Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI KARAKTERISASI DAN AKTIVITAS ANTHELMINTIK PERASAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn.) TERHADAP CACING HATI SAPI (Fasciola Gigantica) Basuki, Dewy Resty; Hardini, Pri; Sari, Fita
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : FACULTY OF PHARMACY, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/jpb.v4i2.121

Abstract

Latar belakang : Rimpang kunyit (Curcuma longa Linn.,) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan untuk obat tradisional, rempah-rempah pada masakan dan bahan baku kosmetik. Diketahui pula hasil uji aktifitas sebagai anti inflamasi, antimikroba, anti karsinogenik, dan anti infeksi. Senyawa kimia dalam rimpang kunyit adalah flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid, saponin dan tanin. Tujuan penelitian : mengetahui aktifitas dan karakteristik perasan rimpang kunyit. Metode penelitian : Sampel uji penelitian ini dibagi 5 kelompok antara lain kontrol positif, kontrol negatif dan tiga perlakuan dosis perasan kunyit (25%, 50% dan 75%). Uji aktifitas antelmintik dilakukan dengan metode in vitro pada cacing hati sapi (Fasciola gigantica) pengamatan dilakukan selama 1-8 jam. Data yang diperoleh dilakukan analisis menggunakan Saphiro-Will test dan test of homogeneity of variance dan analysis of variance (ANOVA). Hasil : Hasil uji antelmintik perasan rimpang kunyit konsentrasi paling efektif membunuh cacing hati (rata-rata waktu kematian 22 menit) yaitu pada konsentrasi 75%. Kesimpulan : Hasil skrining fitokimia perasan Rimpang kunyit terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, terpenoid. Serta memiliki aktifitas sebagai anthelmintik dengan hasil nilai LC95 : 53,314% dan nilai LT95: 0,349 menit. Karakterisasi perasan rimpang kunyit didapatkan panjang gelombang senyawa kurkumin 420 nm.
Penetapan Kandungan Kurkumin secara KLT Densitometri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza) Berdasarkan Perbedaan Tempat Tumbuh Aryantini, Dyah; Hardini, Pri
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 2 No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v2i2.715

Abstract

Temulawak merupakan salah satu dari lima anggota famili Zingiberaceae yang oleh WHO telah ditetapkan sebagai prioritas. Salah satu senyawa fitofarmaka yang terkandung dalam rimpang temulawak dan telah banyak dieksplorasi aktivitas biologisnya yaitu senyawa kurkumin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan sampel temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. yang diperoleh dari pasar Raya Kutorejo (Ku), Mojosari (Mo), dan Materia Medika Indonesia (MMI) Malang Ekstraksi rimpang temulawak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% (1:10 b/v). Analisis KLT secara kualitatif dan kuantitatif dianalisis menggunakan KLT Densitometri menggunakan fase gerak kloroform:metanol (95:5 v/v). Secara KLT kualitatif menunjukkan bahwa ketiga ekstrak temulawak dari tempat yang berbeda mengandung kurkumin. Adapun hasil secara kuantitatif kandungan kurkumin dari pasar Kutorejo, Mojosari dan MMI berturut- turut adalah 187,37; 143,3; dan 110,59 μg/mL. Kadar kurkumin dari pasar Kutorejo dan Mojosari tidak berbeda signifikan, artinya rimpang temulawak yang berasal dari kedua pasar tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional yang terstandar kurkumin. Dapat disimpulkan bahwa kandungan kurkumin tertinggi adalah dari pasar Kutoarjo dibandingkan dari Mojosari dan MMI. Rimpang dari kedua pasar dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.
Characterization of Extract, Formulation and Evaluation of Hand Sanitizer from Red Betel Leaf Extract (Piper crocatum L.) Aryantini, Dyah; Muslich, Faisal; Hardini, Pri; Sariwati, Atmira; Lailiyah, Munifatul; Sari, Fita; Hesturini, Rosa
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 6 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v6i1.284

Abstract

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SRIKAYA (Annona squamosa) TERFERMENTASI BAKTERI ENDOGEN ASAM LAKTAT TERHADAP Staphylococcus aureus Hesturini, Rosa Juwita; Erlina, Dewi Venda; Rizkiawati, Dini; Basuki, Dewy Resty; Hardini, Pri
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 4 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : FACULTY OF PHARMACY, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tanaman srikaya (Annona squamosa) adalah salah satu tanaman pilihan karena adanya kandungan flavonoid, terpenoid dan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas secara mikrobiologi (Manoi dan balittro, 2009). Proses fermentasi menggunakan bakteri yang berasal dari bakteri asam laktat (BAL) terbukti dapat menghambat bakteri patogen, menurunkan pH, dan menghasilkan senyawa antibakteri dengan cara mengubah gula menjadi sejumlah asam organik. Tujuan: Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun srikaya yang telah difermentasi asam laktat melawan bakteri patogen Staphylococcus aureus dibandingkan dengan ekstrak tanpa fermentasi. Metode: Terdiri dari tiga tahapan yaitu pertama ekstraksi maserasi daun srikaya. Tahap kedua yaitu pembuatan fermentasi asam laktat dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus 10% (v/v) pada ekstrak dengan konsentrasi 100% (b/v), 75% (b/v), dan 50% (b/v). Tahap ketiga yaitu uji antibiotik dengan metode difusi cara sumuran. Hasil: Perbedaan secara bermakna ditunjukkan pada uji Anova nilai Sig. < 0,05. Dilanjutkan dengan Uji Post Hoc menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ekstrak fermentasi 80% dengan semua kelompok perlakuan dengan nilai Sig. < 0,05. Simpulan: Ekstrak daun srikaya terfermentasi bakteri asam laktat memiliki aktivitas antibakteri lebih optimal dibandingkan dengan ekstrak daun srikaya tanpa fermentasi BAL dengan persentase peningkatan 25%.