Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ADULT GRANULOSA CELL TUMORS: A COMPREHENSIVE REVIEW OF CLINICOPATHOLOGICAL FEATURES AND MOLECULAR INSIGHTS Liana, Nana; Helmizar, Roland; Ruhsyahadati, Ruhsyahadati; Triyana, Rahma; Rasyid, Lismawati; Aliefia, Desi
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 6 (2024): Nusantara Hasana Journal, November 2024
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i6.1252

Abstract

Adult granulosa cell tumor (AGCT) is a rare subtype of ovarian cancer, accounting for 2-5% of all ovarian malignancies and originating from granulosa cells that are involved in oocyte development and sex steroid production. Although AGCT is often diagnosed at an early stage and has a better prognosis compared to other types of ovarian cancer, challenges in diagnosis persist. Clinical symptoms such as abdominal pain and distension are often nonspecific and may be accompanied by signs of hyperestrogenism. Histopathological examination of AGCT reveals a characteristic cell pattern; however, variations in histological appearance can complicate diagnosis. Despite a favorable prognosis, there remains a risk of recurrence, with many cases experiencing relapse several years post-initial treatment. This underscores the necessity for long-term monitoring of patients following treatment. This article aims to explore the clinicopathological characteristics of AGCT and provide guidance for more effective patient management through a deeper understanding of molecular mechanisms and appropriate therapeutic approaches
PERSEPSI STIGMA KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT KEPATUHAN SKRINING KANKER SERVIKS Liana, Nana; Rasyid, Lismawati; Putriyuni, Anandia; Nurwiyeni; Oktora, Meta Zulyanti; Aliefia, Desi
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i2.2272

Abstract

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan, terutama di negara berkembang. Deteksi dini melalui pemeriksaan Pap smear terbukti efektif dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas. Namun, tingkat kepatuhan terhadap skrining kanker serviks masih rendah, salah satunya disebabkan oleh stigma yang melekat pada isu kesehatan reproduksi. Stigma ini sering kali berakar pada norma budaya dan persepsi moral yang mengaitkan pemeriksaan organ reproduksi dengan perilaku seksual yang menyimpang. Perempuan yang mempertimbangkan menjalani Pap smear kerap menghadapi hambatan psikososial berupa rasa malu, takut dikucilkan, serta kekhawatiran akan penilaian negatif dari lingkungan sosial. Faktor ini diperkuat oleh rendahnya literasi kesehatan, kurangnya edukasi dari tenaga kesehatan, serta keterbatasan layanan yang ramah gender. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara stigma kesehatan reproduksi dan kepatuhan terhadap skrining kanker serviks, serta menganalisis implikasi sosial dan struktural yang memengaruhi partisipasi perempuan dalam deteksi dini. Pemahaman terhadap dinamika stigma ini penting untuk merancang intervensi berbasis komunitas, meningkatkan literasi kesehatan, dan memperkuat sistem layanan kesehatan yang responsif terhadap hak reproduksi. Dengan demikian, upaya eliminasi kanker serviks dapat dilakukan secara lebih efektif dan inklusif