancur Batu. Data dikumpulkan menggunakan instrumen skala Likert yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh item instrumen valid, dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Uji reliabilitas menggunakan koefisien alpha Cronbach menghasilkan nilai 0.732 untuk variabel kegiatan pramuka dan 0.967 untuk variabel gotong royong, keduanya lebih besar dari ambang batas 0.6. Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Uji t menunjukkan nilai t hitung 4.567, lebih besar dari t tabel 1.984, dengan signifikansi 0.001, yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara kegiatan pramuka dan sikap gotong royong siswa. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kegiatan pramuka berperan penting dalam membangun nilai-nilai gotong royong, yang mencakup kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Kegiatan seperti perkemahan dan kerja bakti membantu siswa memahami pentingnya solidaritas dan kolaborasi dalam kehidupan sosial. Temuan ini menyarankan bahwa pengembangan kegiatan pramuka di sekolah dapat meningkatkan karakter positif siswa dan mendukung pembentukan sikap gotong royong yang kuat.