Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Economic Democracy and Unemployment in the Digital Age : A Sociolegal Study of Finland and Germany Muchlis, Zaini; Saleh, Muhammad Aunurrahim Mas'ad; Permatasari, Niken Ayu; Maulana, M Roki; Harwanto, Aditya Putra
Peradaban Journal of Law and Society Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59001/pjls.v3i2.274

Abstract

This article examines how Finland and Germany integrate the principles of economic democracy within their legal frameworks to address unemployment challenges in the digital era. Digitalisation and globalisation have intensified unemployment as a multidimensional issue, linked to justice, inclusiveness, and human rights. The study explores legal mechanisms employed by these nations to uphold economic democracy and mitigate unemployment. Finland’s universal welfare model prioritises inclusiveness through comprehensive social support, while Germany’s social market economy achieves a balance between market flexibility and contribution-based protections. Both countries tackle digital challenges, including automation and unequal access to technology, by strengthening labour rights, promoting workforce education and retraining, and enhancing social protections. This comparative legal analysis highlights how robust legal systems can address the socio-economic impacts of digitalisation and provide a model for inclusive economic policies.
Validitas dan Reliabilitas Skala Kesepian Harwanto, Aditya Putra; Putri, Seilla Selviana; Yulingga, Sevina Dwi; Asfari, Nur Amin Barokah
Flourishing Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v5i12025p48-57

Abstract

New students often face adaptation challenges that can lead to loneliness, which can affect psychological well-being and academic achievement. This study aims to develop a valid and reliable loneliness measurement scale specific to freshmen, based on the previous theory of loneliness by Russell (1978). The approach used a 5-point Likert scale with participants totaling 99 freshmen selected using a purposive sampling method. The validation process involved content validity testing by experts using Aiken's V and construct validity analysis through Confirmatory Factor Analysis (CFA). The validity test results showed Aiken's V ≥ 0.91 and model fit with indicators of RMSEA = 0.075, CFI = 0.923, and TLI = 0.914. The reliability of the scale calculated using Cronbach Alpha was 0.950, indicating excellent internal consistency. Of the initial 27 items, 20 items were retained after psychometric testing. This instrument contributes to the development of psychological measurement tools to support more targeted interventions to reduce loneliness in freshmen. AbstrakMahasiswa baru acap kali menghadapi tantangan adaptasi yang dapat memunculkan rasa kesepian, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan skala pengukuran kesepian yang valid dan reliabel yang spesifik untuk mahasiswa baru, berdasarkan teori kesepian terdahulu oleh Russell (1978). Pendekatan ini menggunakan skala Likert 5 poin dengan partisipan berjumlah 99 mahasiswa baru yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Proses validasi melibatkan uji validitas isi oleh ahli menggunakan Aiken’s V dan analisis validitas konstruk melalui Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil uji validitas menunjukkan Aiken’s V ≥ 0,91 dan model fit dengan indikator RMSEA = 0,075, CFI= 0,923, dan TLI = 0,914. Reliabilitas skala dihitung menggunakan Cronbach Alpha sebesar 0,950, menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik. Dari 27 item awal, 20 item dipertahankan setelah uji psikometrik. Instrumen ini berkontribusi pada pengembangan alat ukur psikologi untuk mendukung intervensi yang lebih terarah dalam mengurangi kesepian pada mahasiswa baru.
When Psychology Meets Pedagogy: Interdisciplinary Perspectives on Moral Extremism and Emotional Trauma in David Fincher’s Se7en Harwanto, Aditya Putra; Fauzi, Muhammad Fariz; Thariq, Muhammad Hafizh; Alkatami, Laden
Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59001/pjier.v3i2.553

Abstract

This study addresses the representation of moral extremism and emotional trauma in David Fincher’s Se7en, situating the film not merely as a cinematic spectacle but as a discursive arena that engages forensic psychology, moral pedagogy, and ethical philosophy. The primary aim is to analyze how psychological and pedagogical dimensions frame the phenomenon of moral extremism embodied by the antagonist, while also tracing the traumatic repercussions for other characters and the wider social context. Using a literature-based methodology, this research integrates theories of emotional psychology, critical pedagogy, and moral thought with film analysis as a cultural text. The findings reveal that Se7en not only exposes the destructive face of absolute morality but also highlights the emotional scars left by radical ethical claims, thereby creating a subtle pedagogical space for audiences to reflect on the urgency of humanistic and inclusive moral education. This study recommends the integration of forensic psychology and moral pedagogy into curricular design and public discourse to strengthen awareness of the dangers of ethical absolutism and to foster emotional resilience. Its novelty lies in the interdisciplinary approach that bridges film studies, psychology, pedagogy, and philosophy, opening new horizons in understanding cinema as a medium of moral and educational reflection. Kajian ini membahas representasi ekstremisme moral dan trauma emosional dalam film Se7en karya David Fincher, dengan menempatkan film tersebut bukan sekadar sebagai tontonan sinematik, melainkan sebagai arena diskursif yang melibatkan psikologi forensik, pedagogi moral, dan filsafat etika. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis bagaimana dimensi psikologis dan pedagogis membingkai fenomena ekstremisme moral yang diwujudkan oleh tokoh antagonis, sekaligus menelusuri dampak traumatis yang dialami karakter lain maupun konteks sosial yang lebih luas. Dengan menggunakan metode kajian pustaka, penelitian ini mengintegrasikan teori psikologi emosional, pedagogi kritis, dan pemikiran moral dengan analisis film sebagai teks budaya. Temuan menunjukkan bahwa Se7en tidak hanya menyingkap wajah destruktif dari moralitas absolut, tetapi juga menyoroti luka emosional yang ditinggalkan klaim etis yang radikal, sehingga membuka ruang pedagogis yang halus bagi audiens untuk merenungkan urgensi pendidikan moral yang humanis dan inklusif. Studi ini merekomendasikan integrasi psikologi forensik dan pedagogi moral ke dalam desain kurikulum maupun wacana publik guna memperkuat kesadaran terhadap bahaya absolutisme etis sekaligus menumbuhkan ketahanan emosional. Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatan interdisipliner yang menghubungkan kajian film, psikologi, pedagogi, dan filsafat, sehingga membuka cakrawala baru dalam memahami sinema sebagai medium refleksi moral dan pendidikan.