Rif'an Syafruddin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBUATAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD NAWAWI AL-BANTANI: KAJIAN TERHADAP AF'ÂL AL-IBÂD Muhammad Sirajul Huda; Barkatullah Amin; Ahmad Humaidi; Rif'an Syafruddin; Samsul Fajeri
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 02 (2024): July - December 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14690102

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perbuatan manusia dalam perspektif Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, dengan fokus pada beberapa hal penting: definisi perbuatan manusia, sumber perbuatan baik dan buruk, hakikat perbuatan manusia, serta hubungan antara qudrah (kekuatan) dan iradah (kehendak) dalam perbuatan manusia menurut ajaran Syekh Nawawi al-Bantani. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab Fath al-Majid dan Marah Labid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan dan mengelaborasi pemikiran-pemikiran Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani terkait perbuatan manusia. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui library research, dengan memanfaatkan data primer dari karya-karya Syekh Nawawi al-Bantani dan data sekunder sebagai pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia tidak sepenuhnya bebas dalam menentukan kehendak, karena segala perbuatan manusia berada dalam kuasa Allah. Meskipun demikian, takdir manusia bergantung pada ikhtiyar (usaha) dan pilihan yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Manusia dapat mengubah takdir baiknya dengan ikhtiyar dan usaha, yang pada akhirnya adalah kehendak Allah. Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani menekankan pentingnya teori kasb (usaha) dan ikhtiyar (pilihan) dalam kaitannya dengan perbuatan manusia.
KONSEP AKIDAH AHLUSUNAH WALJAMA'AH MENURUT MUHAMMAD AMIN AL-KURDI DALAM KITAB TANWIRUL QULUB Rif'an Syafruddin; Samsul Fajeri; Mahmuddin
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 3 No. 01 (2025): January - June 2025
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas konsep doa menurut Imam Ghazali dalam kitab Muk syafah al-Qul b. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pemahaman mendalam terhadap makna dan hakikat doa dalam kehidupan spiritual seorang muslim, serta relevansi ajaran Imam Ghazali yang terkenal sebagai salah satu ulama besar dalam dunia Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif, di mana data utama bersumber dari kitab Muk syafah al-Qul b karya Imam Ghazali, serta didukung oleh literatur lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Imam Ghazali, doa merupakan inti ibadah dan sarana utama seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah Swt. Doa tidak hanya sekadar permohonan, tetapi juga bentuk pengakuan atas kelemahan manusia dan ketergantungan mutlak kepada Allah Swt. Imam Ghazali menekankan pentingnya keikhlasan, kesungguhan, serta adab-adab dalam berdoa, seperti memulai dengan pujian kepada Allah, dan memilih waktu-waktu mustajab. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa doa harus diiringi dengan usaha (ikhtiar) dan tawakkal, serta tidak tergesa-gesa dalam mengharapkan pengabulan doa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep doa menurut Imam Ghazali sangat relevan untuk memperdalam spiritualitas dan memperkuat hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.