Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Implementasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Jenal Mutaqin; Nur Zakiah; Ja’far Amirudin
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran fiqih yang sebelumnya dilakukan dengan pendekatan tradisional kini menghadapi tantangan akibat kemajuan teknologi digital. Meskipun teknologi ini memberikan kemudahan akses dan interaktivitas, tantangan utama adalah bagaimana menerapkannya tanpa mengurangi kedalaman materi fiqih. Di Madrasah Ibtidaiyah (MI), siswa cenderung lebih tertarik pada pembelajaran berbasis teknologi yang menarik, sehingga pembelajaran fiqih perlu disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Selain itu, kesiapan guru dalam memanfaatkan teknologi juga menjadi tantangan, karena tidak semua guru memiliki keterampilan yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penerapan teknologi dalam pembelajaran fiqih di MI serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah systematic literature review (SLR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital dapat memperluas akses materi dan meningkatkan interaktivitas siswa, meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan akses perangkat dan variasi kualitas konten. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang relevan di era digital. Dengan demikian, penerapan teknologi digital dalam pembelajaran fiqih di MI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, asalkan tantangan yang ada dapat diatasi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Helmina Handiana; Yufi M Nasrullah; Ja’far Amirudin
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 4 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v2i4.1323

Abstract

Pelaksanaan Pembelajaran pada mata pelajaran Akidah akhlak di sekolah yang masih menggunakan model pembelajaran Konsvensional, yaitu guru menyajikan materi dengan ceramah dilanjutkan siswa dengan menyelesaikan soal yang menyebabkan proses pembelajaran sangat membosankan sehingga kurangnya minat belajar siswa karena ketidak sukaan dan kebosanan terhadap pelajaran tertentu, mengakibatkan tidak suka dalam mengajukan pertanyaan, tidak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dalam pembelajaran materi Akidah akhlak. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) agar siswa lebih aktif dalam belajar, lebih berkontribusi, dalam penyampaian materi lebih mudah dimengerti, belajar Bersama serta bisa mengungkapkan pendapat masing-masing siswa dan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Model penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif, Adapun model desain penelitiannya menggunakan penelitian Quasi eksperimen design dengan teknik pengumpulan data obeservasi dan Quesioner Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Penerapan model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilain eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu dengan selisih nilai yang cukup besar yaitu kelas eksperimen 85,53 dan kelas kontrol 70,21
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN ULUMUL HADITS DI MADRASAH IBTIDAIYAH Jenal Mutaqin; Nur Zakiah; Ilham Amirudin; Sahrul Nurul; Ja’far Amirudin
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulumul Hadits memainkan peran penting dalam pendidikan Islam karena hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Ilmu ini berfungsi untuk memverifikasi keaslian hadits sekaligus memahami konteks sosial, budaya, dan politik pada masa Nabi, sehingga memperkaya pemahaman terhadap ajaran Islam. Dalam pendidikan formal, Ulumul Hadits mengajarkan keterampilan analisis sanad dan matan, serta memperkuat kurikulum dengan nilai-nilai moral dan etika guna membentuk karakter peserta didik. Adapun dalam pendidikan nonformal seperti di pesantren, Ulumul Hadits menjadi dasar pembentukan sikap dan perilaku Islami, serta menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan kerja sama. Dengan integrasi Ulumul Hadits dalam kurikulum, diharapkan lahir generasi berakhlak mulia yang mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: TANTANGAN DAN SOLUSI Jenal Mutaqin; Nurzakiah Nurzakiah; Ilham Amirudin; Riyadli Rizky; Siti Fauziah; Ja’far Amirudin
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi Industri 4.0 telah membawa dampak signifikan pada berbagai bidang, termasuk pendidikan, dengan menawarkan peluang besar sekaligus menghadirkan tantangan yang kompleks. Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things telah mengubah metode belajar serta interaksi dalam sistem pendidikan. Di satu sisi, teknologi memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih efisien, fleksibel, dan terpersonalisasi. Namun, isu seperti kesenjangan digital, kurangnya keterampilan digital di kalangan pendidik, serta kebutuhan akan kurikulum yang relevan dengan zaman menjadi tantangan utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR) untuk mengidentifikasi tantangan dan solusi terkait pendidikan di era Revolusi Industri 4.0. Dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif, era ini dapat menjadi peluang untuk mentransformasi pendidikan menjadi lebih relevan, berkelanjutan, dan inklusif, sehingga mampu membentuk generasi yang kompetitif secara global. Hasil kajian menunjukkan bahwa kesenjangan digital memiliki dampak signifikan terhadap pemerataan akses pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Transformasi pembelajaran berbasis teknologi, seperti pemanfaatan e-learning, augmented reality, dan big data, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, asalkan didukung oleh infrastruktur dan kebijakan yang tepat. Selain itu, peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran modern menuntut pengembangan kompetensi digital yang berkelanjutan untuk memastikan teknologi dapat diintegrasikan secara optimal dalam proses pendidikan.
EVOLUSI KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA Silpa Sri Rahayu; Ananda Mutiara Isya; Hana Nihayatussadiyyah; Muhammad Miftah Mustika; Wizni Mujizah; Ja’far Amirudin
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menela’ah isi dari runtunan sejarah panjang perubahan kurikulum yang ada di Indonesia, dengan menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan sumber-sumber yang relevan dengan penelitian. Istilah kurikulum pertama kali ditemukan dalam kamus Webster pada tahun 1856, yang digunakan dalam konteks olahraga, merujuk pada "curere" yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta, dari awal hingga akhir. Kurikulum merupakan bagian integral dari suatu sistem pendidikan yang mencerminkan tujuan, nilai, dan aspirasi suatu masyarakat. Dalam sejarahnya, kurikulum pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sejak kemerdekaan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, Dan 2013. Perubahan tersebut, merupakan akibat dari perubahan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, perkembangan Iptek, serta kondisi masyarakat. Hasil analisis menunjukan bahwa mengkaji sejarah terjadinya perubahan kurikulum, dapat memberikan wawasan dan pemahaman penting tentang bagaimana sistem pendidikan berkembang seiring dengan perubahan peradaban. Dari era pendidikan tradisional yang menekankan pada pembelajaran agama, hingga era modern yang menekankan pada keterampilan ilmiah dan  teknologi, masing-masing era mencerminkan paradigma pendidikan yang berbeda.