Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Profil Penderita Apendisitis di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Sumatera Barat Periode 2016-2017 Didel, Annisa; Nurhuda, M.; Nurwiyeni
Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2022): SCIENA Volume I No 1, January 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.645 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i1.19

Abstract

Apendisitis merupakan penyebab umum nyeri abdomen yang membutuhkan pembedahan darurat pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin.Angka kejadian apendisitis di dunia mencapai 3442 juta kasus tiap tahun. Survey di 15 provinsi di Indonesia tahun 2014 menunjukan jumlah apendisitis yang dirawat di rumah sakit sebanyak 4.351 kasus.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai profil penderita apendisitis di RSI. Siti Rahmah Padang pada periode 2016 – 2017dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis.Sampel dari penelitian ini diambil dari data rekam medis seluruh pasien apendisitis yang memenuhi kriteria inklusi.Data diambil dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling”. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok usia tertinggi adalah dewasa muda sebanyak 39 orang (60%), dan jenis kelamin terbanyak laki-laki 36 orang (55,4%), jumlah leukosit terbanyak adalah leukositosis sebanyak 50 orang (76,9%). Klasifikasi terbanyak adalah apendisitisakutyaitu 42 orang (64,6%). Onset nyeri terbanyak adalah 24-48 jam yaitu 33 orang (50,8%) dan dari 42 pasien dengan diagnosis akut paling banyak pada usia dewasa muda yaitu 31 orang (73,8%). Dari 4 pasien dengan diagnosis kronik paling banyak pada usia dewasa muda dan dari 19 pasien dengan diagnosis perforasi paling banyak dengan usia dewasa tua yaitu 7 orang (36,8%).  
Langkah Awal, Harapan Baru: Peningkatan Kesadaran Kanker di Nagari Sungai Gayo Lumpo Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Nurwiyeni; Liana, Nana; Putriyuni, Anandia; Aliefia, Desi
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.197

Abstract

Latar belakang: Kanker merupakan permasalahan kesehatan global yang berdampak signifikan terhadap angka kematian dan kualitas hidup penderitanya. Di Indonesia, peningkatan kejadian kanker diiringi dengan keterbatasan informasi mengenai gejala awal dan faktor risiko, terutama di daerah dengan akses kesehatan yang terbatas. Di Nagari Sungai Gayo Lumpo, masyarakat menghadapi tantangan tersebut karena kurangnya pemahaman mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Nagari Sungai Gayo Lumpo mengenai kanker melalui penyuluhan interaktif, sehingga dapat mendorong tindakan deteksi dini dan pencegahan secara proaktif. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2024 di kantor Wali Nagari dengan melibatkan 37 peserta. Metode penyuluhan interaktif menggunakan media visual seperti banner, poster, dan leaflet, serta dilengkapi dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan simulasi pemeriksaan awal. Materi edukasi disusun berdasarkan referensi ilmiah dan data terkini mengenai kanker, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan: Evaluasi melalui diskusi dan wawancara singkat menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya deteksi dini kanker. Peserta mengapresiasi pendekatan interaktif dan mengusulkan agar kegiatan serupa dilakukan secara berkala, dengan penambahan program pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis untuk mendukung deteksi dini.
HUBUNGAN PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP KEJADIAN KETOMBE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Primawati, Irma; Utari, Mega; Nurwiyeni
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 20 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.611 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v20i2.112

Abstract

Ketombe merupakan salah satu gejala ringan dari dermatitis seboroik yang hanya mengenai kulit kepala. Ketombe disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi angka kejadian ketombe seperti peningkatan produksi sebum, pertumbuhan jamur P.ovale yang berlebihan, kerentanan individu, stress dan lingkungan (kelembaban dan suhu). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan 100 sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian didapatkan mahasiswi yang mengalami kejadian ketombe sebanyak 56 orang (56,0%), lama pemakaian jilbab 6-12 jam sebanyak 64 orang (64,0%) dan terdapat hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2018-2019 (p=0,029). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2018-2019.
PERSEPSI STIGMA KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT KEPATUHAN SKRINING KANKER SERVIKS Liana, Nana; Rasyid, Lismawati; Putriyuni, Anandia; Nurwiyeni; Oktora, Meta Zulyanti; Aliefia, Desi
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i2.2272

Abstract

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan, terutama di negara berkembang. Deteksi dini melalui pemeriksaan Pap smear terbukti efektif dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas. Namun, tingkat kepatuhan terhadap skrining kanker serviks masih rendah, salah satunya disebabkan oleh stigma yang melekat pada isu kesehatan reproduksi. Stigma ini sering kali berakar pada norma budaya dan persepsi moral yang mengaitkan pemeriksaan organ reproduksi dengan perilaku seksual yang menyimpang. Perempuan yang mempertimbangkan menjalani Pap smear kerap menghadapi hambatan psikososial berupa rasa malu, takut dikucilkan, serta kekhawatiran akan penilaian negatif dari lingkungan sosial. Faktor ini diperkuat oleh rendahnya literasi kesehatan, kurangnya edukasi dari tenaga kesehatan, serta keterbatasan layanan yang ramah gender. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara stigma kesehatan reproduksi dan kepatuhan terhadap skrining kanker serviks, serta menganalisis implikasi sosial dan struktural yang memengaruhi partisipasi perempuan dalam deteksi dini. Pemahaman terhadap dinamika stigma ini penting untuk merancang intervensi berbasis komunitas, meningkatkan literasi kesehatan, dan memperkuat sistem layanan kesehatan yang responsif terhadap hak reproduksi. Dengan demikian, upaya eliminasi kanker serviks dapat dilakukan secara lebih efektif dan inklusif
Skrining Tekanan Darah, Gula Darah, dan Status Gizi sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Kronis di Masyarakat Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Liana, Nana; Nurwiyeni; Putriyuni, Anandia; Aliefia, Desi
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.219

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan komunitas merupakan langkah strategis untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup sehat. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko PTM dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat Nagari Sagalo, Kabupaten Pesisir Selatan. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 dalam bentuk pemeriksaan kesehatan massal oleh tim KKN terpadu. Parameter yang diperiksa meliputi tekanan darah, kadar gula darah, berat badan, tinggi badan, dan status lansia. Edukasi mengenai pencegahan PTM dan gaya hidup sehat diberikan secara langsung melalui penyuluhan dan media cetak. Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif. Hasil: Rata-rata berat badan peserta adalah 54,9 kg dengan kisaran 29,5–85,2 kg. Tinggi badan rata-rata 148,9 cm. Rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 129,4 mmHg dan diastolik 76,8 mmHg. Kadar gula darah rata-rata 110,8 mg/dL dengan nilai tertinggi mencapai 162 mg/dL. Ditemukan beberapa peserta dengan tekanan darah dan kadar gula di atas ambang normal, yang belum menyadari status kesehatannya sebelumnya. Kesimpulan: Kegiatan deteksi dini ini berhasil mengidentifikasi individu dengan faktor risiko PTM yang belum terdiagnosis. Pemeriksaan komunitas dan edukasi kesehatan terbukti penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit kronis. Disarankan dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemantauan kesehatan secara berkala.
Stunting sebagai Ancaman Kualitas Sumber Daya Manusia: Perspektif Gizi, Lingkungan, dan Sosial Amran, Rika; Nurwiyeni; Pratama, Revivo Rinda; Wahyuni, Sri
Scientific Journal Vol. 4 No. 4 (2025): SCIENA Volume IV No 4, July 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i4.234

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kronis pada anak balita yang umumnya tampak nyata setelah usia dua tahun. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan gizi berkepanjangan serta dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi, dan berdampak serius terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan definisi, penyebab, metode penilaian, dampak, serta strategi pencegahan stunting, sekaligus menganalisis hubungan antara faktor ibu dan rumah tangga dengan kejadian stunting di Nagari Ampuan Lumpo, Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) pada bulan Agustus 2024. Sebanyak 60 balita usia 24–36 bulan menjadi responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, dan status gizi dinilai berdasarkan indikator antropometri standar WHO. Analisis dilakukan untuk melihat hubungan antara stunting dengan jenis kelamin, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, dan status sosial ekonomi. Hasil: Sebanyak 8,3% balita mengalami stunting. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara status gizi dengan jenis kelamin, berat badan lahir, dan status sosial ekonomi (p > 0,05). Namun, terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting (p < 0,005). Kesimpulan: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat multidimensi. Pendidikan ibu terbukti berperan penting dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, intervensi yang terintegrasi melalui edukasi gizi, peningkatan akses layanan kesehatan, perbaikan sanitasi, dan perlindungan sosial sangat diperlukan, khususnya pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Deteksi Dini Kanker Serviks dan Edukasi Kegunaan Pemeriksaan Pap Smear Liana, Nana; Nurwiyeni; Zulyati Oktora, Meta; Putriyuni, Anandia
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cervical cancer is the second largest malignancy after breast cancer in Indonesia. The incidence is increasing every year. In the United States and several other countries, the incidence of cervical cancer has decreased due to public health services and lifestyle changes as well as early implementation through pap smears. In developing countries, the mortality and incidence of cervical cancer has also decreased by 34-80% in the last 50 years. This is sufficient because the period of occurrence of cervical cancer is long and 90-95% of pathological changes in the epithelium can be determined through the Pap smear test. However, in developing countries, health services are still limited and there are no screening programs, cervical cancer is still the leading cause of death in women. Cervical cancer is often diagnosed at an advanced stage and the survival rate is low. On the other hand, the cure rate for early cervical cancer is very high. Therefore, it is important for women to undergo regular pap smears test so that the health condition of the cervix can be monitored and cervical cancer can be detected early.