Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Study Kasus: Anak Berkebutuhan Khusus Down Syndrome Ulfa Rosantia; Natasya Regina Putri; M.Daffa; Rangga Deos Pratama; Sandra Yoda; Raffi Ternando; Siska Widyawati
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2025): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i1.1200

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui anak berkebutuhan khusus down syndrome. Down syndrome adalah gangguan pada susunan kromosom yang ditandai oleh retardasi mental mulai dari sedang hingga berat dan merupakan sindrom bawaan yang muncul sejak lahir, disebabkan adanya perkembangan fetus yang abnormal. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan orang tua dari anak penderita down syndrome. Data dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab kelainan anak down syndrome ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut: 1) usia ibu yang lebih tua, 2) usia kandungan kurang dari 9 bulan (Prematur), 3) perkembangan anak. Treatment yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita down syndrome adalah dengan cara melakukan terapi. Adapun faktor penghambat dalam proses treatment untuk penyembuhan adalah biaya terapi yang tinggi, biaya yang terus menerus inilah yang menjadi beban finansial yang berat bagi orang tua.
Membangun Sikap Toleransi Untuk Mencegah Bullying di SD Fenika Nilza; Rangga Deos Pratama; Siti Nurhaliza; Wafil Wahyu Alna; Yosi Lara Jenita
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 7 (2025): GJMI - JULI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i7.1700

Abstract

Bullying merupakan perilaku menyimpang yang bersifat agresif, dilakukan secara sadar dan berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Fenomena ini banyak terjadi di lingkungan sekolah dasar dan berdampak negatif pada perkembangan fisik, psikologis, sosial, dan akademik anak, baik bagi korban maupun pelaku. Bentuk bullying yang umum ditemukan di SD antara lain bullying fisik, verbal, dan sosial, yang masing-masing memiliki karakteristik dan risiko tersendiri. Beragam faktor turut mendorong munculnya perilaku bullying, seperti pola asuh keluarga, pengaruh teman sebaya, lingkungan sekolah, serta paparan media. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan preventif yang komprehensif, salah satunya melalui penanaman nilai-nilai toleransi di lingkungan pendidikan dasar. Sikap toleransi, seperti menghargai perbedaan, empati, dan kerja sama, terbukti mampu membentuk karakter siswa yang lebih inklusif dan menurunkan kecenderungan perilaku agresif. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa peningkatan toleransi di sekolah berkontribusi signifikan dalam menekan angka kejadian bullying. Kajian ini merekomendasikan peran aktif guru, kepala sekolah, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam membangun lingkungan belajar yang aman, ramah anak, dan bebas dari bullying melalui penguatan pendidikan karakter berbasis toleransi.