Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI PENINGKATAN GIZI BALITA MELALUI OLAHAN HASIL LAUT UNTUK PRODUK NUGGET DI DESA BENDOLO KECMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK Sutrisno Adi Prayitno; Dwi Retnaningtyas Utami; Rendra Lebdoyono; Reza Astika Wahyu Pramesti
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol. 7 No. 2 (2025): DedikasiMU Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i2.9923

Abstract

Kesehatan pada balita merupakan faktor penting di dalam tumbuh kembang anak. Untuk emcapai pertumbuhan yang baik, maka perllu diberikan asupan yang bergizi pada anak terutama pada kelompok balita. Kondisi dan ketercukupan izi yang baik akan memberikan dampak yang positif pada anak balita. Pada usia balita pemenuhan gizi harus tercukupi dengan baik. Gizi yang diberikan memberikan pengaruh pada usia balita. Pengetahuan gizi pada orang tua harus diberikan secara mencukupi agar orang tua yang memiliki balita dapat optimal dalam memberikan makanan dalam keseharian. Gizi yng baik tidak hanya diberikan dalam makanan pokok tetapi juga bisa diberikan dalam bentuk kudapan sebagai snack yang disukai oleh balita. Masyarakat Desa bendolo umumnya sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan gizi dan sumber makanan yang mengandung gizi. Permaslahan yang ada pada masyarakat Desa Bendolo masih minim dalam mengolah makanan yang memiliki sumber gizi yang tinggi. Sehingga dalam kegiatan pengabdian ini, dilakukan sosialisasi dalam pemenuhan gizi pada Balita melalui pengolahan kudapan. Kudapan ini pada dasarnya tidak hanya dinikmati oleh balita, akan tetapi bisa dinikmati oleh berbagai kalangan umur. Produk yang disosialisasikan dan dianggap pening bagi masyarakat di Desa Bendolo adalah produk Nugget. Produk nugget ini banyak digemari oleh siapapun. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nuget tersebut adalah daging ayam, udang, wortel dan ikan laut. Sumber bahan pangan tersebut dirasa memiliki protein yang cukup tinggi dan bisa dignakan dalam pemenuhan gizi anak, terutama dalam golongan usia balita. Dalam kegiatan ini menggunakan beberapa tahan diantaranya adalah survey lokasi dan diskusi kebutuhan sosialisasi, penentuan topik sosialisasi, pengaturan jadwal, kegiatan sosialisasi dan pelatihan, monitorin dan evaluasi. Dari hasil kegiatan didapatkan hasil bahwa masyarakat sudah dapat memahami pentingnya gizi pada anak balita. Selain itu, pengetahuan tentang gizi pada anak dan menyajikan makanan dapat meningkat setelah mengikuti pelatihan dan sosialisasi.
Respon Peserta Didik Terhadap Program Pengabdian Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Labu Kuning: Pengabdian Febriani Lukitasari; Hidayatun Muyasyaroh; Diwyacitta Antya Putri; Nugrahani Astuti; Luthfiyah Nurlaela; Rendra Lebdoyono; Novia Tesalonika Amanda Rerung
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2798

Abstract

A  community service activity through pumpkin processing training was conducted at SMAN 1 Karas, involving 16 11th-grade students. The objectives of this activity were to provide knowledge about the nutrition and benefits of pumpkin, train food processing skills based on local ingredients, and foster student creativity in culinary product innovation. The implementation method included material delivery, creative practice, discussion, and evaluation through pre-tests, post-tests, and participant response questionnaires. The analysis results showed a significant increase in student knowledge, indicated by the difference in pre-test scores (50–60) and post-test scores (80–90). Participants' responses to the training were very positive, with average scores of 4.8–5.0 in aspects of material, instructor skills, facilities and infrastructure, and activity implementation. Participants considered the material easy to understand, the delivery method clear, and the product processing practice very useful. Several improvements were noted in aspects of instructor time discipline and the intensity of mentoring during practice. Overall, this training was effective in increasing students' knowledge, skills, and motivation to utilize local foods, especially pumpkin, as value-added product innovations. Such activities are important to continue to develop as an effort to support food diversification and entrepreneurship in the culinary field.
SAJIAN HIDANGAN GASTRONOMI UPACARA ADAT DALAM SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA JAWA TIMUR Nurul Farikhatir Rizkiyah; Asrul Bahar; Nugrahani Astuti; Andika Kuncoro Widagdo; Rendra Lebdoyono
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 5: Desember 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food is a symbol of cultural heritage in a certain area where there are values of belief, religion, economy, and social as well as the identity and characteristics of a region. The rich heritage of food is one of the potentials in Indonesia that differentiates it from other countries. Every food served in a traditional ceremony is not spared from the meaning and prayers contained. In preparing, processing and serve traditional dishes, it must be done by a special person who is really given a trust. This study aims to identify and analyze: 1) traditional ceremonies in the human life cycle; and 2) the presentation of gastronomic dishes of traditional ceremonies in East Java. The type of research used is qualitative. This study uses data collection techniques in the form of literature studies, observations, interviews, and documentation in collecting data which is then analyzed using the Miles and Huberman Technique. The results of the study show that: 1) Traditional ceremonies in the human life cycle of East Java consist of 4 types, namely marriage, pregnancy and birth, growth and development, and death); and 2) Gastronomic dishes in traditional ceremonies of the human life cycle consist of 4 types of dishes that are grouped into rice, side dishes, vegetables, and traditional snacks.