Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Karakteristik Klinis Pasien Retinopati Diabetik : Literature Review Aisy S.Day, Siti Rahadatul; Yanti, Andi Kartini Eka; Darkutni, Diah Tantri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i8.15359

Abstract

Penyakit dengan sifat progresif yang menyerang pembuluh darah mikro retina sehingga bisa mengganggu penglihatan dan dapat menyebabkan hiperglikemia berkepanjangan. Berbagai faktor risiko antara lain jenis kelamin, umur dan klasifikasi retinopati diabetik. Metode penelitian ini dilakukan dengan literatur review melalui pengumpulan berbagai jurnal penelitian dan didapatkan 8 sampel literatur penelitian yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik klinis pasien retinopati diabetik mayoritas diderita perempuan dengan rentang umur 45-65 tahun, serta klasifikasi kelainan retinopati diabetik didapatkan hasil yang sama antara Ploriverative Diabetic Retinopathy dan Non Ploriverative Diabetic Retinopathy. Jenis kelamin dan umur adalah faktor risiko yang berkaitan dengan diabetik retinopati.
Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2019-2021 Hapsari, Prema; Yanti, Andi Kartini Eka
Wal'afiat Hospital Journal Vol 3 No 2 (2022): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.318 KB) | DOI: 10.33096/whj.v3i2.93

Abstract

Latar Belakang: Diagnosis penyakit ginjal kronis (PGK) ditegakkan berdasarkan adanya kerusakan struktur ginjal dan penurunan fungsi ginjal secara ireversibel, yang berlangsung lebih dari 3 bulan. PGK masih menjadi permasalahan kesehatan dengan angka kejadian yang cukup tinggi. Tujuan: mengetahui karakteristik pasien dengan penyakit ginjal kronis di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2019-2021. Metode: penelitian ini menggunakan metode Descriptive Retrospective Study berdasarkan data rekam medik RS Ibnu Sina Makassar 2019-2021. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosis PGK. Hasil: ditemukan sebanyak 50 pasien PGK di RS Ibnu Sina Makassar pada tahun 2019-2021. Berdasarkan distribusi sosiodemografi, usia terbanyak yaitu 55-64 tahun (30,0%), persentase pasien wanita (68,0%) lebih besar dibanding pria (32,0%), dan (40,0%) pasien merupakan IRT. Hipertensi etiologi paling banyak ditemukan, yaitu sebesar (36,0%) dan (58,0%) pasien mengalami komplikasi anemia. Sebanyak (90,0%) pasien mengalami peningkatan kreatinin dan (84,0%) mengalami peningkatan ureum. Pada pemeriksaan tanda vital, (42,0%) pasien tergolong hipertensi grade II. Pada pemeriksaan darah rutin, (86,0%) pasien mengalami penurunan Hb, (58,0%) mengalami peningkatan neutrofil, (60,0%) mengalami penurunan limfosit. Pada pemeriksaan radiologi, (24,0%) menunjukkan kardiomegali pada hasil CXR, serta (78,0%) pasien tidak menjalani hemodialisis. Kesimpulan: karakteristik pasien PGK dapat diidentifikasi dari berbagai faktor dan penting untuk diketahui untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
Pengaruh Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis Ekstra Paru Pada Pasien Tuberkulosis Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2021-2023 Hidayat, Lujna Adharani; Sommeng, Faisal; Abdullah, Rezky Putri Indarwati; Wiriansya, Edward Pandu; Yanti, Andi Kartini Eka
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis ekstra paru adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain paru. Penyakit ini biasanya terjadi karena kuman menyebar dari bagian paru ke bagian oran tubuh lain melalui aliran darah. Tuberkulosis ekstra paru dapat menginfeksi organ di luar paru seperti kelenjar limpa, selaput otak, sendi, ginjal, tulang, kulit, dan alat kelamin. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok dengan kejadian tuberkulosis ekstra paru pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2021-2023. Metode: Penelitian rancangan deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Data yang digunakan data sekunder. Data sekunder diambil dari data rekam medik pasien TB Eksta Paru di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hasil: Jenis tuberkulosis ekstra paru yang terdapat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2021-2023 adalah tuberkulosis limfadenitis (36,7%), efusi pleura (33,4%), abdomen (10,0%), ISK (10,0%), tulang (3,3%), faringitis (3,3%), dan artritis (3,3%). Kebiasaan merokok pada pasien tuberkulosis ekstra paru di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2021-2023 adalah pasien yang tidak merokok sebanyak 20 orang. Kebiasaan merokok pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2021-2023 adalah perokok aktif berat sebanyak 113 orang. Uji chi square tuberkulosis ekstra paru dengan kebiasaan merokok didapatkan p = 0,957 (p < 0,05) dan tuberkulosis paru dengan kebiasaan merokok p = 0,037 (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh kebiasaan merokok dengan kejadian tubekulosis paru sedangkan tuberkulosis ekstra paru tidak terdapat pengaruh terhadap kebiasaan merokok.
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN NEUROPATI DIABETIK DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR Asram, Andi; Hidayati, Prema Hapsari; Mulyadi, Farah Ekawati; Yanti, Andi Kartini Eka; Iskandar, Darariani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.25692

Abstract

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang berlebih pada sebagian besar pasien diabetes mellitus. Banyak faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan resiko terjadinya neuropati diabetik, salah satunya adalah hipertensi. Namun, patomekanisme hipertensi menyebabkan neuropati diabetik masih belum diketahui secara pasti. Selain itu, banyaknya penelitian yang masih kontradiksi menyebabkan pentingnya dilakukan penelitian untuk membuktikan hubungan hipertensi terhadap terjadinya neuropati diabetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan terjadinya neuropati diabetik di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar pada bulan Juni-September Tahun 2023 menggunakan desain analitik observasional dengan metode case control berdasarkan data sekunder berupa rekam medis. Studi ini mendapatkan 124 sampel data penderita diabetes mellitus dengan 62 sampel mengalamai neuropati diabetik (kelompok kasus) dan 62 sampel tanpa neuropati diabetik (kelompok kontrol). Pada kelompok kasus didapatkan 42 (67,7%) sampel yang hipertensi sedangkan pada kelompok kontrol di dapatkan 27 (43,5%) sampel yang hipertensi. Hipertensi secara signifikan berhubungan dengan neuropati diabetik dengan nilai p  0,011 dan odd ratio 2,722. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan hipertensi dengan terjadinya neuropati diabetik di RS Ibnu Sina Makassar.
Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Kejadian Pruritus Pada Pasien Yang Mengalami Gagal Ginjal Kronik Di RS. Ibnu Sina Makassar Periode 2024 Alif, Zahra Rindu Tsabitha; Abdi, Dian Amelia; Yanti, Andi Kartini Eka; K, Indah Lestari Daeng; Iskandar, Darariani
Wal'afiat Hospital Journal Vol 6 No 1 (2025): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v6i1.153

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) has become a global health problem and hemodialysis is one of the most widely used treatment therapies. Pruritus is one of the complications in hemodialysis patients. to determine the relationship between the duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in patients with chronic renal failure at Ibnu Sina Hospital Makassar period 2024. This study used an analytic observational method with cross sectional approach design. The population of all patients undergoing CKD who underwent hemodialysis amounted to 20 people. Data were analyzed by Kruskal-Wallis test. There is a significant relationship between the duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in CKD patients with a p value of 0.033. This value means p less than 0.05, which is then H1 is accepted. There is a significant relationship between duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in CKD patients at Ibnu Sina Hospital Makassar Period 2024.
Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Kejadian Pruritus Pada Pasien Yang Mengalami Gagal Ginjal Kronik Di RS. Ibnu Sina Makassar Periode 2024 Alif, Zahra Rindu Tsabitha; Abdi, Dian Amelia; Yanti, Andi Kartini Eka; K, Indah Lestari Daeng; Iskandar, Darariani
Wal'afiat Hospital Journal Vol 6 No 1 (2025): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v6i1.153

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) has become a global health problem and hemodialysis is one of the most widely used treatment therapies. Pruritus is one of the complications in hemodialysis patients. to determine the relationship between the duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in patients with chronic renal failure at Ibnu Sina Hospital Makassar period 2024. This study used an analytic observational method with cross sectional approach design. The population of all patients undergoing CKD who underwent hemodialysis amounted to 20 people. Data were analyzed by Kruskal-Wallis test. There is a significant relationship between the duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in CKD patients with a p value of 0.033. This value means p less than 0.05, which is then H1 is accepted. There is a significant relationship between duration of hemodialysis with the incidence of Pruritus in CKD patients at Ibnu Sina Hospital Makassar Period 2024.
Literature Review: Factors Associated with the Incidence of Diabetic Retinopathy in Patients with Type II Diabetes Mellitus Amalia, Mutiara; Yanti, Andi Kartini Eka; Nurtania, Ariyanie
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 4 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i4.2338

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) type II is a metabolic disorder caused by insulin resistance in muscle and liver cells, as well as pancreatic beta cell failure. Diabetic retinopathy is one of the diseases that is a microvascular complication of the retina due to chronic hyperglycemia in patients with Type II DM. Chronic hyperglycemia in patients with type 2 DM can change the physiology and biochemistry of cells, resulting in endothelial damage. In this condition, various biochemical pathways are activated, and this affects the occurrence of 4 pathophysiologies of diabetic retinopathy. Several risk factors suspected of triggering diabetic retinopathy are age, duration of disease, poor blood sugar control or hyperglycemia and blood pressure, dyslipidemia, hyperviscosity, kidney failure, anemia, and smoking. Blood sugar control is the most dominant risk factor for diabetic retinopathy among other factors in patients with type II DM. Based on the background, the author is interested in conducting research on risk factors that influence the incidence of diabetic retinopathy. The purpose of this study was to determine the risk factors that influence the incidence of diabetic retinopathy. The research conducted was a Literature Review with a Narrative Review design. Based on the search results, 7 relevant articles were obtained for use in this Narrative Review. The conclusion is that the risk factors suspected of causing diabetic retinopathy include the duration of diabetes mellitus, uncontrolled blood sugar levels, and Type II DM patients with hypertension or dyslipidemia.
CASE REPORT OF MALARIA WITH CONCURRENT DENGUE AND TYPHOID FEVER Yanti, Andi Kartini Eka; Tasyriq, Andi Zul; Chaniago, Hendrian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47826

Abstract

Di Indonesia, malaria, demam berdarah dengue (DBD), dan demam tifoid merupakan penyakit infeksi endemik yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama. Data Kementerian Kesehatan 2025, menunjukkan tingginya angka kejadian ketiga penyakit ini, terutama di wilayah Papua, Bali, dan daerah perkotaan, yang meningkatkan risiko terjadinya koinfeksi dan memperumit diagnosis serta pengobatan. Dilaporkan kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan demam tinggi, nyeri kepala, mual, dan trombositopenia. Pemeriksaan serologis dan laboratorium awal mengindikasikan infeksi DBD dan tifoid. Pemantauan rutin dan pemeriksaan darah tepi dilakukan dan terdeteksi koinfeksi malaria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa demam dan trombosit pasien tetap turun meskipun telah diberikan terapi suportif dan antibiotik. Pemeriksaan darah tepi mengonfirmasi infeksi Plasmodium falciparum, sehingga terapi antimalaria dengan Dihidroartemisinin-Piperaquine dan Primaquine ditambahkan. Setelah terapi komprehensif dan pemantauan ketat, kondisi pasien membaik dengan normalisasi tanda vital dan peningkatan trombosit. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa  Koinfeksi malaria, DBD, dan tifoid di Indonesia merupakan kondisi langka namun membutuhkan perhatian khusus. Diagnosis sistematis dan pemantauan intensif sangat penting untuk pengobatan efektif dan mencegah komplikasi. Kesadaran klinis terhadap kemungkinan infeksi multipel pada pasien demam di daerah endemik dapat meningkatkan prognosis dan mengoptimalkan manajemen pasien.
Risk Factors for the Incidence of Cholelithiasis at Ibnu Sina Makassar Hospital for the 2021-2023 Period Yusuf, Awalia Rezeki S; Bamahry, Aryanti R; Yanti, Andi Kartini Eka; Gani, Aziz Beru; Kanang, Indah Lestari Daeng
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v11i3.1721

Abstract

Background: Cholelithiasis is an important health problem with severity and septic complications related to the type of gallstone. Several risk factors also influence the incidence of cholelithiasis. Objective: This study aims to determine the distribution of cholelithiasis patients based on gender, Body Mass Index (BMI), age, childbearing age in women, triglyceride levels, and total cholesterol levels at Ibnu Sina Hospital Makassar in the period 2021 to 2023. Method: This type of research is descriptive using a Cross Sectional Study approach, namely explaining the risk factors for the incidence of cholelithiasis at Ibnu Sina Hospital Makassar. Results: The distribution of cholelithiasis patients at Ibnu Sina Hospital Makassar in 2021-2023 shows that the risk factors are mostly female, overweight/obesity, age >40 years, hypertriglyceridemia, and hypercholesterolemia. However, women of childbearing age suffer less from cholelithiasis than older women. Conclusion: Cholelithiasis at Ibnu Sina Hospital Makassar in 2021-2023 is more common in women, >40 years of age, overweight/obesity, hypertriglyceridemia, and hypercholesterolemia, with a lower incidence in women of childbearing age compared to old age.
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Mandai Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan Halim, Aqisha Nuramini; Arfah, Arni Isnaini; Sodiqah, Yani; Yanti, Andi Kartini Eka; Bakhtiar, Ilma Khaerani Amaliyah
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i1.270

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan global dan memerlukan penanganan jangka panjang. Dukungan keluarga memiliki peran penting dalam membantu pasien hipertensi mengelola tekanan darah melalui kepatuhan terhadap pengobatan dan perubahan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk dukungan keluarga yang dirasakan oleh pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 32 responden yang merupakan pasien hipertensi dipilih sebagai sampel dan diberikan kuesioner tervalidasi untuk mengukur persepsi mereka terhadap dukungan emosional, penghargaan, informasional, dan instrumental dari keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menderita hipertensi grade I (56,2%) dan grade II (43,8%), dengan dominasi usia 45–59 tahun, berjenis kelamin perempuan, berstatus ibu rumah tangga, dan berpenghasilan di bawah UMR. Jenis dukungan yang paling banyak dirasakan adalah dukungan informasional baik (78,1%), diikuti dukungan penghargaan dan instrumental masing-masing baik (71,8%), serta dukungan emosional baik (68,7%). Tidak terdapat pasien yang melaporkan dukungan keluarga dalam kategori kurang. Kesimpulan menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang dirasakan pasien hipertensi di wilayah ini tergolong baik secara umum, terutama dalam aspek informasional.