Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) telah memicu perubahan signifikan dalam sistem pendidikan global, termasuk pendidikan Islam yang berakar pada wahyu dan prinsip-prinsip maqasid al-shari'ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peluang, batasan, dan solusi adaptasi untuk integrasi AI dalam pendidikan Islam dalam konteks Society 5.0. Teknik yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metodologi penelitian literatur, termasuk penilaian kritis terhadap literatur primer dan sekunder yang bersumber dari basis data global dan dokumen kebijakan resmi selama dekade terakhir. Temuan studi menunjukkan bahwa AI memiliki potensi besar dalam memfasilitasi pembelajaran personalisasi, memastikan akses pendidikan yang adil di daerah terpencil, memfasilitasi otomatisasi berbasis data, dan mendorong pembuatan materi interaktif yang selaras dengan kemajuan teknologi. Namun, penerapan AI menghadapi banyak hambatan, termasuk infrastruktur teknis yang tidak memadai, literasi digital yang rendah di kalangan pendidik, bias algoritmik yang mungkin terjadi, kurangnya aturan keamanan data yang kuat, dan penolakan budaya terhadap modernisasi. Implikasi dari temuan ini menyoroti kebutuhan akan strategi adaptif yang komprehensif dan berorientasi nilai, mencakup peningkatan infrastruktur digital, penyusunan kurikulum terintegrasi, penyelenggaraan pelatihan profesional, pembentukan ekosistem pembelajaran Islam yang kredibel, dan promosi literasi digital dengan fokus pada kesadaran etis. Studi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi konseptual dalam penyusunan kebijakan pendidikan Islam kreatif yang selaras dengan prinsip-prinsip spiritual dan tuntutan abad ke-21.