Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Revolusi Pemasaran UMKM: Studi Komprehensif tentang Implementasi Pemasaran Digital dan Model Agritesting Marketing Putri, Mega Amelia; Kumbara, Kumbara
AGRIEKSTENSIA Vol 22 No 2 (2023): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/agriekstensia.v22i2.2973

Abstract

Upaya peningkatan ekonomi di sektor UMKM dapat dilakukan melalui pemahaman terhadap ekosistem digital yang mencakup konektivitas digital hingga tertuju pada pembinaan digital. Adanya ide gagasan ini bertujuan untuk Menganalisis kebutuhan UMKM dalam upaya peningkatan pemasaran produk melalui penyediaan sistem digital marketing. Lalu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengimplementasian digital marketing pada pemasaran UMKM. Membuat model perancangan penyediaan pemasaran dengan menggunakan sistem digital marketing. Metode penelitian studi analasis literature serta metode penerapan sistem platform website pada wordpress maka didapatkan hasil yang mencangkup dari permasalahan UMKM saat ini. Sistem rancangan yang digagas dalam ide ini adalah sistem yang memiliki bentuk website dan landing page yang diberinama Agritesting Marketing. Hasil penelitian studi analisis telah didapatkan adanya fakta lapangan pemasaran UMKM melalui digital marketing, hasil dari indikator terhadap analisis SWOT yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengimplementasian digital marketing pada pemasaran UMKM dengan hasil analisis model perancangan dan penerapan platform sistem pemasaran digital marketing yang telah menunjukan adanya konsep rancangan serta penerapannya yang di terapkan untuk seluruh produk UMKM. Maka dari itu, perlunya Tindakan secara aplikatif agar dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan pemasaran dan memperbaiki perekonomian di sektor UMKM.
Karakteristik Sosial Ekonomi dan Peta Risiko Produksi Usaha Hidroponik di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota Afrizal, Roni; Nefri, John; Putra, Vicka Pramudya; Harahap, Heri Faisal; Ariliusra, Azzukhruf; Kumbara, Kumbara; Putra, Randi Maulika; Rahman, Arzu; Hanapi, Dedi
Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) Vol. 8 No. 1 (2025): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jace.v8i1.802

Abstract

Usaha hidroponik di wilayah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki permasalahan terhadap minimnya pengelolaan risiko dapat berdampak signifikan terhadap keberlanjutan usaha hidroponik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi petani hidroponik serta menyusun peta risiko produksi dari usaha hidroponik di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebelum penelitian, semua usaha hidroponik di daerah penelitian sudah diobservasi, dipetakan dan didata. Metode yang digunakan mencakup survei dan wawancara dengan petani hidroponik yang dipilih secara purposive sampling. Kategori responden dalam penelitian ini adalah petani yang berusaha hidroponik dalam lima tahun terakhir (2019 sampai 2024). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif, menggunakan kerangka kerja manajemen risiko berdasarkan ISO 31000; 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh petani hidroponik berada dalam usia produktif dan memiliki tingkat pendidikan menengah hingga tinggi, namun menghadapi kendala dalam pengelolaan keberlanjutan usaha. Peta risiko yang disusun menyoroti risiko utama yang perlu diatasi. Risiko budidaya terkait potensi organisme pengganggu tanaman perlu dikurangi dan dicarikan strategi penanggulangannya. Risiko manusia mengidentifikasi bahwa ada potensi mulai berkurangnya minat petani dalam usaha hidroponik yang memerlukan tindakan segera dan/atau transfer risiko. Hal ini menegaskan pentingnya pemahaman mendalam terhadap risiko usaha hidroponik untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini di wilayah penelitian. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kebijakan dan program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani hidroponik dan ketahanan pangan lokal.
Analisis Karakteristik Stakeholder Terhadap Pengembangan Digitalisasi Komunitas Pertanian Terpadu Menggunakan Konsep SMART Goals Kumbara, Kumbara; Silfia, Silfia; Afrizal, Roni
Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) Vol. 8 No. 1 (2025): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jace.v8i1.817

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses pasar, rendahnya transparansi rantai pasok, serta minimnya adopsi teknologi digital yang dapat meningkatkan efisiensi usaha tani. Digitalisasi komunitas pertanian terpadu menjadi solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini melalui integrasi pasar, edukasi, dan kolaborasi antar-stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik stakeholder utama, yakni pelaku usaha tani, masyarakat konsumen, serta akademisi/praktisi pertanian, serta merancang konsep pengembangan komunitas digital yang sesuai dengan preferensi mereka menggunakan pendekatan SMART Goals. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survei hybrid (online dan offline) kepada 60 responden di berbagai wilayah. Data dianalisis dengan reduksi (seleksi data relevan), visualisasi dengan mengelompokkan setiap komponen pertanyaan diinterpretasikan dalam bentuk persentase, penarikan kesimpulan menyatakan faktor yang dominan dan implikasi yang dapat diterapkan kedalam bentuk Konsep SMART Goals. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas stakeholder memiliki kesiapan tinggi dalam adopsi teknologi digital, dengan kebutuhan utama pada akses pasar (33,3%), peningkatan kapasitas petani (20%), dan keberlanjutan lingkungan (18,3%). Konsep SMART Goals yang dihasilkan memberikan strategi implikasi berbasis tujuan spesifik: komunitas digital ini harus berfokus pada peningkatan akses pasar, kapasitas petani, dan keberlanjutan lingkungan (18,3%), terukur: tingkat kepercayaan dan keterlibatan saat ini masih memerlukan peningkatan melalui edukasi dan sosialisasi dengan dukungan kolaborasi multi-pihak serta penguatan infrastruktur digital, relevan: regulasi dan dukungan pemerintah menjadi faktor utama dalam mendukung keberlanjutan dengan berbatas waktu yang tahapan pengembangan sebaiknya dilakukan dalam 6 bulan pertama untuk uji coba skala kecil, diikuti dengan implementasi penuh setelah lebih dari 6 bulan dengan evaluasi berkelanjutan.
Evaluasi Kajian Oil Extraction Rate (OER) Optimum sebagai Standar Panen Kelapa Sawit Kumbara, Kumbara; Firlana, Firlana; Supriatna, Jajang
Jurnal Agro Industri Perkebunan Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jaip.v12i1.3346

Abstract

This research aims to carry out a basic evaluation of the harvest of palm kernel 3 (BD3), palm kernel 7 (BD7), fraction 1 (FR1), and fraction 2 (FR2) on the types of soil and peat and minerals that are tested and analyzed based on observations of the number of loose fruits from bunches (brondolan) on the plate. This research was conducted at PT Gandaera Hendana, Ukui 2 Village, Ukui District, Pelalawan Regency, Riau Province. The study used a factorial randomized block design (RBD) with two factors:  harvest base and two types of soil. The parameters observed consisted of adding a number of brondolan after harvest, the multiple of brondol after harvest, oil to bunch analysis, and potential oil extraction rate (OER). The analysis showed that adding loose fruit after harvest in mineral soil increased significantly two times more than peat (15.2 loose fruit). The harvest standard for fraction 2 increased significantly due to the addition of loose bunches after harvest (23.9 bunches) and their interaction in mineral soil (38.6 bunches). The base of palm kernels 3 (BD ​​3) shows a very significant increase in the yield of palm kernels after harvest (2.4 times) as well as its interaction in mineral soil (2.7 times). The palm kernels harvest standard 3 showed the highest increase in OER potential (23.25%) and OER potential in mineral soil (24.46%).
KOPER-TANI (Komunitas Pertanian Terpadu Indonesia): Model Platform Digital Untuk Pembangunan Komunitas Pertanian Terpadu Kumbara, Kumbara; Silfia, Silfia; Afrizal, Roni; Putra, Vicka Pramudya; Yelfiarita, Yelfiarita
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The limitations of integrated farming are difficult to overcome if relying solely on personal and conventional approaches. Therefore, a community-based approach with digital technology adoption is required. This study aims to analyze the initial model for developing an integrated farming community through a digital platform tailored to the characteristics and perceptions of key stakeholders. The research employs a descriptive qualitative method with data visualization techniques, using online and offline surveys involving 60 respondents—comprising farmers, consumers, and agricultural academics/practitioners—selected through quota sampling. Data analysis involved reduction, visualization of respondent characteristics in graphical form, and perception testing across respondent groups using chi-square analysis. The results were then mapped into a community program framework as the foundation for designing the initial platform model. The findings show that the Koper-Tani model aligns with user characteristics, especially regarding experience, age, and education level, which support adoption readiness. Perception tests showed no significant differences among respondent groups on the evaluated indicators. The proposed platform model consists of five subsystems: (1) needs identification and market access, (2) social media information, (3) farmer empowerment, (4) regulatory and collaboration strengthening, and (5) time-based monitoring and evaluation. Further research is needed by adding social interaction features and their impact on the sustainability of integrated agriculture.