Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Comparative Analysis of Gasoline and Liquefied Petroleum Gas (LPG) on Motorcycle Engine Performance Yamin, Octo Muhammad; Nasution, Devi Maiya Sari; Noer, Zikri; Lubis, Hariyati; Sofie, Tengku Machdhalie
Journal of Technomaterial Physics Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Technomaterial Physics
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jotp.v6i2.18270

Abstract

This research aims to determine the efficiency of LPG fuel performance compared to gasoline in motorcycle engines. The research method involves a brake dynamometer test with engine speed variations of 2000 rpm, 2200 rpm, and 2500 rpm. Based on the results obtained, the exhaust gas temperature (°C) at an engine speed of 2000 rpm with gasoline is 148°C and 146°C, while with LPG, it is 107°C and 108°C. The fuel consumption rate (cc/min) at 2000 rpm is 15.8 cc/min, 16.2 cc/min with gasoline, and 9.36 cc/min with LPG. At 2200 rpm, the fuel consumption is 16.2 cc/min, 22.8 cc/min with gasoline, and 10.48 cc/min with LPG. At 2500 rpm, it is 20.2 cc/min, 19.4 cc/min with gasoline, and 14.40 cc/min with LPG. In terms of fuel consumption savings, using LPG as a fuel can significantly reduce fuel usage.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Hidroponik Bertenaga Surya Sebagai Solusi Pertanian Ramah Lingkungan Susanti, Rika Deni; A. Lubis, Ahmad Fauzan; Setiawan, Joko Arif; Putra, Irwansyah; Sihombing, Gunawan; Sofie, Tengku Machdhalie; Purba, Eliakim
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6251

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi hidroponik yang didukung oleh energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sebagai solusi pertanian ramah lingkungan dan mandiri energi. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh keterbatasan lahan pertanian di kawasan perkotaan, mahalnya biaya listrik untuk sistem hidroponik, serta rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap integrasi energi bersih dalam pertanian skala kecil. Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Berngam, Kota Binjai, Sumatera Utara, dengan melibatkan 40 peserta dari berbagai latar belakang, seperti ibu rumah tangga, pemuda karang taruna, dan petani lokal. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif, yang mencakup pelatihan teori dan praktik pembuatan sistem hidroponik sederhana bertenaga surya. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif melalui pre-test dan post-test, serta secara kualitatif melalui observasi partisipasi dan minat peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor rata-rata pemahaman peserta dari 58,3 menjadi 87,5, dengan lebih dari 90% peserta menunjukkan partisipasi aktif. Sebagian peserta juga menyatakan minat membangun sistem serupa secara mandiri di rumah. Kontribusi utama kegiatan ini adalah integrasi langsung antara hidroponik dan PLTS dalam skala rumah tangga, yang belum banyak diterapkan secara praktis di masyarakat. Selain meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian energi, kegiatan ini juga berdampak pada edukasi lingkungan dan potensi ekonomi masyarakat. Pelatihan ini terbukti efektif sebagai model pemberdayaan masyarakat berbasis inovasi teknologi dan sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).