Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Religius Radikal: Ekspresi Gen-Z dalam Kesadaran Beragama dan Aktualisasi Ketaatan di Kalimantan Selatan Noor Hasanah; Huriyah
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 2 (2023)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/albanjari.v22i2.16035

Abstract

The interpretation, understanding, and practice of Islam have always been subject to diversity, with some adherents adopting a rigid, textual, and even "ferocious" stance, leading to their characterization as intolerant, extreme, radical, and even terrorist. In contrast, others adopt a softer, more flexible, and contextual approach. A pivotal factor influencing this distinction is the method of information acquisition. The Generation Z (Gen-Z) cohort, born between 1995 and 2012, is currently entering the prepubertal and pubertal phases of self-identity exploration and ideological turmoil. As the digital generation, they are immersed in an era of abundant information, including that pertaining to Islam. On the one hand, this heightened religious consciousness motivates Gen-Z to strive for piety by studying Islam through various means; on the other hand, the pursuit of piety is rigid and not local, suggesting a religiousness that is also radical.This research was conducted in South Kalimantan among a sample of Gen-Z aged 18-24 who are students. The objective of this study is to ascertain the degree to which Gen-Z in South Kalimantan appreciate and actualize wasathiyah Islam, or, conversely, whether they are religious but radical.This research is of an exploratory nature, employing a field study approach.The data collected through questionnaires addressed the level of religious consciousness, the manner in which values and Islamic teachings are lived, the means of expressing Islam, and the sources of Islamic learning utilized.The data was analyzed through simple statistical calculations and presented descriptively as a measurement of central tendency. The results indicate that, in general, Gen-Z members do not recognize the radical tendencies in their views and attitudes, particularly within a Muslim-majority community. Keywords: Religious, Radical, Gen-Z, Religious Consciousness, Actualization of Piety
Studi Deskriptif Partisipasi, Sikap dan Pengetahuan Ibu dalam Kelas Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kuaro Arbiana; Noor Hasanah; Sismeri Dona
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kelas ibu balita biasanya diselenggarakan oleh puskesmas atau posyandu yang membahasberbagai topik yang berkaitan dengan kesehatan dan tumbuh kembang balita. Puskesmas Kuaro KabupatenPaser memiliki 9 Desa dengan jumlah kelas ibu balita sebanyak 38 kelas. Data tahun 2022 jumlah balitausia 0-59 bulan sebesar 2817 orang dengan jumlah kunjungan kelas sebanyak 230 orang sedangkan tahun2023 jumlah balita usia 0-59 bulan sebesar 2880 orang dengan jumlah kunjungan kelas sebanyak 254 orang.Tujuan: Mengetahui gambaran partisipasi, sikap dan pengetahuan ibu dalam kelas ibu balita di WilayahKerja Puskesmas Kuaro. Metode: Metode penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatancross sectional, tehnik purposive sampling, menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan analisa datamenggunakan analisa univariat. Hasil: Dari hasil didapatkan partisipasi ibu dalam kelas balita menunjukkanaktif sebanyak 24 responden (34,3%) dan tidak aktif sebanyak 46 responden (65,7%), sikap menunjukkannegatif sebanyak 38 responden (54,3%) dan sikap positif sebanyak 32 responden (45,7%), pengetahuanmenunjukkan baik sebanyak 39 responden (55,7%), cukup sebanyak 25 responden (35,7%) dan kurangsebannyak 6 responden (8,6%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas ibu dalam kelasbalita partisipasi tidak aktif sebanyak 46 (65,7%), sikap mayoritas negatif sebanyak 38 (54,3%), danpengetahuan mayoritas 39 (55,7%).
Integrasi Nilai Al-Qur’an dalam Mengatasi Brain Rot dan Doomscrolling pada Generasi Z Muhammad Arsyad; Noor Hasanah
MAGHZA Vol 10 No 1 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUAH), Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/maghza.v10i1.13183

Abstract

Di era digital, Generasi Z tumbuh bersama media sosial. Gawai menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Meskipun membawa manfaat, penggunaan yang berlebihan dan tidak terkendali dapat menimbulkan ancaman serius seperti brain rot dan doomscrolling, yang berdampak negatif terhadap produktivitas akademik dan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan menganalisis kedua fenomena tersebut melalui pendekatan tafsir tematik Al-Quran dengan metode studi pustaka. Surah Al-‘Asr [103] dan Asy-Syams [91] diangkat sebagai basis normatif untuk membangun kerangka manajemen waktu dan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), yang diperkuat dengan QS. Al-Isra [17]:36 dan QS. Ta-Ha [20]:124–126. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutika fusion of horizon ala Gadamer, penelitian ini menggabungkan horizon makna teks suci dengan realitas kontemporer digital Generasi Z. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Quran menawarkan solusi reflektif dan transformatif dalam mengatasi brain rot dan doomscrolling, khususnya melalui penguatan kontrol diri, pengelolaan waktu, dan pemurnian spiritual.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Skrining Hipotiroid Kongenital Di PMB WM Noor Hasanah; Nita Hestiyana; Lisda Handayani; Putri Vidiasari Darsono
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.353

Abstract

Latar Belakang : Hipotiroidisme kongenital (HK) merupakan penyebab paling umum keterbelakangan mental. dengan defisiensi hormon tiroid secara langsung berhubungan dengan fungsi intelektual, motorik dan perilaku. Insiden hipotiroid di Indonesia diperkirakan 1:1.500 kelahiran hidup. keseriusan pemerintah pada program ini tertuang dalam Permenkes nomor 78 tahun 2014 tentang Skrining Hipotyroid Kongenital yang mengatur tatalaksana kegiatan SHK. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil terhadap skrining hipotiroid kongenital di PMB WM juga diharapkan kepada yang membaca agar menambah pengetahuan serta informasi tentang penting nya skrining hipotiorid kongenital serta dapat disebarluaskan mengenai informasi pentingnya skrining ini pada bayi baru lahir. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dengan jumlah sampel 30 orang ibu hamil. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil terhadap skrining hipotiroid kongenital dengan kriteria baik sebanyak 2 (6,7%), cukup 13 (43,3%) dan yang paling banyak yaitu kurang sebanyak 15 (50%) serta dari hasil penelitian bahwa pengetahuan responden mengenai pertanyaan kuesioner tentang  keuntungan shk sebanyak 20 (67%) dan pengetahuan responden yang paling rendah didapatkan tentang prosedur shk sebanyak 12 (40%). Kesimpulan:  Seluruh praktik mandiri bidan di Indonesia diharapkan melakukan skrining bayi baru lahir termasuk skrining hipotiroid kongenital sebagai prosedur tetap di praktik mandiri bidan dan petugas kesehatan khususnya bidan dapat memberikan konseling dan penyuluhan tentang manfaat skrining pada bayi baru lahir dimulai dari masa kehamilan.