Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Data dan Fakta Penelitian Kualitatif Mardatillah, Nur Aprilda; Murhayati, Sri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.26900

Abstract

Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam melalui pengumpulan data deskriptif. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah pentingnya peran sumber data, subjek penelitian, dan perumusan masalah dalam menentukan keberhasilan penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peran ketiga unsur tersebut dalam menghasilkan data yang valid dan bermakna. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sumber data terdiri dari data primer dan sekunder, yang harus memenuhi kriteria aktual, representatif, objektif, relevan, tepat waktu, dan bernilai guna. Subjek penelitian merupakan pihak yang menyediakan data secara langsung melalui observasi dan wawancara. Masalah dalam penelitian bersifat fleksibel dan dapat berkembang selama proses berlangsung. Kesimpulan dari kajian ini menunjukkan bahwa pemahaman yang tepat terhadap sumber data, subjek, dan perumusan masalah merupakan fondasi utama dalam menyusun penelitian kualitatif yang berkualitas dan relevan.
Konsep Ilmu dalam Perspektif Al-Qur'an: Sumber, Klasifikasi, dan Etika dalam Menuntut Ilmu Mardatillah, Nur Aprilda; Alwizar, Alwizar
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.336

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas konsep ilmu dalam perspektif Al-Qur’an dengan fokus pada sumber ilmu, klasifikasinya, dan etika dalam menuntut ilmu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan posisi ilmu dalam Islam, sumber utama ilmu menurut Al-Qur'an, serta bagaimana umat Islam seharusnya mempraktikkan etika menuntut ilmu. Pendekatan kualitatif digunakan dengan merujuk pada tafsir Al-Qur'an, literatur klasik Islam, dan pemikiran ulama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ilmu dalam Al-Qur'an mencakup berbagai bidang, baik agama maupun sains, dengan sumber utama yang meliputi wahyu, alam semesta, diri manusia, dan sejarah umat manusia. Ilmu diklasifikasikan menjadi ilmu ladunni (langsung dari Allah) dan ilmu kasbi (hasil usaha manusia). Selain itu, Islam menekankan pentingnya adab dalam menuntut ilmu, seperti niat yang ikhlas, penghormatan terhadap guru, dan pemanfaatan waktu secara bijak. Temuan ini menggarisbawahi bahwa ilmu bukan sekadar pengetahuan teknis, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengintegrasian ilmu agama dan umum, sebagaimana dianjurkan oleh Al-Qur'an, dapat mengatasi dikotomi ilmu dan memberikan arah yang harmonis dalam kehidupan umat Islam.
Revitalizing Islamic Education Through the Paradigm of Tawhid Ismail Raji Al- Faruqi Mardatillah, Nur aprilda; DEWI, EVA; Rahayu, Tia
FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 10 No. 2 (2025): FOKUS
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the revitalization of Islamic education through the concept of the Tawhid paradigm proposed by Ismail Raji al-Faruqi. Using a library research method, the study explores five principles of unity: God, creation, truth and knowledge, life, and humanity, as an integrative framework between revelation and reason. The findings indicate that the Tawhid paradigm serves as both an epistemological and axiological foundation for reconstructing Islamic education to overcome the dichotomy between religious and scientific knowledge. Through the Islamization of knowledge project, al-Faruqi proposes twelve strategic steps for educational reform, including mastery of modern sciences, reexamination of classical heritage, development of an integrative curriculum, and research methodologies based on divine revelation. This approach fosters learners who are balanced intellectually, spiritually, and morally. The revitalization of Islamic education based on the Tawhid paradigm aims to restore the unity of knowledge and faith, shaping a generation of ulul albab capable of integrating scientific rationality with ethical and spiritual awareness in facing the challenges of modernity.