This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdi Insani
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONSERVASI DAN PEMANFAATAN POHON GAHARU Gyrinops versteegii DI PUSUK LESTARI, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Hemidia, Baiq Zulifa; Yuhana, Erni; Putri, Amalia Dewani; Yogianto, Muhammad Daffa; Maulana, R. Muhamad Azis; Madani, Madani; Ibadurrahman, Lalu Faqih; Pradita, I Made Nanda; Harisandi, Hadian; Mulyaningsih, Tri
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 6 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i6.2478

Abstract

Desa Pusuk Lestari merupakan desa yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama pohon aren, ketimunan dan durian. Masyarakat di Desa ini kebanyakan berprofesi sebagai wanatani dan pesanggem hutan kemasyarakatan serta menjual hasil kebun dan hutan non kayu  di sepanjang Jalan raya Mataram-Tanjung Lombok Utara. Tujuan kegiatan KKN saat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa SD dan masyarakat mengenai konservasi, pengelolaan gaharu, serta membantu dalam upaya melestarikan lingkungan di Desa Pusuk Lestari. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran pengenalan pohon gaharu, pembudidayaan, dan konservasi kepada siswa SD, kelompok wanita tani, gabungan kelompok tani, serta kelompok tani hutan Pusuk Lestari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan gaharu secara berkelanjutan. Hasil kegiatan konservasi dan pengelolaan gaharu di Pusuk Lestari meliputi berbagai aktivitas yang telah terlaksana dengan baik. Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan pembibitan di SDN 1 Pusuk Lestari serta penanaman bibit gaharu di pekarangan rumah siswa. Selain itu, dilakukan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik di rumah siswa SD untuk mendukung budidaya gaharu. Di Kebun Induk Gaharu Pusuk Lestari, juga dilaksanakan sosialisasi dan praktik penyuntikan, pemanenan, serta pengerokan gaharu. Terakhir, sosialisasi dan praktik pembuatan teh dari daun gaharu dilakukan di rumah ketua wanita tani Pusuk Lestari. Semua kegiatan ini bertujuan mendukung pelestarian dan pemanfaatan gaharu secara berkelanjutan.
PELESTARIAN POHON GAHARU DI KAWASAN EKOWISATA HUTAN PUSUK PASS LOMBOK BARAT MELALUI AKSI PENANAMAN DAN PEMUPUKAN BIBIT Hidayati, Ernin; Ibadurahman, Lalu Fakih; Pradita, I Made Nanda; Hemidia, Baiq Zulifa; Yuhana, ⁠Erna; Liani, Iin; Sadjidah, Zazhara Aulia; Aprianingsih, Yanti; Setiawan, Moh. Andi; Mulyaningsih, Tri
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2065

Abstract

Kawasan Hutan Pusuk Pass terkenal sebagai kawasan ekowisata di Lombok Barat. Selain dihuni oleh monyet ekor panjang, Hutan Pusuk juga dihuni oleh berbagai jenis flora endemik. Salah satu diantaranya adalah pohon gaharu dari spesies Gyrinops versteegii. Tidak dipungkiri bahwa pohon gaharu merupakan salah satu daya tarik kawasan tersebut. Populasi pohon gaharu yang sudah sangat langka memerlukan upaya pelestarian. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan restorasi hutan dengan penanaman dan pemupukan bibit pohon gaharu di Hutan Pusuk Pass Lombok Barat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode aksi kolaboratif yang melibatkan mahasiswa dan dosen Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram serta masyarakat lingkar hutan. Sebanyak 100 bibit pohon gaharu berhasil ditanam diikuti dengan pemupukan untuk meningkatkan kelulushidupan bibit. Kegiatan berjalan lancar dengan adanya kerjasama yang baik dari semua unsur yang terlibat. Melalui aksi ini diharapkan semakin menambah rasa tanggung jawab terhadap kelestarian pohon gaharu di daerah ekowisata Hutan Pusuk Pass.
PELATIHAN PENYUNTIKAN, PEMANENAN DAN PENANGANAN PASCAPANEN GAHARU PADA Gyrinops versteegii DI PUYUNG, LOMBOK TENGAH Mulyaningsih, Tri; Muspiah, Aida; Hidayati, Ernin; Julisaniah, Nur Indah; Nadia, Ahsanu; Hamidia, Baiq Zulifa; Pradita, I Made Nanda; Ibadurahman, Lalu Faqih; Adhawati, Laela; Prazali, Arianteza; Sunarwidhi, Anggit L.; Takamatsu, Sakura; Supiatin
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1278

Abstract

Secara alami gaharu diproduksi oleh pohon gaharu yang mengalami luka atau terinfeksi jamur. Agar pohon gaharu sehat dapat menghasilkan gubal gaharu harus ada perlakuan khusus: seperti perlukaan, memasukan bakteri atau jamur penyebab atau agensia kimia. Tujuan kegiatan ini memberi pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat yang memiliki pohon ketimunan (Gyrinops versteegii) siap suntik di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, dalam menginokulasi, memanen, mengolah pasca panen gaharu. Pelaksanana “Pengabdian Pada Masyarakat” terbagi menjadi 2 periode, yaitu: periode 1: penyuntikan dan periode 2: pemanenan dan penanganan pasca panen. Metode penyuntikan pohon ketimunan digunakan dengan metode cairan fermentasi jamur penyebab (CFJP), yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2023. Masa inkubasi infeksi sekitar 6 bulan. Pelatihan periode 2: pelatihan pemanenan dan pengolahan pasca panen dilakukan 6 bulan setelah penyuntikan. Pemanenan dilakukan pada ranting yang berdiameter 2,5 cm, sebagai contoh pengolahanan pasca panen. Pelatihan dan praktek pemanenan gaharu dan penangannya pasca panen pada tanggal 17 September 2023. Masyarakat yang telah memiliki pohon gaharu siap suntik mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemilihan pohon yang telah siap disuntik, membuat pola lubang suntik dan membuat lubang inokulasi serta cara melakukan inokulasi pada batang dan cabang pohon G. versteegii. Selain itu masyarakat juga mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengecekan batang yang telah siap dipanen, cara pemanenan dan cara penanganan pasca panen gaharu, cara pengklasifikasian gaharu serta cara pemasaran gaharu. Dengan diperolehnya penngetahuan dan ketrampilan cara produksi gaharu dan pemasarannya, masyarakat menjadi terpacu menjadi influenser dalam konservasi gaharu secara ex-situ di kebun dan pekarangannya sendiri.