Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas V di SDN 26 Pulakek Fenika Nilza; Dian Sarmita
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Juli
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i2.1436

Abstract

Tujuan utama dari penggunaan media video dalam pembelajaran. 1) Mengembangkan kemampuan kognitif. 2) Mengembangkan kemampuan efektif. 3) Mengembangkan kemampuan psikomotorik. 4) Meningkatkan motivasi belajar. 5) Meningkatkan pemahaman materi. Lokasi tempat penulis melaksanakan pengabdian adalah SD Negeri 26 Pulakek. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pengabdian karena di lokasi tersebut dalam pembelajaran Unsur Intrinsik untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek dalam pengabdian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 26 Pulakek tahun pelajaran 2024/2025 yang berjumlah 20 peserta didik, dengan metode pelaksanaa ceramah, praktek dan tanya jawab denagn siswa. Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, siswa berada pada kategori sangat menyimak sebanyak 6 orang, dengan persentase 30% dengan nilai 90-100. Kedua, siswa berada pada kategori menyimak sebanyak 10 orang, yaitu: dengan pesentase 50% dengan nilai 80-89. Ketiga, siswa berada pada kategori cukup menyimak sebanyak 4 orang, yaitu dengan persentase 20% dengan nilai 70-79.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Ashiva Elsa Fitri; Aulya Ramadhani; Dini Budiana; Fenika Nilza; Nur Riski Farida; Marina Mayang Sari; Siska Widyawati
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 2 (2025): Menulis - Februari
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri, penyebab, serta treatment yang diberikan kepada anak penyandang ADHD. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan jenis gangguan perkembangan pada anak yang memengaruhi kemampuan kognitif, perilaku, dan interaksi sosial. Dalam kegiatan ini Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan tanya jawab dengan pihak terkait, termasuk orang tua dan pendidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD cenderung mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Penyebab ADHD dipengaruhi oleh faktor genetik, biologis, serta lingkungan, seperti paparan racun saat kehamilan dan pola asuh yang tidak tepat. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bahwa penanganan terhadap anak ADHD pendekatan kolaboratif yang melibatkan dukungan dari keluarga, guru, dan lingkungan sosial. Intervensi dini melalui terapi perilaku, pengelolaan pola asuh, serta akses terhadap pendidikan inklusif yang adaptif dapat membantu anak-anak ini mencapai perkembangan yang optimal. Oleh karena itu, upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan pemerintah diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Membangun Sikap Toleransi Untuk Mencegah Bullying di SD Fenika Nilza; Rangga Deos Pratama; Siti Nurhaliza; Wafil Wahyu Alna; Yosi Lara Jenita
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 7 (2025): GJMI - JULI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i7.1700

Abstract

Bullying merupakan perilaku menyimpang yang bersifat agresif, dilakukan secara sadar dan berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Fenomena ini banyak terjadi di lingkungan sekolah dasar dan berdampak negatif pada perkembangan fisik, psikologis, sosial, dan akademik anak, baik bagi korban maupun pelaku. Bentuk bullying yang umum ditemukan di SD antara lain bullying fisik, verbal, dan sosial, yang masing-masing memiliki karakteristik dan risiko tersendiri. Beragam faktor turut mendorong munculnya perilaku bullying, seperti pola asuh keluarga, pengaruh teman sebaya, lingkungan sekolah, serta paparan media. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan preventif yang komprehensif, salah satunya melalui penanaman nilai-nilai toleransi di lingkungan pendidikan dasar. Sikap toleransi, seperti menghargai perbedaan, empati, dan kerja sama, terbukti mampu membentuk karakter siswa yang lebih inklusif dan menurunkan kecenderungan perilaku agresif. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa peningkatan toleransi di sekolah berkontribusi signifikan dalam menekan angka kejadian bullying. Kajian ini merekomendasikan peran aktif guru, kepala sekolah, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam membangun lingkungan belajar yang aman, ramah anak, dan bebas dari bullying melalui penguatan pendidikan karakter berbasis toleransi.