Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GANGGUAN PRILAKU PADA ANAK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR Ani Siti Anisah
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 1, No 2 (2015): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.44 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v1i2.689

Abstract

Gangguan perilaku didefinisikan sebagai perilaku berulang dan pola perilaku menetap yang melanggar hak-hak orang lain yang melanggar norma-norma dan aturan masyarakat. Jika gangguan prilaku ini dibiarkan, maka akan berdampak secara berkelanjutan dan akan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fungsi sosial, akademis, maupun masa depannya. Jika gangguan perilaku itu makin kompleks maka menyebabkan gangguan perilaku pada diri anak  akan  semakin parah. Gangguan ini mulai terjadi pada anak usia SD. Siswa Sekolah Dasar disebut usia kanak-kanak pertengahan, ditandai dengan mulai berkembangnya kemampuan membuat keputusan, memahami hubungan sebab-akibat, pemahaman sosial, mengatur emosi, dan kesadaran diri. Berdasarkan karakteristik kognitif, sosial, emosi, dan fisik, siswa-siswa sekolah dasar seringkali digolongkan sebagai banyak bertingkah, kelebihan gerak, dan nakal dalam hubungan sosialnya. Batas-batas  tertentu perilaku-perilaku tersebut masih dapat ditolerir sebagai manifestasi dari usia mereka. Namun adakalanya tingkat perilaku dan emosi menunjukkan adanya gangguan yang tidak disadari oleh orang-orang sekitarnya, termasuk orang tua dan guru di sekolah. Kata Kunci: Gangguan Perilaku, Perkembangan Anak, Usia SDConduct Disorder are defined as repetitive behaviors and patterns of sedentary behavior that violates the rights of others who violate the norms and rules of society. If this is allowed to behavioral disorders, it will have an impact on an ongoing basis and will cause significant damage to the social functioning, academic, as well as its future. If it is more complex behavioral disorders that cause behavioral disorders in children will be more severe. This disorder begins in elementary school age children. Elementary school students called middle childhood, marked by the development of the ability to make decisions, to understand the cause-effect relationships, social understanding, managing emotions, and self-awareness. Based on the characteristics of the cognitive, social, emotional, and physical, elementary school students are often classed as a lot of acting, excess motion, and mischievous in his social relationships. Certain limits, these behaviors can be tolerated as a manifestation of their age. But sometimes the level of behavior and emotional indicate a problem that is not recognized by the people around him, including the parents and teachers at school.Keywords: Conduct Disorder, Child Development, Elementary Shool
Pendekatan Pembelajaran Analisis Nilai untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Kepedulian Sosial Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ani Siti Anisah
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v10i1.82

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji tentang bagaimana manusia memiliki hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, lingkungan dan sang Khaliq. Salah satu pendekatan yang memenuhi prinsip pembelajaran IPS yang memiliki kekuatan adalah pendekatan analisis nilai (value analysis). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pendekatan pembelajaran analisis nilai (value analysis) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep dan sikap kepedulian sosial siswa dalam mata pelajaran IPS?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan Nonequivent Control Group Design yang dilaksanakan pada siswa kelas IV MIN Suci Kaler dengan jumlah 65 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 34,7% berkategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol dengan pendekatan konvensional mengalami peningkatan (N Gain) 8,7% berkategori rendah. Untuk variabel Sikap Kepedulian sosial dengan pendekatan analisis nilai, kelas eksperimen mengalami peningkatan (N Gain) sebesar 25% dan kelas yang kontrol (N Gain) 2,2%. Setelah dilakukan Uji-T menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran Analisis Nilai (value analysis) dam pembelajaran IPS berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman konsep dan sikap kepedulian sosial siswa. Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial; pendekatan analisis nilai; konsep; sikap
Penerapan Metode Pembelajaran Debate Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Ani Siti Anisah; Hariman Suntara
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v14i1.907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan emosional siswa tingkat Sekolah Dasar melalui metode pembelajaran debat pada Mata Pelajaran PKn. Metode yang digunakan melalui eksperimen kuasi dengan desain one group pretes and postest. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Ciledug 5 Garut sebanyak 28 orang. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan kecerdasan emosional peserta didik pada pembelajaran PKn sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan penerapan metode debat dari rata-rata skor 3,01 atau 60,29 persen menjadi 3,64 atau 72,77 persen. Artinya, pembelajaran PKn dengan menggunakan metode debat mampu meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik. Dengan mengambil asumsi konstruktivisme dan teori kognitif Piaget, metode debat mampu mengembangkan aspek kognitif, emosi, dan bahasa peserta didik. Proses interaksi sosial dalam kegiatan belajar telah membangun proses pembelajaran aktif yang berdampak pada perkembangan pemikiran logis dan sistematis, mampu berfikir abstrak, memiliki kecakapan emosi dan bahasa yang baik, konsentrasi belajar, bersifat respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Kata kunci: metode debat, kecerdasan emosional, siswa sekolah dasar
POLA ASUH ORANG TUA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK Ani Siti Anisah
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v5i1.43

Abstract

Setiap anak dilahirkan dengan fitrah-Nya. Dengan fitrah, anak memiliki potensi untuk dididik,diasuh dan memiliki kemungkinan besar untuk bisa berkembang dan meningkat kemampuannya dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilannya sehingga terbentuk pribadi yang berakhlakul karimah memiliki prilaku yang yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah. Pendidikan karakter hendaknya dilakukan secara komprehensif , meliputi seluruh aspekpendidikan, mulai dari persiapan anak sejak lahir sampai kepada upaya memperkuat kemampuan jasmani dan rohani anak, disampaikan dengan nasihat, dengan contoh yang baik serta dengan proses pembiasaan terhadap hal-hal yang baik sehingga berimplikasi pada kepribadian anak dimasa dewasa. Kata Kunci: Potensi, Pendidikan Karakter, Kepribadian Anak
POSISI MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR ani siti anisah; Ratna Widiyastuti; Gina Mubarokah; Isti Istiqomah
Jurnal Tunas Pendidikan Vol 6 No 1 (2023): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v6i1.1190

Abstract

This study aims to describe the position of science and social studies subjects in the independent curriculum. The research method used is a descriptive qualitative approach carried out at SDN 04 Sukanegla Garut Kota District, Garut Regency from December 2022 to January 2023. The data collection process is carried out through observations, and interviews, and processed through triangulation techniques, data collection, data reduction, and data verification. The results explained that the position of Natural Sciences and Social Sciences was united with the aim of triggering children to manage the natural and social environment in one unit, considering that elementary school-age children are in the concrete operation phase so stimulus must be given to develop their cognitive abilities. IPAS subjects in class III-V are 180 hours per year with a time allocation for projects of 36 hours per year, and class VI has 160 hours per year with a time allocation for a project of 32 hours. The position of IPAS subjects at the elementary school level on one side has a positive impact because it eases the performance of teachers and students in mapping and understanding or learning IPAS subject matter that is stored in odd semesters and even semesters. IPAS is united to be understood comprehensively and can be realized as usual, there is no reduction in material and does not reduce the essence of both subjects.
THE INFLUENCE OF AUDIO VISUAL MEDIA ON STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE SUBJECTS AT SDIT DARUL ABROR Rusmiati, Dini; Ani Siti Anisah; Ade Holis
Jurnal Tunas Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2024): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v7i1.1230

Abstract

The purpose of this research is to find out how much influence the use of audio-visual media has on student learning outcomes in science subjects. Media is considered as one of the most important things in the learning process. The importance of media can help teachers in teaching and learning activities, making it easier for a teacher to convey his message to students. The use of learning media makes it easier for students to receive and understand messages or material conveyed by educators to them. The method used in this research is a descriptive quantitative method in which the research process uses statistics to analyze data by describing the results that have been collected. Based on the results of the data analysis, it can be concluded that for the validity test, there are 10 valid statement items on variable (X) and 10 valid statement items on variable (X). The variable reliability test (X) shows a reliability coefficient value of 0.79 and the variable reliability test (Y) shows a reliability coefficient value of 0.83. The reliability test is categorized as very high. The student's responses to a variable (X) showed a percentage of 83.36% in a very good category and student responses to a variable (Y) showed a percentage of 89.14% in a very good category. While the results of the hypothesis test showed that the proposed hypothesis can be accepted with a Tcount value that is greater than the Ttable value, namely 7.169 > 2.056. After going through several previous calculation stages, it can be concluded that the use of audio-visual media has an effect on student learning outcomes in science subjects with a percentage value of 66.40% with outside influences of 33.60%.
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI DALAM OPTIMALISASI INTERAKTIVITAS, EFEKTIVITAS, DAN PERKEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA Silvi Wulan Munggaran; Ani Siti Anisah
Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru Vol. 16 (2024): TING XVI 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan multilevel siswa melalui strategi pembelajaran berbasis teknologi. Meskipun teknologi meningkatkan aspek kognitif, pengoptimalan interaktivitas dan perkembangan kecerdasan siswa masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengekplorasi bagaimana teknologi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan analisis deskriptif kualitatif, Peneliti mendapatkan 30 artikel dan diakumulasikan menjadi 20 kajian sebagai bahan analisis dari rentang 5 tahun terakhir baik jurnal nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis teknologi, seperti pembelajaran berbasis game, multimedia, proyek, dapat meningkatkan interaktivitas serta mendukung perkembangan kecerdasan siswa baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Teknologi yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran di sekolah.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AL-AKHLAQ LIL BANIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN Nurfasihah, Siti Aida; Ade Holis; Jafar Amirudin; Ani Siti Anisah
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v12i1.5184

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Penurunan nilai pendidikan karakter siswa di Indonesia yang saat ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, terlihat dari meningkatnya perilaku menyimpang seperti bullying. Pendidikan karakter merupakan sistem penanaman nilai-nilai yang mencakup pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, maupun lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab Akhl?q al-Ban?n yang relevan dengan profil pelajar rahmatan lil alamin.Metode Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (library research) dengan menganalisis nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada dalam kitab Akhl?q al-Ban?n karya ‘Umar Bin Ahmad Baraja. Metode ini melibatkan penelitian terhadap berbagai sumber tertulis, termasuk buku, majalah, dan jurnal, untuk menggali teori-teori akhlak yang relevan dengan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin, Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep profil pelajar Rahmatan lil ‘?lam?n sangat relevan dengan materi dalam kitab Akhl?q al-Ban?n. Profil ini dirancang untuk memfasilitasi siswa agar dapat berperan aktif dalam masyarakat, serta mengembangkan karakter yang baik melalui pengajaran akhlak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengajaran akhlak yang terkandung dalam kitab Akhl?q al-Ban?n dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penurunan nilai pendidikan karakter siswa.
Penerapan Pembelajaran Diferensiasi Produk Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA Sopi Susanti; Masripah; Ani Siti Anisah; Ade Holis
BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 1 (2025): Badaa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/badaa.v7i1.2132

Abstract

Pengembangan kemampuan berpikir kreatif sejak usia dini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi abad ke-21 pada peserta didik. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental berdesain Nonequivalent Control Group, dua rombongan belajar yaitu kelompok uji dan kelompok pembanding digunakan sebagai objek dalam penelitian guna menyelidiki pengaruh penerapan strategi pembelajaran diferensiasi produk dalam meningkatkan kompetensi berpikir kreatif peserta didik pada materi sistem pernapasan manusia pada pembelajaran IPA kelas V. Data yang diperlukan dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kreatif, kuesioner peserta didik dan pendidik berupa pernyataan terkait dengan pembelajaran diferensiasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan berbagai metode statistik, termasuk validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya pembeda, uji normalitas, homogenitas, uji-t, serta penghitungan N-gain. Hasil analisis mengindikasikan jika strategi pembelajaran diferensiasi produk dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Kelompok uji memiliki rerata evaluasi akhir sebesar 81,67, lebih signifikan dari kelompok pembanding sebesar 72,58. Tanggapan peserta didik sangat positif, dengan 92,38% menunjukkan persetujuan mereka terhadap strategi pembelajaran tersebut. Penelitian ini merekomendasikan penerapan strategi pembelajaran diferensiasi produk yang lebih luas, didukung oleh pelatihan guru, untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan ini lebih lanjut.
Penerapan Model Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Ayu Ajizah; Asep Tutun Usman; Ani Siti Anisah; Ade Holis
BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 7 No. 1 (2025): Badaa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/badaa.v7i1.2150

Abstract

Studi ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji efektivitas penerapan model Quick on the Draw dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experimental dalam bentuk non-equipalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 4 GARUT dengan subjek 27 siswa kelas VA dan 25 kelas VB. Instrumen penelitian meliputi tes berpikir kreatif dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan peningkatan signifikan pada keterampilan berpikir kreatif siswa, dengan rata-rata nilai meningkat dari 37,08 (pretest) menjadi 78,48 (posttest). Hasil presentasi menunjukan 32% siswa verkategori sangat kratif dan 68% siswa bendapatkan kategori kreatif. Analisis statistic independent sample t-test dengan nilai signifikasi 0,000 (≤ 0,05). Hasil N-Gain menunjukan pembelajaran Quick on the Draw cukup efektif dalam meningkatkan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA dengan skor 65,0179. Tingkat keterlaksanaan model pembelajaran mencapai 100%. Studi ini membuktikan bahwa model Quick On The Draw cukup efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA. Kata kunci ; Quick On The Draw, Kerampilan Berpikir kreatif, Mata Pelajaran IPA.