Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Inventarisasi Pteridophyta di Kawasan Kampus II UIN Antasari Banjarmasin Indriyani, Sari; Destiara, Meyninda; Norfajrina, Norfajrina
Al Kawnu : Science and Local Wisdom Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Oktober 2024
Publisher : Tadris Biologi, Tadris Fisika, and Tadris Kimia, Universitas Islam Negeri Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/ak.v4i1.12743

Abstract

Wilayah Kampus II UIN Antasari di Banjarbaru belum banyak dieksplorasi, terutama mengenai keberadaan tumbuhan paku (Pteridophyta). Oleh karena itu, tim peneliti berupaya untuk menginventarisasi jenis-jenis pteridophyta di wilayah ini. Hasil inventarisasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai materi pembelajaran di kelas botani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis pteridophyta yang ditemukan di Kampus II UIN Antasari Banjarmasin, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui purposive sampling dengan metode jelajah, di mana sampel dipilih secara acak untuk memastikan representatif, bebas dari bias, dan memiliki ukuran yang memadai untuk hasil yang andal secara statistik. Teknik ini memungkinkan setiap elemen dalam populasi dipilih secara independen, tanpa saling mempengaruhi. Dalam proses analisis, tumbuhan yang ditemukan dikumpulkan secara acak, diidentifikasi, dideskripsikan, didokumentasikan, dan diinventarisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 famili pteridophyta di Kampus II UIN Antasari Banjarmasin, yaitu Blechnaceae, Polypodiaceae, Dryopteridaceae, Lygodiaceae, Dennstaedtiaceae, Aspleniaceae, Schizaeaceae, Hymenophyllaceae, Gleicheniaceae, dan Lycopodiaceae, dengan 13 spesies antara lain Parablechnum procerum, Parablechnum minus, Microsorum sp., Rumohra adiantiformis, Lygodium flexuosum, Lindsaea ensifolia, Drynaria sparsisora, Pyrrosia eleagnifolia, Asplenium nidus, Actinostachys digitate, Crepidomanes bipunctatum, Dicranopteris linearis, dan Palhinhaea cernua. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pembelajaran botani, khususnya terkait Pteridophyta.
Ethnobotanical Study of Aren (Arenga pinnata) Plant by Banjar Tribe in Banyu Irang Village, Bati-bati Sub-district, Tanah Laut Regency Norfajrina, Norfajrina
International Journal Ethnic, Racial and Cultural Heritage Vol 2, No 2 (2025): January 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/ijerch.v2i2.89921

Abstract

Ar palm plants have benefits for the Banjar people, but their utilisation is not widely known in local wisdom-based ethnobotanical studies. This study aims to describe 6 aspects of ethnobotanical studies of sugar palm plants in Banyu Irang Village, Bati-bati District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan. This research is a field research using snowball sampling method with data collection techniques of observation, semi-structured interview, and documentation. The results of botanical studies show that this plant is a palm tree with fibrous roots and erect trunks. Ethnopharmacologically, aren palm plants are used for traditional medicine, especially to aid digestion and detoxification. In ethnosocio-anthropological studies, aren palm plants are used in various traditional ceremonies and mystical beliefs, such as its fibre rope that is believed to ward off misfortune. In ethnoeconomic studies, aren palm plants can be made into various processed foods, such as brown sugar (gula habang), a drink called banyu lahang, and kolang-kaling. In ethnolinguistic studies, local people call this plant by the term Hanau, which has been passed down from generation to generation. Ethnoecological studies show that palm trees thrive in riverbank and swamp environments. This research is expected to contribute to the conservation of palm trees while maintaining the local wisdom of the people of Banyu Irang Village.
Karakteristik Morfologi Jenis Tumbuhan Paku Rachman, Noor Muhammad; Rahmah, Siti; Amalia, Ajizah; Indriyani, Sari; Norfajrina, Norfajrina
Al Kawnu : Science and Local Wisdom Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Oktober 2025
Publisher : Tadris Biologi, Tadris Fisika, and Tadris Kimia, Universitas Islam Negeri Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/ak.v5i1.15967

Abstract

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan kelompok tumbuhan vaskular berspora yang memiliki ciri khas pada morfologi daunnya yang menyerupai sayap (pteron) serta struktur tubuh yang kompleks (phyton). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri morfologi berbagai jenis tumbuhan paku di habitat alaminya. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan teknik purposive sampling melalui pendekatan eksploratif. Hasil penelitian mengungkap enam jenis tumbuhan paku yang tersebar di berbagai habitat. Drynaria quercifolia ditemukan menempel di batang pohon, sedangkan Acrostichum aureum, Dicranopteris linearis, dan Rumohra adiantiformis tumbuh langsung di tanah. Sementara itu, Lygodium microphyllum dan Pteris vittata L. ditemukan di antara bebatuan. Setiap spesies menunjukkan variasi morfologi pada akar, batang, dan daun yang mencerminkan adaptasi terhadap lingkungannya. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang keanekaragaman morfologi tumbuhan paku serta mekanisme adaptasinya terhadap berbagai kondisi habitat. Hasilnya dapat menjadi referensi bagi studi lanjutan dalam bidang taksonomi, ekologi, dan konservasi Pteridophyta, serta mendukung pengembangan ilmu botani dalam aspek biodiversitas dan pelestarian lingkungan.
Pengelolaan Limbah Kulit Buah Nanas sebagai Solusi Cerdas untuk Lingkungan dan Keuangan Norfajrina, Norfajrina
Jalujur: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jalujur.v4i1.16184

Abstract

Kulit buah nanas yang selama ini dianggap sebagai limbah organik ternyata menyimpan potensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis tinggi, salah satunya hasil fermentasi, yaitu cuka. Karena itu, diperlukannya upaya strategis dalam mengenalkan pengelolaan limbah kulit nanas secara produktif dan ramah lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah organik melalui pendekatan bioteknologi sederhana. Tahapan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan teknis pembuatan cuka nanas melalui fermentasi, serta pembinaan dalam aspek pemasaran produk olahan. Sasaran kegiatan adalah komunitas masyarakat yang memiliki ketersediaan limbah kulit nanas dalam jumlah cukup tinggi. Hasil menunjukkan bahwa peserta mampu memahami proses fermentasi dan menghasilkan cuka nanas dengan kualitas baik ditinjau dari kadar asam asetatnya. Selain itu, produk yang dibuat berpotensi sebagai komoditas lokal alternatif. Pengelolaan limbah kulit nanas menjadi cuka tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Implikasi dari hasil ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis bioteknologi sederhana dapat menjadi strategi yang berkelanjutan dalam pengelolaan limbah organik sekaligus menciptakan peluang usaha yang ramah lingkungan.