Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kasus Pendidikan Islam Dalam Mempromosikan Inklusi dan Keadilan Zuraida, Siti; Pangestu, Endy Dharma; Chanifudin, Chanifudin
Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi Vol 1, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jahe.v1i2.2863

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter individu dan masyarakat. Sistem pendidikan ini berakar pada nilai-nilai agama yang tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga pada pembentukan moral dan spiritual peserta didik. Nilai-nilai inklusi dan keadilan dalam Islam mengajarkan kesetaraan, keadilan, dan penghargaan terhadap keberagaman, yang semuanya merupakan elemen kunci dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil. Di era globalisasi, tantangan ketidaksetaraan sosial, diskriminasi, dan eksklusi sosial semakin kompleks. Pendidikan Islam berpotensi besar mengatasi masalah-masalah ini dengan mengintegrasikan ajaran-ajaran agama yang menekankan kesetaraan, penghormatan, dan keadilan sosial ke dalam kurikulum dan praktik pendidikan. Nilai-nilai ini tercermin dalam kebijakan dan kurikulum yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan inklusif. Metode pengajaran inklusif, seperti pembelajaran kooperatif dan diskusi kelompok, membantu menciptakan lingkungan belajar yang menghargai kontribusi setiap siswa dan mendorong penghormatan terhadap perbedaan. Guru dan lembaga pendidikan Islam memainkan peran krusial dalam mempromosikan inklusi dan keadilan dengan menyelenggarakan program-program yang mendorong kesetaraan dan penghargaan terhadap keragaman. Pendidikan Islam meningkatkan kesadaran sosial dan partisipasi dalam aktivitas yang mempromosikan keadilan sosial. Studi ini memberikan wawasan tentang kontribusi pendidikan Islam dalam mempromosikan inklusi dan keadilan serta menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan perannya. Penelitian ini juga memberikan bukti empiris untuk pembuat kebijakan, pendidik, dan peneliti dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan adil.
Hubungan dan Cara Kerja Bahasa dengan Otak Manusia Wardhani, Amalia; Erwanto, Erwanto; Anggriani, Melda; Zuraida, Siti; Kustiningsih, Yayuk
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): January-Maret 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jis.v3i1.1223

Abstract

Otak berperan penting dalam proses berbahasa pada manusia, baik dalam mengolah informasi lisan maupun tulisan. Dalam informasi lisan, suara diproses di lobus temporal dan diteruskan ke Wernicke area yang akan diinterpretasikan. Jika tanggapan verbal diperlukan, interpretasi ini dikirim ke daerah Broca melalui fasciculus arkuata. Ini berbeda dengan informasi tertulis yang langsung diproses di korteks visual (lobus oksipital) sebelum diteruskan ke daerah Wernicke melalui girus sudut. Selain itu, belahan otak kirinya lebih besar dominan dalam fungsi bahasa. Gangguan pada belahan otak kiri bisa menyebabkan menurunnya kemampuan berbahasa. Sebaliknya, gangguan di sebelah kanan belahan bumi memiliki efek yang lebih besar pada kemampuan narasi dan inferensi. Artikel ini juga membahas tentang gangguan bicara yang terjadi akibat otak kerusakan, seperti afasia yang disebabkan oleh stroke.  
Mirror Therapy untuk Pasien Stroke dengan Kelemahan Anggota Gerak Bagian Atas: Literatur Review” Zuraida, Siti; Musniati, Musniati; Kusumawardani, Diny
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6801

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dengan lebih dari 80% pasien mengalami kelemahan anggota gerak atas. Mirror therapy (MT) adalah metode rehabilitasi non-invasif yang menggunakan ilusi visual melalui cermin untuk merangsang aktivitas motorik dan neuroplastisitas. Meskipun hasil studi menunjukkan potensi positif, efektivitas MT masih bervariasi dan belum ada protokol standar yang diterima secara luas.Tujuan: Meninjau dan menganalisis bukti ilmiah terbaru mengenai efektivitas mirror therapy terhadap pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.Metode: Literatur review sistematis menggunakan database PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kriteria inklusi artikel terbit 2019–2024, menggunakan desain RCT atau quasi-eksperimen, dan membahas terapi cermin untuk ekstremitas atas. Proses telaah dimulai dari identifikasi, seleksi dan ektraksi berdasarkan desain, sampel, durasi, dan hasil terapi. Hasil: Didapatkan ada 11 artikel yang sudah dilakukan telaah, hasilnya sebagian besar studi menunjukkan bahwa MT berdampak signifikan terhadap peningkatan fungsi motorik, kekuatan otot, koordinasi, dan aktivitas sehari-hari. Efektivitas terapi dipengaruhi oleh durasi (minimal 4 minggu), frekuensi, fase stroke, dan keterlibatan kognitif pasien.Kesimpulan: Mirror therapy merupakan terapi rehabilitasi yang efektif dan ekonomis untuk meningkatkan pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.