Dianita, Galuh
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Revolusi Nilai Multikultural di Pondok Pesantren Al-Barokah: Perspektif Santri dan Tantangan pada Era 5.0 Dianita, Galuh; ‘Aliyah, Naily Khuriyatul
Edukhasi: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol 2 No 4 (2024): Jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Edu Berkah Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60132/jip.v2i4.354

Abstract

Fostering the multicultural life of students in the context of the industrial revolution 5.0 is an important aspect in Islamic boarding schools, because it provides provisions for students to face the challenges that occur in the diversity around their environment and face a society that goes hand in hand with technological sophistication. This research uses qualitative research by utilizing primary data sources and secondary data sources. Primary sources come directly from sources through interviews, while secondary sources include the history of the Al-Barokah Islamic Boarding School and data on infrastructure. The techniques used to explore data sources are interviews, observation and documentation with John Cresswel's analysis. This research found that the implementation of multicultural values ​​carried out by students in the Al-Barokah Islamic Boarding School environment includes mutual respect, mutual respect, mutual understanding, tolerance, not making fun of other students and learning from each other between cultures. Solutions for strengthening multicultural values ​​in the 5.0 era include an inclusive curriculum, holding joint activities, using technology for multicultural education, empowering students, and self-assessing the implementation of multicultural values. Even though global developments are increasingly rapid, Islamic boarding schools are expected to not only maintain the authenticity of Islamic traditions, but also innovate in responding to the dynamics of an increasingly multicultural society.
Strategi Membangun Toleransi Beragama Melalui Pendekatan Colorblind Dianita, Galuh; Izzati, Leni Nurul; Sugiyar, Sugiyar
PUSAKA Vol 12 No 2 (2024): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v12i2.1561

Abstract

Objek penelitian ini adalah toleransi beragama dari pelajaran positif dari the colorblind. Hal Ini penting diteliti karena dengan membangun toleransi di tengah pluralitas agama yang ada di Indonesia, pendidikan multikultural hadir sebagai salah satu pendekatan yang efektif dalam mengajarkan keragaman dan membangun sikap saling menghormati di kalangan siswa. Penelitian ini menggunakan library research dengan memanfaatkan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer yaitu buku Multicultural Education Issues and Perspectives karya James A. Banks dan Cherry A, sumber skunder yaitu artikel yang berkaitan dengan toleransi beragama dan pendidikan multikultural. Teknik untuk menggali sumber data adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan menggunakan content analysis. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) pendekatan colorblind menekankan kesetaraan dan berusaha mengurangi bias dengan tidak menonjolkan perbedaan. Melalui kurikulum yang inklusif, pelatihan guru yang berkelanjutan, kebijakan sekolah yang mendukung, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan dialog antaragama, sekolah dapat menjadi tempat yang lebih adil dan inklusif; (2) mengkaji pelajaran positif dari pendidikan multikultural perspektif colorblind, dapat diketahui bahwa ada hal positif yang dapat diambil dalam pendidikan multikultural meliputi pengurangan prasangka dan diskriminasi, peningkatan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman,, penguatan ikatan sosial, promosi perdamaian dan stabilitas sosial, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif; (3) pendekatan colorblind dalam pendidikan multikultural memiliki beberapa manfaat, termasuk yaitu penghapusan stereotip, meningkatkan kesetaraan, dan fokus pada nilai universal. Namun, terdapat juga tantangan dalam penerapan pendekatan ini yaitu pengabaian ketidakadilan yang timbul dari masalah ketidakadilan yang dihadapi oleh kelompok minoritas agama dan kurangnya pengakuan terhadap keunikan budaya.