Demam merupakan kondisi yang umum diatasi dengan sediaan antipiretik, namun penggunaan obat sintetik secara berlebihan dapat menimbulkan resistens, serta gangguan fungsi hati, sehingga diperlukan alternatif dari bahan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan efek antipiretik dari berbagai sediaan obat baik sintetik maupun herbal terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi demam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi FKIK Universitas Muhammadiyah Makassar. Induksi demam dilakukan menggunakan larutan pepton 5% secara intraperitoneal, kemudian hewan uji diberikan perlakuan berupa paracetamol, ibuprofen, natrium diklofenak, ekstrak daun nangka, ekstrak daun mimba, serta Na-CMC sebagai kontrol negatif. Suhu tubuh diukur melalui rektal secara berkala setiap 30 menit selama 2,5 jam. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS melalui uji normalitas dan homogenitas. Hasil menunjukkan bahwa ibuprofen, paracetamol, infusa daun nangka, dan daun mimba secara berurutan memberikan penurunan suhu yang cukup signifikan dibandingkan sediaan lain, natrium diklofenak menunjukkan efektivitas yang lebih rendah. Na-CMC sebagai kontrol tidak memberikan efek antipiretik yang berarti. Namun demikian, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efek yang signifikan antar kelompok perlakuan (nilai signifikansi < 0,05). Sedangkan uji lanjutan menunjukkan hasil yang nonsignifikan antara perlakuan obat ibuprofen, paracetamol, infusa daun nangka dan daun mimba yang berarti bahwa kedua sediaan infusa memiliki efek antipiretik.