Angka kejadian bullying pada remaja semakin meningkat. Dari hasil penelitian terdahulu menujukan angka kejadian bullying rata-rata siswa SMA diwilayah Banjarmasin Timur yang pernah mengalami perilaku bullying dengan insiden prevalensi > 50%. Salah satu faktor penyebab utama terjadianya bullying adalah kurangnya pengetahuan tentang bahaya bullying. Tujuan untuk mengetahui hubungan Tingkat Pengetahuan siswa dengan kejadian bullying. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif diskriptif dengan pendekatan Cross-Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 88 responden, teknik pengambilan sampel Total sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dengan hasil uji validitas r>0,34 dan Alpha Cronbach mendapatkan hasil 0,939. Kuesioner kejadian bullying dengan hasil uji validitas r tabel >0,3916 dengan reliabilitas lebih dari 0,6%. Tingkat pengetahuan siswa sangat rendah dengan jumlah sebanyak 52 (59,1%),angka kejadian bullying 77 kasus (pelaku dan korban) dengan jumlah pelaku 49 (55,7%), korban 28 (31,8%). Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian bullying ( pelaku) didapat nilai p value 0.000, sedangkan pada korban bullying didapat nilai p value 0.003. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian bullying disebabkan kurangnya informasi dan edukasi sehingga siswa mengangagap bullying sebagai candaan. Dengan adanya program pembelajaran anti bullying maka tingkat pengetahuan siswa akan meningkat dan dapat mencegah kejadian bullying di lingkungan sekolah.