Julita, Sety
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GEMAR CETING ( GERAKAN MAHASISWA DAN REMAJA CEGAH STUNTING) DENGAN PERMAINAN SETATAK Julita, Sety; Bahri, Aisyah Amanda; Hardita, Lisha Febrianty; Rifani, Putri Ardila; Sari, Maya
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v2i2.651

Abstract

Stunting is a health problem that must be of particular concern to all sectors. Stunting is a condition of failure to thrive in toddlers due to chronic malnutrition that occurs since the baby is in the womb so that the child is shorter than his age and will appear after the child is 2 years old. Prevention of stunting must be done early, because it can affect the growth and development of children. Young women have a role in controlling stunting reduction in accordance with Presidential Decree No. 72 of 2021 Chapter 2 Article 3 implementation of accelerated reduction of stunting with the main target group being teenagers. The community service student creativity program (PKM-M) involves 25 grade 9 girls at SMPN 1 Rengat Barat as targets and are expected to become agents of change in stunting control. . From this activity it was found that the level of knowledge of young women increased as seen from the results of the post test scores which were higher than the pre test. This activity ran smoothly according to the goals
EMPOWERMENT OF FAMILIES WITH PREGNANT WOMEN IN STUNTING PREVENTION IN TALANG JERINJING VILLAGE, RENGAT BARAT DISTRICT INDRAGIRI HULU DISTRICT WITA, DESWITA DES; Kusumarini, Novita; Julita, Sety
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 2 (2023): Vol 2 No 2 (2023): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v2i2.658

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake for quite a long time, resulting in impaired growth in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age. Stunting prevention should be carried out from the time of pregnancy, so that the growth of the fetus in the womb can develop properly. The condition of a short child's body is often said to be a hereditary (genetic) factor from both parents, so that many people just accept it without doing anything to prevent it. In fact, as we know, genetics is a determinant of health that has the least influence when compared to behavioral, environmental (social, economic, cultural, political) and health care factors. In other words, stunting is a problem that can actually be prevented. The purpose of implementing this community service is to increase the independence of families with pregnant women in preventing stunting. This community service is carried out in Talang Jerinjing Village, the working area of the Pekan Heran Health Center from January to September 2022. The target of this community service is families with pregnant women in Talang Jerinjing Village The result of the activity: increasing the independence of families with pregnant women in efforts to prevent stunting from an early age. Keywords: Empowerment, family, pregnant women, prevention, stunting
PEMBERDAYAAN KADER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELUARGA UNTUK MENGONTROL TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN Kusumarini, Novita; Julita, Sety
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 3 (2023): Vol 2 No 3 (2023): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v2i3.919

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak diderita Masyarakat. Hasil riskesdas tahun 2018 terjadi peningkatan prevalensi hipertensi pada penderita berusia ≥ 18 tahun dibandingkan hasil riskesdas 2013, dari 23,8% menjadi 34,1%. Hipertensi bukan termasuk penyakit mematikan tapi kematian akibat penyakit ini sering terjadi. Pada dasarnya hipertensi dapat dikontrol bila factor risiko hipertensi mampu dikendalikan. Pengontrolan terhadap faktor resiko hipertensi membutuhkan kesadaran dari penderita dan dukungan keluarga. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi dan tugas keluarga yakni memberikan perawatan kesehatan kepada keluarga agar kebutuhan kesehatan pada keluarganya dapat terpenuhi (Nisak & Daris, 2020). Salah satu peran keluarga dalam bidang kesehatan adalah pengendalian penyakit hipertensi. Hipertensi sebagai penyakit kronis membutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang panjang sehingga membutuhkan peran keluarga dalam pengendaliannya. Kader sebagai seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil survey kader diwilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Belum Pernah Mendapatkan pelatihan terkait perawatan pada penderita hipertensi dan penderita hipertensi sendiri jarang melakukan kontrol tekanan darah ke pelayanan Kesehatan, mereka datang hanya Ketika gejala sudah dirasakan berat. Tujuan kegiatan Ini adalah memberdayakan kader dalam meningkatkan kemampuan keluarga Keluarga untuk Mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Hasil kegiatan: Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader terkait hipertensi dan cara-cara untuk mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi
MENINGKATKAN KEBERSIHAN DIRI MELALUI PRAKTIK CUCI TANGAN (PRACITA) BAGI SISWA SISWI SDN 005 RENGAT BARAT Julita, Sety
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 1 (2024): Vol 3 No 1 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i1.920

Abstract

Generasi penerus bangsa merujuk pada kelompok anak dan remaja yang menjadi calon pemimpin dan membuat perubahan di masa depan. Generasi penerus bangsa kelompok anak – anak yang berusia 6 – 12 periode menggambarkan atau membangun perkembangan kognitif mereka. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk menularkan perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok, atau pun Masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Memberikan demonstrasi cuci tangan pakai sabun dan meningkatkan pengetahuan dibidang Kesehatan terhadap siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di Desa Pekan Heran. Metode yang digunakan dimulai dengan pemberian pre-test, pemaparan materi, dilanjutkan dengan permaianan mengoper handsinitizer dan diakhiri dengan post-test. Jawaban yang diberikan siswi pada pre-tes dan pos-test menjadi tolak ukur dari tingkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan sebelumnya.Sedangkan untuk menilai keberhasilan dari permainan mengoper handsinitizer kami menilai pemahaman setiap kelompok mengenai permaianan. Siswa/i kelas 3 yang berjumlah 30 orang. Rata – rata berumur 9 sampai 10 tahun. Pada SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran untuk fasilitas mencuci tangan telah tersedia tepatnya berada didepan kelas 3 dengan jumlah 4 kran air. Setelah tim PKM melakukan kegiatan maka didapatkan hasil signifikan dengan melakukan pre-test 33% dan post-test 100%. Maka didapatkan peningkatan pengetahuan siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran meningkat sebanyak 67% Dengan memberikan permainan mengoper hand sanitizer dan praktik cuci tangan.
MENINGKATKAN KEBERSIHAN DIRI MELALUI PRAKTIK CUCI TANGAN (PRACITA) BAGI SISWA SISWI SDN 005 RENGAT BARAT Julita, Sety
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 2 (2024): Vol 3 No 2 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i2.989

Abstract

Generasi penerus bangsa merujuk pada kelompok anak dan remaja yang menjadi calon pemimpin dan membuat perubahan di masa depan. Generasi penerus bangsa kelompok anak – anak yang berusia 6 – 12 periode menggambarkan atau membangun perkembangan kognitif mereka. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk menularkan perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok, atau pun Masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Memberikan demonstrasi cuci tangan pakai sabun dan meningkatkan pengetahuan dibidang Kesehatan terhadap siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di Desa Pekan Heran. Metode yang digunakan dimulai dengan pemberian pre-test, pemaparan materi, dilanjutkan dengan permaianan mengoper handsinitizer dan diakhiri dengan post-test. Jawaban yang diberikan siswi pada pre-tes dan pos-test menjadi tolak ukur dari tingkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan sebelumnya.Sedangkan untuk menilai keberhasilan dari permainan mengoper handsinitizer kami menilai pemahaman setiap kelompok mengenai permaianan. Siswa/i kelas 3 yang berjumlah 30 orang. Rata – rata berumur 9 sampai 10 tahun. Pada SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran untuk fasilitas mencuci tangan telah tersedia tepatnya berada didepan kelas 3 dengan jumlah 4 kran air. Setelah tim PKM melakukan kegiatan maka didapatkan hasil signifikan dengan melakukan pre-test 33% dan post-test 100%. Maka didapatkan peningkatan pengetahuan siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran meningkat sebanyak 67% Dengan memberikan permainan mengoper hand sanitizer dan praktik cuci tangan.
Edukasi Makanan Sehat dengan Permainan Puzzle di SDN 005 Km.2 Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Julita, Sety
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 3 (2024): Vol 3 No 3 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i3.1013

Abstract

Healthy food education activities at SDN 005 KM 2 Pekan Heran with a focus on the background, objectives and conclusions regarding healthy food. The background of healthy food is a major concern amidst increasing health problems for children, such as obesity and a lack of understanding of the importance of balanced nutrition. The main aim of this activity is to increase students' understanding of healthy food through health games in the form of fruit and vegetable puzzles. Over three days, we engaged students in interactive health games, where they actively participated in assembling fruit and vegetable puzzles. This activity begins with a pre-test to measure students' initial level of understanding regarding healthy food. The pre-test results showed that 66.6% of students did not fully understand the concept of healthy food. After three days of activities, a post-test was carried out to evaluate the effectiveness of the activities. The post-test results showed a significant increase, with students' understanding level reaching 86.6%. This shows that health games in the form of fruit and vegetable puzzles can effectively increase students' knowledge about healthy food. The conclusion from this activity is that an interactive and play approach can be an effective means of conveying information about healthy food to students at SDN 005 KM 2 Pekan Heran. By involving students in health games, it can be hoped that their awareness of the importance of healthy food will increase, contributing to the formation of a healthy lifestyle from an early age.
MENINGKATKAN KEBERSIHAN DIRI MELALUI PRAKTIK CUCI TANGAN (PRACITA) BAGI SISWA SISWI SDN 005 RENGAT BARAT Julita, Sety; Putri, Indah Herdiana; Putra, Ilham Rahmat; Wiranda, Ulfa; Diniyah, Nurhikmah
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 1 (2025): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v4i1.1105

Abstract

Generasi penerus bangsa merujuk pada kelompok anak dan remaja yang menjadi calon pemimpin dan membuat perubahan di masa depan. Generasi penerus bangsa kelompok anak – anak yang berusia 6 – 12 periode menggambarkan atau membangun perkembangan kognitif mereka. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk menularkan perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok, atau pun Masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Memberikan demonstrasi cuci tangan pakai sabun dan meningkatkan pengetahuan dibidang Kesehatan terhadap siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di Desa Pekan Heran. Metode yang digunakan dimulai dengan pemberian pre-test, pemaparan materi, dilanjutkan dengan permaianan mengoper handsinitizer dan diakhiri dengan post-test. Jawaban yang diberikan siswi pada pre-tes dan pos-test menjadi tolak ukur dari tingkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan sebelumnya.Sedangkan untuk menilai keberhasilan dari permainan mengoper handsinitizer kami menilai pemahaman setiap kelompok mengenai permaianan. Siswa/i kelas 3 yang berjumlah 30 orang. Rata – rata berumur 9 sampai 10 tahun. Pada SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran untuk fasilitas mencuci tangan telah tersedia tepatnya berada didepan kelas 3 dengan jumlah 4 kran air. Setelah tim PKM melakukan kegiatan maka didapatkan hasil signifikan dengan melakukan pre-test 33% dan post-test 100%. Maka didapatkan peningkatan pengetahuan siswa/i SDN 005 Km 2 Rengat Barat di desa Pekan Heran meningkat sebanyak 67% Dengan memberikan permainan mengoper hand sanitizer dan praktik cuci tangan.
PEMBENTUKAN KELOMPOK GENERASI REMAJA CEGAH STUNTING (GEMAR CETING) DI SMA NEGERI 2 KOTA LAMA KECAMATAN RENGAT BARAT Julita, Sety; Aryani, Yeni
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 1 (2025): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v4i1.1121

Abstract

Stunting in children can occur due to the lack of special attention in the first 1000 days after birth, because this period determines the level of physical growth, intelligence, and productivity of a child in the future (Ni'mah & Lailatul, 2015). Adolescent behavior The low public knowledge of the factors that cause stunting and its prevention has resulted in people becoming very vulnerable to having a stunted generation. From the academic side, the community service team views that health training, especially regarding stunting in adolescent groups, needs to be carried out as an early anticipation and optimization of the role of the community in this program. Adolescents are members of society who are able to become agents of change. Activities to Improve Adolescent Behavior Through the Formation of the Youth Movement to Prevent Stunting (GEMAR CETING) group with the game Se Tatak at SMA Negeri 2 Kota Lama, West Rengan District, which is the working area of the Pekan Heran Health Center, is expected to be able to change adolescent behavior and increase adolescent knowledge and share knowledge with peers.