Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pengaruh Antara Pendidikan, Kesehatan, Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur Christy, Nethania; Arafat, La Ode Ahmad; Asmara, Kiky Ahmad; Bachtiar, Arief
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 19 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14431993

Abstract

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial kompleks yang membutuhkan pendekatan multidimensional dalam upaya penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara pendidikan, kesehatan, dan tingkat partisipasi angkatan kerja terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Dengan menerapkan metode regresi linear berganda, penelitian menggunakan data sekunder yang mencakup variabel - variabel, seperti rata-rata lama pendidikan, angka harapan hidup, partisipasi angkatan kerja, dan tingkat kemiskinan di tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur.
Pengaruh Tingkat Kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Putri, Evi Fortuna Sukiran; Arafat, La Ode Ahmad; Utami, Anisa Fitria; Nisa, Fauzatul Laily
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 20 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14286304

Abstract

Ukuran kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah adalah tingkat pertumbuhan ekonominya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan Provinsi Jawa Timur mempengaruhi ekspansi ekonomi wilayah tersebut. Data sekunder tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah orang miskin berdasarkan jenis kelamin di Provinsi Jawa Timur digunakan dalam penelitian ini. Studi ini menggunakan metode Analisis Regresi Data Panel dengan kategori penelitian kuantitatif deskriptif untuk menentukan dampak tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Bersumber pada hasil riset variabel Tingkat Kemiskinan () berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Sementara itu variabel Tingkat Pengangguran Terbuka () berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur.
GIG Economy sebagai Sumber Ekonomi Baru Penduduk Kelas Menengah di Jakarta Arafat, La Ode Ahmad; Pratama, Siectio Dicko; Rahadiana, Rizal
Jurnal Ekonomi Kependudukan dan Keluarga Vol. 2, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The weakening purchasing power of the middle class in Jakarta due to income stagnation and rising prices has encouraged the search for additional sources of income. The gig economy, which offers flexibility and higher income opportunities, is a potential alternative. This study aims to analyze the characteristics of middle-class workers and gig workers and measure the potential of the gig economy in increasing income. Analysis of the 2023 National Labor Force Survey (Sakernas) shows that 82.42% of Jakarta workers are middle class, the majority of whom have a high school education with an average income of 4.8 million rupiah per month. Meanwhile, gig workers with shorter working hours (44 hours/week) have an average income of 7 million rupiah. The results of the Propensity Score Matching (PSM) show the difference in income between gig and non-gig workers is 293,432 rupiah, increasing to 1,559,339 rupiah without the transportation sector. Logistic regression confirms that education, experience, and working hours have a significant effect on the opportunity to work in the gig economy. This finding emphasizes the importance of gig economy to potentially be the additional source of income for the middle-class workers, especially through skilled gig jobs. Therefore, the government needs to provide experience-based training (experiential learning) and promote the gig economy as a strategy to improve the welfare of middle-class in Jakarta.