Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Agribisnis Usaha Kopi Pasca Panen Hingga Pengemasan Berbasis Teknologi Inovasi Di Wilayah Transmigrasi Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Irfan, Mohammad; Riandhana, Taufiq Eka; Maulita, Miftahul; Ashad, M.; Wiranto, Rafik; Maulana, Moh Teguh; Jems, Jems
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.291

Abstract

Agribisnis usaha penggolahan kopi pasca panen biji kopi di tingkat masyarakat petani di Wilayah Kabupaten Sigi, khususnya desa-desa penghasil kopi masih sangat terbatas. Salah satu desa penghasil biji kopi kualitas terbaik adalah Desa Lembantongoa, namun dari proses pengolahan masih sangat terbatas. Kemampuan petani kopi dalam mengolah proses biji kopi pasca panen,mulai dari proses pemetikan, penyimpanan, sortir basah dan kering serta penjemuran masih tergolong kualitas rendah, sehingg dihargai rendah oleh konsumen pembeli kopi. Hal ini menyebabkan harga jual biji kopi ditingkat petani sebesar Rp. 10.000 – 19.000/perkilo/perkaleng. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini ditargetkan dapat membantu petani kopi dalm proses pengolahan pasca panen kopi, yang dimulai proses pemetikan hingga pengupasan dengan mesin pulper sampai pada tahap pengemasan, Sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu kopi yang sesuai standart baku mutu, melalui penggunaan teknologi inovasi sederhana dan akan meningkatkan harga jual kopi dipasaran Kota Palu dan sekitarnya. Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada tujuan kegiatan pengabdian dengan target dan luaran yang tepat sasaran. Metode pelaksanaan pada kegiatan pengolahan dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya; Tahap I Proses Pengolahan Basah Biji Kopi; Tahap II Proses Pengolahan Kering Biji Kopi; Tahap III Proses Pengolaha Teh Kulit Kopi; Tahap IV Proses Pembuatan Selai Kopi. Selanjutnya melakukan promosi serta memperkenalkan berbagai olahan turunan kopi yang dapat dihasilkan dari pemanfataan kopi pasca panen. Adapun output atau luaran kegiatan ini adalah produk luaran yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu; (1) Kopi kualitas medium hingga premium; (2) Kaskara/teh; (3) Selai Kopi; (4) Artikel / Proses Pembuatan Terupload di Youtube
Analisis Perilaku Beternak Masyarakat terhadap Usaha Ternak Kambing di Kawasan Dataran Tinggi Wilayah Transmigrasi Lembatongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Maulita, Miftahul; Irfan, Mohamad; Mujayin, Yudi; Abdullah, Sirajuddin; Syahrir, Syahrir
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i2.14119

Abstract

This research aims to analyze the farming behavior of the transmigration community towards keeping goats in the highland areas in the Lembantongoa Transmigration area, Palolo District, Sigi Regency in September – November 2023. The research method used is a survey. Data collection techniques, namely field studies or observations through the interview process and filling out questionnaires. The variables observed in this research are economic (X1), social and cultural (X2), environmental (X3), food sources (X4), maintenance systems (Y1), income (Y2) and business development (Y3). The respondents used in this research were all transmigration communities who carried out goat breeding activities in the transmigration area, namely 74 breeders. The data collection technique uses a 1-5 Likert scale, while data analysis is carried out using quantitative descriptive methods. The results of the research showed that the highest average indicator scale proportion values were obtained for each latent variable, including: anticipation of plantation risk (X1.1), length of breeding (X2.3), temperature and humidity (X3.4), alternative feed (X4.5), cage cleanliness (Y1.5), farming income (Y2.1) and human resources (Y3.5). The conclusion of the research shows that the community's farming behavior regarding all latent variables has an average scale proportion that is in the good category.