Fatirawahidah, Fatirawahidah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP CEMAS DAN RASA TAKUT BERLEBIH DALAM QS. AL-BAQARAH (STUDI ASINONIMITAS) kasmin, kasmin; Zuhrah, Nikmatuz; Fatirawahidah, Fatirawahidah; Danial, Danial
EL-MAQRA' Vol 4, No 2 (2024): November
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v4i2.7042

Abstract

Fokus penelitian ini adalah mengkaji studi asinonimitas konsep cemas dan takut dalam QS. Al-Baqarah. Tujuan penelitian ini, ingin mengungkapkan makna dari kata cemas dan takut  terkait konteks penggunaannya dalam QS. Al-Baqarah dan juga menjelaskan bagaimana relevansi analisis makna khauf dan khasyyah menurut Al-Qur’an dengan makna takut dalam bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan atau (library research), dengan analisis menggunakan metode muqaran. Hasil penelitian ini, menguatkan bahwa tidak adanya sinonimitas dalam QS. Al-Baqarah pada kata khauf dan khasyyah, meskipun keduanya memiliki arti yang sama namun penggunaan makna dan kedudukan kata khauf dan khasyyah berbeda. Khauf adalah ketakutan kepada ganjaran Allah terhadap perbuatan yang dilakukannya yang kemudian hari akan dipertanggung jawabkan, khauf ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang seperti takut pada makhluk dan kedudukannya lebih rendah dibandingkan khasyyah. Sedangkan khasyyah adalah ketakutan kepada Allah akan keagungan dan kekuasaannya dan kedudukannya lebih tinggi dari khauf, perbedaan kedudukan tersebut berdasarkan objek ketakutan  dan lebih tinggi untuk ditakuti adalah Allah bukan makhluknya. Adapun relevansi khauf dan khasyyah dalam QS. Al-Baqarah dengan kamus Indonesia yaitu ketakutan yang menambah kedekatan kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Berbeda apa yang diartikan dalam bahasa Indonesia, takut sebagai sesuatu yang dihindari dan mendatangkan bencana.
MAHAR SEBAGAI UPAH (UJUR) DALAM PERNIKAHAN (KAJIAN TAHLILI QS. AN-NISA/4:24 Hafadzah, Ahmad Sona; Fatirawahidah, Fatirawahidah
EL-MAQRA' Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v1i2.3599

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna uju>r dalam Q.S. al-Nisa>’/4: 24, untuk mengetahui genealogi/ perkembangan penafsiran dari para ulama terhadap ayat ini serta untuk mengetahui bagaimana implementasi uju>r di masa kini. Penelitian ini merupakan penelitian dengan model kepustakaan atau library research. Data primer yang digunakan yaitu Q.S. al-Nisa>’/4: 24, sedangkan data sekunder yang digunakan meliputi kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadis, kamus dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian serta literatur lainnya. Sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan mengumpulkan berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Data kemudian dianalisis berdasarkan isi dengan mengacu pada kerangka analisis metode tahli>li> serta teknik interpretasi yang digunakan yaitu interpretasi tekstual, kontekstual dan intertekstual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Uju>r secara umum menunjukkan arti yang sepadan dengan maksud pemberian upah atau imbalan, sedangkan uju>r dalam konteks Q.S. al-Nisa>’/4: 24 ulama berbeda pendapat di mana ada yang mengartikan sebagai upah dari dipergunakannya alat kelamin perempuan, dan ada juga yang mengartikannya murni sebagai mahar/maskawin perempuan. 2) Secara umum dalam penafsiran para ulama mengaitkan ayat tersebut dengan konteks kawin kontrak atau nikah mut‘ah namun tidak membenarkan jika ayat tersebut digunakan untuk membolehkan praktik nikah mut‘ah pada zaman sekarang. 3) Adapun dalam implementasinya uju>r diberikan dalam 3 hal, yaitu implementasi pemberian uju>r di Indonesia, implementasi pemberian uju>r di negara lain dan implementasi pemberian uju>r pada pekerjaan.Kata Kunci: Mahar, Upah, Nikah Mut‘ah.