Permasalahan dalam penelitian ini ialah perkembangan motorik kasar anak dalam melakukan gerak terkoordinasi pada kelompok B Hal ini dikarenakan kurangnya kegiatan yang menstimulasi kemampuan gerak terkoordinasi anak dan pembelajaran yang dilakukan masih bersifat satu arah dan kurang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak dan menganalisis hasil perkembangan motorik kasar anak khususnya dalam melakukan gerak terkoordinasi. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 4 kali pertemuan, setting penelitian pada anak kelompok B TK Murai Tapin yang berjumlah 10 anak. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan Analisis cross tabulasi yang gambarkan dalam bentuk tabel, grafik dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru terlaksana dengan baik dari pertemuan 1 sampai 3 dan pertemuan 4 sangat baik, (2) Aktivitas Anak pada pertemuan 1 mendapat persentase 44% dengan kategori “Cukup Aktif” dan terus meningkat hingga pertemuan 4 mendapat persentase 90% dengan kategori “Sangat Aktif, (3) Hasil perkembangan motorik kasar anak dalam melakukan gerak terkoordinasi pada pertemuan 1 mendapatkan persentase 33% dan terus meningkat pada pertemuan 4 mendapat persentase 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Project Based Learning, model Explicit Instruction dan Permainan Egrang Batok Kelapa dalam kegiatan pembelajaran dapat mengembangkan aktivitas dan meningkatkan hasil perkembangan motorik kasar dalam melakukan gerakan terkoordinasi pada anak Kelompok B TK Murai Tapin. Disarankan bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan informasi untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.