Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sosialisasi Self-Efficacy pada Remaja: Finding The Best Version of You for Your Better Future Nur Amin Barokah Asfari
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5178

Abstract

Perubahan sistem pembelajaran dari daring menjadi luring menimbulkan kecemasan pada remaja yang masih bersekolah atau kuliah karena khawatir tidak dapat beradaptasi dengan baik, baik akademik maupun non-akademik. Kegiatan pengabdian dilaksanakan oleh enam dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang dan bekerja sama dengan Kingdom Mission Network berupa sosialisasi self-efficacy secara daring melalui Zoom. Sosialisasi dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 4 hingga 6 Juni 2022 dan bertujuan untuk meningkatkan self-efficacy remaja sehingga merasa yakin akan kemampuan diri dalam menghadapi tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa mendatang. Kegiatan sosialisasi diikuti 20 remaja yang terdiri dari 12 pelajar SMA dan 8 mahasiswa tahun pertama. Self-efficacy partisipan diukur menggunakan kuesioner sebelum dan setelah sosialisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sosialisasi self-efficacy memengaruhi self-efficacy partisipan. 
PELATIHAN TIME MANAGEMENT ALUMNI PSIKOLOGI: MENJADI PRIBADI YANG PRODUKTIF Nur Amin Barokah Asfari; Raissa Dwifandra Putri; Melly Amalia Vardia; Ulfa Masfufah; Hasan Asyhuri; Alfin Lintang Eldzani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4616-4621

Abstract

Manajemen waktu merupakan kemampuan dalam merencanakan dan mengelola penggunaan waktu agar efisien. Bagi alumni S1 Psikologi yang sedang bekerja, kemampuan ini dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menghindari situasi yang terburu-buru sehingga dapat mencegah stres kerja karena menumpuknya pekerjaan. Bagi alumni S1 Psikologi yang melanjutkan studi ke tingkat magister atau profesi, manajemen waktu diperlukan dalam memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas akademik. Pelatihan manajemen waktu merupakan bagian dari kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (Fpsi UM) bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Fpsi UM. Pelatihan time management dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juli 2023 pukul 07.30 – 10.30 WIB secara daring melalui Zoom meeting. Peserta pelatihan terdiri dari 26 alumni yang lulus pada rentang waktu 2021-2023. Sebanyak 18 peserta mengisi kuesioner sebelum dan setelah pelatihan secara lengkap. Hasil jawaban peserta dibandingkan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pemahaman manajemen waktu. Berdasarkan uji Wilcoxson Signed Rank Test diketahui pelatihan memengaruhi manajemen waktu peserta (p<0,001).
Sleep Paralysis Ditinjau dari Perspektif Neuropsikologi: Kajian Literatur Basa Dewangga Yuda; Gemma Gelvani Putri; Nadhif Ramadhan; Nur Amin Barokah Asfari
Flourishing Journal Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i62023p223-226

Abstract

The paralysis that occurs when waking up causes fear and anxiety, called sleep paralysis (SP). SP occurs between the stages of sleep and wakefulness. When SP occurred, the subject felt fully awake but unable to move, perceived with sensations such as chest pressure, shortness of breath, and hallucination of images of scary figures. The muscle paralysis that occurs in REM functions to protect oneself from making dangerous movements while dreaming. Muscle atonia that continues into the next stage causes SP. SP is often identified with folklore related to supernatural phenomena. The hallucinations that arise in SP are associated with creepy creatures in certain cultural contexts. For example, in Indonesia, it is commonly referred to as trance due to the disturbance of spirits. Neurologically, SP can be explained scientifically where during sleep, the CNS remains active, but muscle movement is paralyzed. The shadows seen in SP are influenced by cognitive roles. Several factors are thought to cause SP, including sleep quality, psychological factors such as trauma and anxiety, and stressful environmental factors. AbstrakKelumpuhan yang terjadi ketika bangun tidur menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Secara medis, kondisi ini disebut dengan sleep paralysis (SP) atau kelumpuhan tidur yang terjadi antara tahap tidur dan terjaga. Pada SP, subjek seolah-olah merasa terjaga sempurna, namun tidak mampu bergerak, disertai sensasi berupa dada terasa tertekan, sesak napas, dan muncul bayangan sosok menyeramkan. Kelumpuhan otot gerak yang terjadi REM berfungsi untuk melindungi diri agar tidak melakukan gerakan membahayakan ketika sedang bermimpi. Atonia otot yang berlanjut ke tahap berikutnya menimbulkan SP. SP kerap diidentikkan dengan folklore terkait fenomena supranatural. Halusinasi yang muncul pada SP dikaitkan dengan makhluk menyeramkan di konteks budaya tertentu, misalnya di Indonesia yang familiar disebut “ketindihan” akibat gangguan makhluk halus. Secara neurologis, SP dapat dijelaskan secara ilmiah dimana pada saat tidur CNS tetap aktif namun otot gerak mengalami kelumpuhan. Bayangan yang terlihat pada SP dipengaruhi oleh peran kognitif. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab munculnya SP, diantaranya kualitas tidur, faktor psikologis berupa trauma dan kecemasan, serta faktor lingkungan yang penuh tekanan.
Pengembangan Aktualisasi Diri: Kajian Pustaka tentang Faktor Penghambat dan Strategi Pendukung Fahmida Azzahra; Nur Amin Barokah Asfari
Flourishing Journal Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v4i22024p84-92

Abstract

According to Maslow, every person has five basic needs, one of which is the need for self-actualization, which occupies the highest position in the level of needs. This article aims to determine the importance of self-actualization and the factors that influence self-actualization through a literature review method. The literature was selected based on research articles published in journals over the last five years, which were then analyzed based on aspects of the five levels of human needs according to Abraham Maslow. The analysis results show that the driving factors for self-actualization are motivation, failure, belief or mindset, courage, social relationships, and self-acceptance. There are two inhibiting factors, namely internal factors, which include not knowing one's potential, feelings of doubt and fear, and looking too simply at life, while external factors include community culture, environmental factors, and bullying. Self-actualization can be achieved through strategies such as knowing yourself, building self-confidence and self-compassion, building a growth mindset, maintaining mental health (psychological well-being), being oriented toward others (client-centered), as well as carrying out various positive activities. AbstrakMenurut Maslow, setiap orang memiliki lima kebutuhan dasar, Salah satunya kebutuhan aktualisasi diri, yang menduduki posisi tertinggi dalam tingkatan kebutuhan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya aktualisasi diri beserta faktor-faktor yang memengaruhi aktualisasi diri melalui metode literature review. Pustaka dipilih berdasarkan artikel penelitian yang diterbitkan pada jurnal selama lima tahun terakhir, yang kemudian dianalisis berdasarkan aspek lima tingkat kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor pendorong aktualisasi diri adalah motivasi, kegagalan, keyakinan atau mindset, keberanian, hubungan sosial, dan penerimaan diri. Faktor penghambatnya terdapat dua yaitu faktor internal, yang meliputi ketidak-tahuan akan potensi yang dimilikinya, perasaan ragu dan takut, serta terlalu memandang sederhana kehidupan, sedangkan faktor eksternal meliputi budaya masyarakat, faktor lingkungan, dan bullying. Aktualisasi diri dapat dicapai melalui strategi seperti mengenali diri sendiri, membangun kepercayaan diri, mencintai diri (self-compassion), membangun pola pikir yang berkembang (growth mindset), menjaga kesehatan mental (psychological well-being), berorientasi pada orang lain (client centered), serta melakukan berbagai kegiatan positif.
Validitas dan Reliabilitas Skala Kesepian Harwanto, Aditya Putra; Putri, Seilla Selviana; Yulingga, Sevina Dwi; Asfari, Nur Amin Barokah
Flourishing Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v5i12025p48-57

Abstract

New students often face adaptation challenges that can lead to loneliness, which can affect psychological well-being and academic achievement. This study aims to develop a valid and reliable loneliness measurement scale specific to freshmen, based on the previous theory of loneliness by Russell (1978). The approach used a 5-point Likert scale with participants totaling 99 freshmen selected using a purposive sampling method. The validation process involved content validity testing by experts using Aiken's V and construct validity analysis through Confirmatory Factor Analysis (CFA). The validity test results showed Aiken's V ≥ 0.91 and model fit with indicators of RMSEA = 0.075, CFI = 0.923, and TLI = 0.914. The reliability of the scale calculated using Cronbach Alpha was 0.950, indicating excellent internal consistency. Of the initial 27 items, 20 items were retained after psychometric testing. This instrument contributes to the development of psychological measurement tools to support more targeted interventions to reduce loneliness in freshmen. AbstrakMahasiswa baru acap kali menghadapi tantangan adaptasi yang dapat memunculkan rasa kesepian, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan skala pengukuran kesepian yang valid dan reliabel yang spesifik untuk mahasiswa baru, berdasarkan teori kesepian terdahulu oleh Russell (1978). Pendekatan ini menggunakan skala Likert 5 poin dengan partisipan berjumlah 99 mahasiswa baru yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Proses validasi melibatkan uji validitas isi oleh ahli menggunakan Aiken’s V dan analisis validitas konstruk melalui Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil uji validitas menunjukkan Aiken’s V ≥ 0,91 dan model fit dengan indikator RMSEA = 0,075, CFI= 0,923, dan TLI = 0,914. Reliabilitas skala dihitung menggunakan Cronbach Alpha sebesar 0,950, menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik. Dari 27 item awal, 20 item dipertahankan setelah uji psikometrik. Instrumen ini berkontribusi pada pengembangan alat ukur psikologi untuk mendukung intervensi yang lebih terarah dalam mengurangi kesepian pada mahasiswa baru.
Adaptasi Inventori Kesadaran Metakognitif (MAI) versi Indonesia: Instrumen Pengukuran Baru bagi Mahasiswa di Era Digital Nur Amin Barokah Asfari; Tria Widyastuti; Hanggara Budi Utomo; Resi Shaumia Ratu Eka Permata; Faliha Muthmainah; Clay Alcander Marcelius Teguh; Cornellia Vasthi Damaris
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1347

Abstract

Kemampuan metakognitif dibutuhkan oleh mahasiswa, khusunya di era digital ini. Metakognitif membantu mahasiswa untuk mengelola, mengolah, hingga mengevaluasi pengetahuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi Inventory Kesadaran Metakognitif (Metacognitive Awareness Inventory/MAI) versi bahasa Indonesia yang terdiri dari 52 item. Proses adaptasi dilakukan dengan mengikuti panduan Beaton et al. (2000) dengan tahapan translasi, sintesi, back translation, review ahli, dan uji coba. Partisipan dalam uji coba MAI terdiri dari 52 mahasiswa S1 dengan karakteristik berasal dari angkatan 2022, 2023, dan 2024. Uji daya diskriminasi item didapatkan bahwa semua item dapat dipertahankan dengan rentang indeks daya diskriminasi item 0,36 – 0,74 meskipun 4 item dengan indeks yang lebih rendah (i1, i31, i39, dan i46) sebaiknya direvisi. Evidensi terkait isi tes ditunjukkan melalui analisis CVI oleh empat ahli dan didapatkan nilai S-CVI sebesar 0,973. Hal ini mengindikasikan tingginya tingkat kesepakatan ahli terkait dengan kecukupan, kejelasan, dan relevansi instrumen. Reliabilitas dengan menggunakan koefisien Cronbach’s alpha didaptkan reliabilitas instrumen sebesar 0,952 serta setiap dimensi memiliki reliabilitas yang memadai (Knowledge of Cognition = 0,874; Regulation of Cognition = 0,927). Hasil ini membuktikan bahwa MAI versi bahasa Indonesia dapat digunakan untuk menilai kesadaran metakognitif mahasiswa. Penelitian lanjutan disarankan untuk dilakukan uji CFA untuk memastikan kesesuaian model pengukuran dengan konteks di Indonesia.
Transformasi Pembelajaran Neuropsikologi dengan Pendekatan Problem-Based Learning melalui Pengembangan Bahan Ajar Digital Interaktif Asfari, Nur Amin Barokah; Lestari, Laila Indra; Muthmainah, Faliha; Yusoff, Hanita Mohd; susanti, susi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan VOL 10, NO 7: JULY 2025
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v10i7.25399

Abstract

Pembelajaran Neuropsikologi kerap menjadi tantangan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Psikologi karena kompleksitas materi dan abstrak serta kendala referensi yang berbahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar digital interaktif berbasis pendekatan Problem-based Learning (PBL) sebagai solusi untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran Neuropsikologi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model 4D. Bahan ajar digital dirancangan dalam format flipbook yang mengintegrasikan elemen visualisasi, seperti gambar 2D, animasi 3D, dan video, serta fitur interaktid berupa kuis. Hasil validasi ahli menunjukkan bahan ajar memenuhi standar konten dan desain. Uji coba menunjukkan bahwa pengguaan bahan ajar digital interaktif secara signifikan meningkatkan keterlibtan, pemahaman, dan hasil belajar mahasiswa dibandingkan dnegan metode konvensional. Selain itu, bahan ajar ini memberikan contoh kasusu kontekstual yang relevan dengan fenomena dalam kehidupan nyata. Penelitian ini memberikan kontribusi praktktis dalam pengembangan media pembejaran inovatif yang meningkatkan efektivitas pembelajaran Neuropsikologi.