Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Derajat Nyeri pada Pasien Osteoarthritis Grade 1 dan 2 di RSUD Sayang Rakyat Makassar pada Bulan Januari - Agustus 2023 Putra, Fadil Mula; Afdilla, Nurul Azizah; Arsyad, Nur Nasri; S, Dhedie Prasatia; Chaniago, Hendrian
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 2 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i2.137

Abstract

Osteoarthritis menurut American College of Reumatologi merupakan sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala pada sendi. Permasalahan utama pada Osteoarthritis adalah kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi) pasien. Kelainan ini seperti pembentukan tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Pasien Osteoarthritis umumnya mengeluhkan nyeri pada sendi lutut, panggul, dan tangan menjadi keluhan utama dengan nyeri sendi lutut menjadi keluhan yang tersering. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran grading OA dan derajat nyeri pada pasien Osteoarthritis di RSUD Sayang Rakyat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan analitik untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran dan hubungan derajat nyeri pada pasien Osteoarthritis RSUD Sayang Rakyat Makassar pada bulan Januari - Agustus 2023. Pada penelitian ini, dari 47 sampel yang diteliti, mayoritas subjek penelitian ini menderita Osteoarthritis grade 2 dengan jumlah 31 (66%) subjek. Ditemukan distribusi derajat nyeri OA grade 1 dengan rata – rata VAS score 3 sebanyak 7 (44%) subjek. Kemudian pada derajat nyeri OA grade 2 dengan rata – rata VAS score 6 sebanyak 9 (66%) subjek. Dari hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara grading Osteoarthritis dengan derajat nyeri menggunakan VAS (nilai p = 0,000; p kurang dari 0,05).
Gambaran Derajat Nyeri pada Pasien Osteoarthritis Grade 1 dan 2 di RSUD Sayang Rakyat Makassar pada Bulan Januari - Agustus 2023 Putra, Fadil Mula; Afdilla, Nurul Azizah; Arsyad, Nur Nasri; S, Dhedie Prasatia; Chaniago, Hendrian
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 2 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i2.137

Abstract

Osteoarthritis menurut American College of Reumatologi merupakan sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala pada sendi. Permasalahan utama pada Osteoarthritis adalah kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi) pasien. Kelainan ini seperti pembentukan tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Pasien Osteoarthritis umumnya mengeluhkan nyeri pada sendi lutut, panggul, dan tangan menjadi keluhan utama dengan nyeri sendi lutut menjadi keluhan yang tersering. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran grading OA dan derajat nyeri pada pasien Osteoarthritis di RSUD Sayang Rakyat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan analitik untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran dan hubungan derajat nyeri pada pasien Osteoarthritis RSUD Sayang Rakyat Makassar pada bulan Januari - Agustus 2023. Pada penelitian ini, dari 47 sampel yang diteliti, mayoritas subjek penelitian ini menderita Osteoarthritis grade 2 dengan jumlah 31 (66%) subjek. Ditemukan distribusi derajat nyeri OA grade 1 dengan rata – rata VAS score 3 sebanyak 7 (44%) subjek. Kemudian pada derajat nyeri OA grade 2 dengan rata – rata VAS score 6 sebanyak 9 (66%) subjek. Dari hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara grading Osteoarthritis dengan derajat nyeri menggunakan VAS (nilai p = 0,000; p kurang dari 0,05).
CASE REPORT OF MALARIA WITH CONCURRENT DENGUE AND TYPHOID FEVER Yanti, Andi Kartini Eka; Tasyriq, Andi Zul; Chaniago, Hendrian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47826

Abstract

Di Indonesia, malaria, demam berdarah dengue (DBD), dan demam tifoid merupakan penyakit infeksi endemik yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama. Data Kementerian Kesehatan 2025, menunjukkan tingginya angka kejadian ketiga penyakit ini, terutama di wilayah Papua, Bali, dan daerah perkotaan, yang meningkatkan risiko terjadinya koinfeksi dan memperumit diagnosis serta pengobatan. Dilaporkan kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan demam tinggi, nyeri kepala, mual, dan trombositopenia. Pemeriksaan serologis dan laboratorium awal mengindikasikan infeksi DBD dan tifoid. Pemantauan rutin dan pemeriksaan darah tepi dilakukan dan terdeteksi koinfeksi malaria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa demam dan trombosit pasien tetap turun meskipun telah diberikan terapi suportif dan antibiotik. Pemeriksaan darah tepi mengonfirmasi infeksi Plasmodium falciparum, sehingga terapi antimalaria dengan Dihidroartemisinin-Piperaquine dan Primaquine ditambahkan. Setelah terapi komprehensif dan pemantauan ketat, kondisi pasien membaik dengan normalisasi tanda vital dan peningkatan trombosit. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa  Koinfeksi malaria, DBD, dan tifoid di Indonesia merupakan kondisi langka namun membutuhkan perhatian khusus. Diagnosis sistematis dan pemantauan intensif sangat penting untuk pengobatan efektif dan mencegah komplikasi. Kesadaran klinis terhadap kemungkinan infeksi multipel pada pasien demam di daerah endemik dapat meningkatkan prognosis dan mengoptimalkan manajemen pasien.
Faktor Resiko Ulkus Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Kamaruddin, M.Yusril; Natsir, Pratiwi; Chaniago, Hendrian
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15401

Abstract

In 2015, it was reported that around 415 million adults had diabetes, a 4-fold increase from 108 million in the 1980s. If there is no preventive action, this number will continue to increase without any decrease. It is estimated that by 2040 it will increase to 642 million sufferers. More than 415 million people worldwide have diabetes. The prevalence of diabetes continues to increase, and it is estimated that the number of people with diabetes will increase to 640 million by 2040. Currently, up to 1/4 of diabetes patients can experience leg ulcers, and at least a quarter of these ulcers do not heal, so these patients are at risk of amputation. The method used in this study was to review the literature using Google Scholar, National Center for Biotechnology Information (NCBI) & Research Science obtained 20 journals from the inclusion & exclusion criteria. The results of this study are that the risk factors for diabetic ulcers in patients with diabetes mellitus are multifactorial, including neuropathy, peripheral vascular disease, poor blood sugar control, obesity, smoking habits, old age, previous history of ulcers, and poor self-care. Based on this study, it is concluded that the more severe the wound experienced by patients with Diabetes Mellitus, the longer the wound healing time will be. It is possible that the feet of diabetic patients can be triggered by prolonged diabetes mellitus. Early detection or early screening of diabetic feet is needed by health services so that diabetic foot complications can be minimized.