Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Reducing Pain in Children with Cancer Using A Combination of Benson Relaxation and Peppermint Essential Oil Aromatherapy Yuli Astuti; Sutiawati, Dewi Nur; Uum Safari
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol. 6 No. 2 (2024): Caring: Indonesian Journal of Nursing Science
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijns.v6i2.18725

Abstract

Childhood cancer is a chronic disease that often causes significant pain. This pain may result from the disease itself or from procedures necessary for treatment. In addition to pharmacological therapies, non-pharmacological approaches can be utilized to alleviate pain in children with cancer. Benson Relaxation is a non-pharmacological technique that can help reduce pain through deep breathing exercises accompanied by the repetition of positive words aligned with the child's faith. Another non-pharmacological therapy, peppermint oil aromatherapy, is known for its calming properties, which can reduce pain and promote comfort. This study aims to evaluate the combined effect of Benson Relaxation and peppermint oil aromatherapy on pain reduction in children with cancer. Employing a quantitative research design, the study utilized a quasi-experimental approach with a group pre-test and post-test design. The sample consisted of 15 children aged 6 years and older, selected using purposive sampling. Pain levels were measured using a Numeric Rating Scale (NRS) over the course of one week. Data analysis was performed using the Wilcoxon Test, and the results demonstrated a significant effect of the combined intervention in reducing pain levels, with a p-value of 0.001 (p < 0.05). These findings suggest that Benson Relaxation combined with peppermint oil aromatherapy is an effective holistic, non-pharmacological intervention for reducing pain in children with cancer during treatment. It is recommended that this intervention be considered as part of comprehensive care strategies for pediatric cancer patients.
Pencegahan komplikasi pada Penderita Hipertensi melalui Pemeriksaan Kesehatan dan Demonstrasi Relaksasi Otot Progresif Setiarini, Tatik; Sutiawati, Dewi Nur; Astuti, Yuli; Safari, Uum; Yustina, Anita; Anita, Riadinni; Sumiati, Yati
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.434

Abstract

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah hipertensi. Menurut perkiraan WHO, 1,15 miliar orang di seluruh dunia, sekitar 29% dari total populasi akan menderita hipertensi pada tahun 2025, dengan 333 juta kasus terjadi di negara-negara industri dan 639 kasus sisanya terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukan terjadinya peningkatan kasus hipertensi sebesar 34,1% di Indonesia. Karena hipertensi tidak menunjukkan gejala, penyakit ini dikenal sebagai Silent Killer. Oleh karena itu, pengobatan sangat penting untuk menghindari pencegahan komplikasi sejak dini. Teknik relaksasi otot progresif dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk membantu menurunkan jumlah kasus hipertensi. Teknik relaksasi otot progresif berusaha untuk mendorong relaksasi dan meredakan stres. Dengan menggunakan teknik ini, otot-otot secara bertahap dikencangkan dan kemudian dilepaskan satu demi satu, mulai dari ujung kaki hingga kepala. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendemonstrasikan terapi alternatif atau komplementer khususnya teknik relaksasi otot progresif bagi penderita hipertensi, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan demonstrasi teknik relaksasi otot progresif, diikuti dengan demonstrasi ulang oleh warga.
PENERAPAN DIFFUSER INHALER EUCALYPTUS AROMATHERAPY UNTUK MENGATASI MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA ANAK YANG MENGALAMI ISPA Sutiawati, Dewi Nur; Setiarini, Tatik
Medical Nurse Journal Vol. 2 No. 1: MENU : Medical Nurse Journal (2025 June)
Publisher : Universitas Bhakti Asih Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi bersifat akut yang menyebabkan kesakitan dan kematian anak paling banyak terutama dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Virus atau bakteri melakukan invasi pada saluran pernapasan atas menjadi kuman berlebih, kemudian terjadi proses peradangan dan akhirnya terdapat penumpukan sekret di bronkus yang mengakibatkan terjadinya masalah keperawatan yaitu bersihan jalan napas yang tidak efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan intervensi terapi inhalasi difusser aromatherapy eucalyptus terhadap masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif pada pasien ISPA. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Dalam penelitian ini, terdapat 2 pasien anak yang menderita ISPA sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian studi kasus setelah dilakukan intervensi selama 6 hari di dapatkan bersihan jalan nafas pasien kembali efektif dibuktikan dengan tidak adanya penumpukan sekret, batuk, dan suara nafas tambahan ronkhi berkurang. Dapat disimpulkan bahwa penerapan terapi inhalasi difusser aromatherapy eucalyptus bermanfaat untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif pada anak penderita ISPA.
ANALISIS PARALLEL PLAY THERAPY: LEGO BRICKS DAN SHAPE SORTER TERHADAP FINE MOTOR SKILLS ANAK TUNAGRAHITA DI SLB sutiawati, Dewi Nur; Safari, Uum; Astuti, Yuli; Alita, Riadinni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49113

Abstract

Tunagrahita atau retardasi mental merupakan anak dengan tingkat intelegensi dibawah rata-rata yang menimbulkan hambatan pada perkembangan motorik yang menjadi permasalahan pada anak tunagrahita. Fine Motor Skills dicapai melalui olah tangan menggunakan media edukatif dan kreatif. Cara untuk meningkatkan motorik halus yaitu dengan terapi bermain lego bricks dan Shape Sorter yang disukai anak. Lego bricks adalah permainan yang terdiri dari potongan benda tiga dimensi yang berbeda dalam berbagai ukuran dan warna. Shape sorter adalah permainan bentuk yang dapat dimasukkan ke dalam lubang yang sesuai melibatkan gerakan kecil dan presisi yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. lego bricks dan shape sorter dilakukan secara Parallel Play Therapy, di mana permainan dimainkan secara individual dalam kelompok tetapi tidak berinteraksi satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parallel play therapy: lego bricks dan shape sorter terhadap Fine Motor Skills anak tunagrahita di SLB. Metode penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan pre-eksperimental two groups pretest-posttest design without control. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan kelompok anak yang diberikan parallel play therapy lego bricks sebelum dan sesudah terjadi peningkatan kemampuan motorik halus dengan mean rank 7.50 dengan P Value 0.001 (p<0.05) dan pada kelompok anak yang diberikan parallel play therapy shape sorter sebelum dan sesudah terjadi peningkatan kemampuan motorik halus dengan mean rank 5.50 dengan P Value 0.005 (p<0.05). Dapat disimpulkan parallel play therapy lego bricks dan shape sorter berpengaruh terhadap Fine Motor Skills anak tunagrahita.
Pemberdayaan Ibu melalui Edukasi Manajemen Nyeri pada Anak dengan Kanker di Rumah Singgah Safari, Uum; Sutiawati, Dewi Nur; Astuti, Yuli; Setiarini, Tatik; Riani, Nova; Alita, Riadinni; Sumiati, Yati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4650

Abstract

Prevalensi kanker pada anak setiap tahun semakin meningkat. Salah satu gejala kanker pada anak adalah nyeri. Nyeri dirasakan hampir semua pasien kanker sebagai akibat berkembangnya penyakit dan efek terapi yang dapat mengganggu fungsi fisik, psikis, mental dan sosial. Orang tua merupakan orang terdekat anak yang akan mendampingi anak dalam menghadapi penyakit dan pengobatan. Dalam proses sakitnya, Rumah singgah diperuntukkan bagi pasien dan pendamping selama pengobatan maupun perawatan kanker. Manajemen nyeri menjadi penting bagi orang tua agar dapat membantu anak mengatasi nyeri dan meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua terutama ibu dalam melakukan manajemen nyeri pada anak dengan kanker. Prosedur pengabdian masyarakat yaitu menggunakan kuesioner yang di berikan sebelum dan sesudah edukasi yang berisi pertanyaan kepada ibu tentang manajemen nyeri pada anak dengan kanker. Jumlah ibu yang mengikuti pengabdian Masyarakat ini adalah 15 orang ibu dengan anak di rumah singgah. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada rata- rata tingkat pengetahuan ibu dari 4.67 menjadi 9.13. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang manajemen nyeri pada anak dengan kanker setelah di berikan edukasi.
Effectiveness of Video and Leaflet Educational Media in Increasing Adolescent Mental Health Literacy Sutiawati, Dewi Nur; Suitini, Titin; Fauziah, Munaya; Purwati, Nyimas Heni; Nuraidah, Nuraidah
Jurnal Keperawatan Vol 9 No 1 (2024): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v9i1.1477

Abstract

Mental health determines the well-being of adolescents, because adolescence is a time when major changes occur in the body, psychology and society. Mental health literacy is important to increase the capacity of adolescents to face unexpected challenges, for this reason education is needed to increase literacy. Delivering education requires interesting media so that information can be conveyed well, video media and leaflets can be used as educational media. The aim of this research is to determine the difference influence of video and leaflet-based on education of adolescent mental health literacy at Bintang Harapan Vocational School Bekasi. This research design uses a two-group pretest-posttest design without control. The sample for this research was taken using proportionate stratified random sampling with a total of 210 adolescents who were divided into105 adolescents ach in the video and leaflet education groups. Mental health literacy was measured using the MHL-q (Mental Health Literacy-Questionnaire) questionnaire. Data analysis used the independent t-test. The results of the research show that there is no difference in the effect of video and leaflet interventions on adolescent mental health literacy with p value = 0.253 (p> 0.005), so it can be concluded that video and leaflet-based education are equally influential in increasing adolescent mental health literacy. Confounding factors that influence adolescent mental health literacy are gender and access to information. It is recommended that video and leaflet educational media can be used as health education media, especially to increase mental health literacy in adolescents.