Latar Belakang: Keberhasilan perawatan saluran akar ditentukan oleh eliminasi mikrooganisme di dalam saluran akar di antaranya jamur Candida albicans. CHX 2% memiliki sifat antimikroba khususnya dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada perawatan saluran akar. Ekstrak gambir (Uncaria gambir roxb) mengandung katekin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur. Katekin merupakan flavonoid dapat membunuh jamur dengan merusak membran sel jamur dan mendenaturasi protein sel mikroorganisme. Tujuan: Mengetahui perbandingan daya hambat ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.) dan klorheksidin 2% terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231. Metode: Lima belas sampel dibagi 5 kelompok yaitu ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.) dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 5%, dan klorheksidin 2%. Pengukuran zona hambat terhadap Candida albicans dilakukan dengan mengukur diameter terluar zona bening di sekitar cakram. Hasil: Ekstrak gambir dan klorheksidin 2% mempunyai daya anti jamur menghambat pertumbuhan Candida albicans. Ekstrak gambir dengan konsentrasi yang paling besar, 5% mempunyai daya hambat 8,2 mm dan yang paling kecil konsentrasi 2%, dengan daya hambat 6,8 mm, serta klorheksidin 2% dengan daya hambat 13,1 mm. Namun, perbandingan daya hambat ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.) dan klorheksidin 2% tidak berbeda signifikan (p0.05). Pembahasan: Efektivitas antijamur yang ditimbulkan dari penggunaan CHX 2% yang memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada perawatan saluran akar. Ekstrak gambir yang telah menjadi fraksi etil asetat dengan konsentrasi yang paling kecil, yaitu 2% dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans ATCC 10231. Kesimpulan: Klorheksidin 2% memiliki daya hambat yang lebih tinggi dari ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231.