Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Doa sebagai Mekanisme Coping Perspektif Q.S Al-Baqoroh Ayat 186: Manfaatnya Terhadap Kesehatan Mental Diah Ramadhani; Nurul Wulan Giar Fitria; Rheina Fattah Nadenggan Hasibuan; Edi Hermanto
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v2i2.2899

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara doa, mekanisme coping, dan kesehatan mental. Doa, sebagai praktik spiritual, berfungsi sebagai strategi coping yang signifikan bagi individu yang menghadapi stres dan tantangan hidup. Melalui analisis kualitatif, kami mengkaji bagaimana doa dapat meningkatkan ketahanan emosional dan memberikan kenyamanan selama masa-masa sulit. Temuan menunjukkan bahwa individu yang rutin berdoa melaporkan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, menunjukkan bahwa doa dapat memfasilitasi coping yang efektif berfokus pada emosi. Selain itu, doa membangun rasa komunitas dan keterikatan yang sangat penting bagi kesejahteraan mental. Dengan memohon kepada kekuatan yang lebih tinggi, individu sering kali merasakan harapan dan optimisme yang meningkat, yang berkontribusi pada kesehatan psikologis mereka secara keseluruhan. Penelitian ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan praktik spiritual seperti doa ke dalam pengaturan terapeutik untuk meningkatkan strategi coping bagi masalah kesehatan mental. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa profesional kesehatan mental harus mempertimbangkan dimensi spiritual dalam kehidupan klien mereka saat mengembangkan rencana perawatan. Secara keseluruhan, integrasi doa sebagai mekanisme coping menawarkan pendekatan holistik untuk meningkatkan hasil kesehatan mental.
KRITIK ATAS TRADISI ISLAM: PENDEKATAN DEKONTRUKTIF-HERMENEUTIK MUHAMMAD ARKOUN Muhammad Habib Ahasdiansra; Nurul Wulan Giar Fitria
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v13i1.12490

Abstract

Artikel ini mengkaji secara mendalam pemikiran kritis Muhammad Arkoun dalam studi keislaman kontemporer, khususnya dalam bidang tafsir dan fiqih. Fokus utama dari kajian ini adalah analisis terhadap dua metode penting yang menjadi landasan pemikiran Arkoun, yaitu dekontruksi dan hermeneutika. Arkoun memandang bahwa warisan keilmuan Islam klasik banyak didominasi oleh pembacaan tekstual dan ortodoks yang cenderung menutup ruang interpretasi baru. Melalui pendekatan dekontruksi, Arkoun berupaya membongkar wacana keislaman yang sudah mengeras menjadi dogma, serta membuka kemungkinan bagi pemaknaan ulang terhadap teks keagamaan. Sementara itu, hermeneutika digunakan sebagai alat untuk memahami teks secara lebih kontekstual, dengan mempertimbangkan latar historis, sosial, dan budaya saat teks itu diturunkan maupun ditafsirkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka (library research) melalui analisis terhadap karya-karya Arkoun dan beberapa penelitian terdahulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan Arkoun relevan untuk menjawab persoalan keagamaan masa kini, terutama dalam menghadapi tantangan modernitas, pluralisme, dan krisis otoritas keagamaan. Pemikirannya mendorong umat Islam untuk bersikap kritis terhadap tradisi dan membuka diri terhadap pembaharuan pemikiran. Dengan demikian, kontribusi Muhammad Arkoun menjadi penting dalam membangun wacana Islam yang inklusif, rasional, dan progresif di era kontemporer.
PENDEKATAN LINGUISTIK TERHADAP MATAN HADITS: ANALISIS MAKNA MAJAZI DALAM TEKS HADITS Iqbal Sur Azizi; Nurul Wulan Giar Fitria
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v13i1.12491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah penggunaan makna majazi atau makna kiasan dalam matan (teks) hadis melalui pendekatan linguistik, dengan fokus pada bagaimana ungkapan non-literal membentuk pemahaman keagamaan. Bahasa figuratif memiliki peran penting dalam kajian linguistik karena tidak hanya memperkaya makna teks, tetapi juga memberikan kedalaman dalam penafsiran, khususnya pada teks-teks keagamaan seperti hadis yang merupakan salah satu sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Dalam banyak kasus, pemahaman hadis secara harfiah dapat menyebabkan tafsir yang tidak utuh, bahkan keliru, apabila elemen-elemen kebahasaan yang bersifat kiasan seperti metafora, alegori, atau ungkapan idiomatik tidak diperhatikan. Dengan menganalisis beberapa hadis yang mengandung unsur majazi, penelitian ini berupaya mengungkap keterkaitan antara struktur bahasa, konteks makna, dan perangkat retoris yang digunakan dalam sabda Nabi Muhammad SAW. Metode yang digunakan bersifat deskriptif-kualitatif dengan pendekatan semantik dan stilistika sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan bahasa majazi dalam hadis bukan sekadar hiasan bahasa, melainkan berfungsi memperkuat daya ungkap dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya sensitivitas kontekstual dan kebahasaan dalam memahami hadis, guna menghasilkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap ajaran Islam.