Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendistribusian Zakat oleh BAZNAS Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Aradimas, M. Ilham; Efendi, Rahmad
AL-SULTHANIYAH Vol. 14 No. 2 (2025): AL-SULTHANIYAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/al-sulthaniyah.v14i2.4199

Abstract

This study aims to examine the implementation of muamalah legal principles in the distribution of zakat by the National Amil Zakat Agency (BAZNAS) of Pakpak Bharat Regency, in accordance with Law No. 23 of 2011. It also seeks to identify the challenges encountered and formulate strategic measures to improve the effectiveness of zakat distribution. The research employs an empirical juridical method, emphasizing primary data obtained directly from BAZNAS Pakpak Bharat through field research. Data were collected through direct observation and interviews with BAZNAS officials, and subsequently analyzed qualitatively to explore the practical application of law within society. The findings indicate that BAZNAS Pakpak Bharat has endeavored to apply the principles of justice, transparency, trustworthiness (amanah), benefit, and legal certainty in zakat distribution. Nevertheless, significant obstacles remain, such as low public awareness of channeling zakat through official institutions, limited human resources, accountability issues, bureaucratic complexity, and the necessity to adapt to socio-economic dynamics. Only 11 out of 78 mosque congregations are registered as Zakat Collection Units (UPZ), reflecting the untapped potential of zakat. Hence, the study recommends strengthening public education, enhancing human resource capacity, improving transparency, developing productive programs, and optimizing the role of UPZ.
Dampak Kelangkaan Pupuk Subsidi Terhadap Produktivitas Pertanian Di Desa Susuk Kecamatan Tiganderket Lubis, Ar-Rohim; Nabilla, Tasya Putri; Rayhan, Muhammad; Mutia, Nur; Aradimas, M. Ilham; Sativa, Annisa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4426

Abstract

Peningkatan  kinerja  sektor pertanian  tidak  lepas  dari  kondisi  faktor-faktor  yang mempengaruhinya.  Pupuk  merupakan salah  satu  faktor  produksi  yang  sangat menentukan  produksi   dan  produktivitas   pertanian. Oleh karena itu, ketersediaan pupuk di pasar baik dari segi  kuantitas,  kualitas  dan  harga  yang  terjangkau menjadi  salah  satu  syarat yang harus  dapat  dijamin oleh pernerintah. Penelitian ini bertujuan untuk membahas apa upaya yang dilaukan pemerintah terhadap kelangkaan subsidi pupuk di Desa susuk dan bagaimana bisa terjadi kelangkaan subsisi pupuk di Desa susuk serta besarnya harapan warga kepada pemerintah untuk meberikan solusi terhadap kejadian ini. Penulis melakukan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan Living Case Study. Penelitian hukum empiris merupakan salah satu jenis penelitian hukum yang menganalisis dan mengkaji bekerjanya hukum dalam masyarakat. Desa Susuk merupakan salah satu Desa yang berada di kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah hasil pertanian di Desa susuk yang berupa padi. Di Desa susuk padi di tanam dengan cara yang berbeda dari biasanya, padi tersebut ditanam bukan dengan cara dialiri air seperti sawah pada umumnya tetapi di tanam di atas bukit yang memiliki tanah miring. Para petani di Desa ini memiliki masalah yaitu sulitnya mendapatkan pupuk subsidi yang disediakan pemerintah, banyak halangan yang harus mereka hadapi untuk mendapatkan pupuk subsidi bahkan setelah mendapatkannya merka dibebani syarat untuk membeli pupuk lain agar pupuk subsidi itu diberikan. Permasalahan ini membuat para petani Desa Susuk menggantungkan harapan mereka ke pemerintah untuk memberikan solusi