Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Lama Bekerja dan Tingkat Pendidikan dengan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien Muhsinin, Siti Zuraida; Sulastien, Herni; Musniati, Musniati; Safitri, Saitun
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11551

Abstract

Sebagai upaya pencegahan kejadian tidak diinginkan yang terjadi di rumah sakit dirumuskanlah 6 sasaran keselamatan pasien yang mengacu pada Joint Commission International dan Nine Life Saving Patient Safety Solutions. Perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menerapkan dan mempertahankan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan tingkat pendidikan dan lama bekerja dengan penerapan sasaran keselamatan pasien di RSUD Kota Mataram. Penelitian ini berjenis deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional, responden dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Mataram yang berjumlah 40 orang. Setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai p = 0.129 untuk uji hubungan lama bekerja dengan penerapan sasaran keselamatan dan nilai p = 0.425 untuk uji hubungan tingkat pendidikan dengan penerapan sasaran keselamatan. Berdasarkan hasil uji statistic diatas dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara lama bekerja dan tingkat pendidikan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien di RSUD Kota Mataram.
Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Musniati, Musniati; Sulastien, Herni; Fikri, Lalu Teguh Ariasandi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11586

Abstract

Kualitas hidup pada Diabetes melitus (DM) merupakan aspek yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran kualitas hidup pasien DM. Metode: menggunakan penelitian deskriptif terhadap 40 sampel pasien DM di RSUD Dr. R. Soedjono Selong dan pengambilan sampel menggunakan pusposive sampling. Instrument pengambilan data menggunakan kuesioner WHOQOL BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan yaitu 2 item yang mengukur persepsi kualitas hidup secara menyuluruh dan 24 pertanyaan dari 4 domain yaitu kesehatan fisik, kesehatan lingkungan, hubungan sosial, dan lingkungan. Hasil: didapatkan bahwa kualitas hidup secara menyeluruh termasuk kategori baik, kesehatan secara umum masuk kategori tidak memuaskan dan domain 1,2,3,4 termasuk kategori baik. Pasien yang menderita DM di RSUD Dr. R. Soedjono kualitas hidupnya secara menyeluruh berada dalam kategori baik, sedangkan kategori kesehatan secara umum tidak memuaskan. Saran: kesehatan secara umum perlu didukung dari semua pihak seperti keluarga, lingkungan dan penyedia kesehatan sehingga kualitas pasien meningkat.
Senam Kaki Sebagai Upaya Pencegahan Diabetic Foot pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Muhsinin, Siti Zuraida; Pujiningsih, Erniawati; Sulastien, Herni; Hadi, Sofian; Musniati, Musniati; Safitri, Saitun
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 03 (2023): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v3i03.207

Abstract

Nurses are one of the health teams whose role is to help DM sufferers to prevent diabetic foot, one of which is by teaching DM sufferers to do foot exercises. Foot exercise is an activity or physical exercise performed by patients with diabetes mellitus by moving their feet. One of the goals is to help improve blood circulation in the legs, to prevent diabetic ulcer. Community service activities with the theme "foot exercise as an effort to prevent diabetic foot in people with type 2 diabetes mellitus" have been carried out in collaboration with the Prolanis team at the Karang Pule Health Center in Mataram. The method used is education, demonstration, and then all participants practice how to do leg exercises. This activity was carried out as a concrete manifestation of the involvement of nurses in efforts to prevent diabetic foot in patients with type 2 DM. From this activity, it can be concluded that all participants could practice how to do foot exercises and they were active and enthusiastic about participating in all activities until the end. Based on the explanation above, it is necessary to carry out periodic foot exercise activities and monitor/examine ABI in an effort to prevent diabetic foot complications in type 2 DM patients.
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan/P3K (Tersedak, Menghentikan Perdarahan dan Pingsan) pada Santriwati Musniati, Musniati; Sulastien, Herni; Kusumawardani, Dini; Muhsinin, Siti Zuraida; Hastuti, Salvira
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5530

Abstract

Ponpes merupakan tempat menuntut ilmu agama Islam dan biasanya para santri/santriwati tinggal di pondok dalam jangka waktu yang lama sehingga banyak masalah yang timbul, salah satunya kecelakaan yang tiba-tiba atau tanpa di duga. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak mendapatkan penganan yang tepat. Sehingga pencegahan yang dilakukan adalah dalam bentuk edukasi, sebab pemberian informasi dengan edukasi dapat menambah pengetahuan para santri/santriwati dan manfaatnya mereka bisa menjaga diri sendiri dan orang lain. Metode yang dilakukan secara tatap muka, prosesnya dimulai dari tahap persiapan (melakukan survey, mengurus surat izin dan kelengkapan bahan pengabdian), tahap pelaksanaan (pembukaan, pre & post materi, penyampaian materi dan praktek) selanjutnya tahap evaluasi (memeriksa kelengkapan jawaban dari kuesioner dan tanya jawab materi) dengan jumlah peserta 36 santriwati. Setelah dilakukan pemberian edukasi P3K didapatkan 22 santriwati (61%) berpengatuahan baik. Pembuktian ini didapatkan dari hasil pre dan post test. Artinya dengan pemberian informasi/edukasi dapat meningkatkan pengetahuan santriwati.
A. Md. Kep Gambaran Kualitas Tidur Pada Pasien Hemodialisis Susanti, Dewi; Musniati, Musniati; Kusumawardani, Diny; Muhsinin, Siti Zuraida
JIKF Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v13i1.2629

Abstract

Latar belakang gagal ginjal kronik (GGK) tahap akhir atau End Stage Renal Disease (ESRD) adalah keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan secara progresif dan ireversibel sehingga gagal dalam mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, elektrolit, dan asam basa. Gagal ginjal kronik menyebabkan pasien harus menjalani terapi hemodialisis secara rutin. Salah satu dampak dari terapi ini adalah gangguan kualitas tidur yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD H. Moh. Ruslan. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel berjumlah 63 pasien yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 56–65 tahun sebanyak 23 (36,5%) responden, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 37 (58,7%) responden, dan menjalani hemodialisis selama 1–3 tahun sebanyak 44 (69,8%) responden. Kesimpulan berdasarkan skor PSQI, sebanyak 49 (77,8%) responden mengalami kualitas tidur yang buruk, sementara hanya 14 (22,2%) responden memiliki kualitas tidur yang baik. Sebagian besar pasien hemodialisis di RSUD H. Moh. Ruslan. mengalami kualitas tidur yang buruk. Saran Diharapkan perawat dapat melakukan intervensi seperti edukasi mengenai sleep hygiene dan dukungan keluarga dalam perawatan.
Mirror Therapy untuk Pasien Stroke dengan Kelemahan Anggota Gerak Bagian Atas: Literatur Review” Zuraida, Siti; Musniati, Musniati; Kusumawardani, Diny
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6801

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dengan lebih dari 80% pasien mengalami kelemahan anggota gerak atas. Mirror therapy (MT) adalah metode rehabilitasi non-invasif yang menggunakan ilusi visual melalui cermin untuk merangsang aktivitas motorik dan neuroplastisitas. Meskipun hasil studi menunjukkan potensi positif, efektivitas MT masih bervariasi dan belum ada protokol standar yang diterima secara luas.Tujuan: Meninjau dan menganalisis bukti ilmiah terbaru mengenai efektivitas mirror therapy terhadap pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.Metode: Literatur review sistematis menggunakan database PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kriteria inklusi artikel terbit 2019–2024, menggunakan desain RCT atau quasi-eksperimen, dan membahas terapi cermin untuk ekstremitas atas. Proses telaah dimulai dari identifikasi, seleksi dan ektraksi berdasarkan desain, sampel, durasi, dan hasil terapi. Hasil: Didapatkan ada 11 artikel yang sudah dilakukan telaah, hasilnya sebagian besar studi menunjukkan bahwa MT berdampak signifikan terhadap peningkatan fungsi motorik, kekuatan otot, koordinasi, dan aktivitas sehari-hari. Efektivitas terapi dipengaruhi oleh durasi (minimal 4 minggu), frekuensi, fase stroke, dan keterlibatan kognitif pasien.Kesimpulan: Mirror therapy merupakan terapi rehabilitasi yang efektif dan ekonomis untuk meningkatkan pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH DAN SCRAMBLE PADA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Musniati, Musniati; Kamaruddin, Thamrin; Maulidian, Muhammad Okta Ridha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v3i1.10659

Abstract

Metode belajar juga disebut sebagai rencana belajar untuk mencapai hasil. Adapun metode balajar juga bisa diterap pada mata pelajaran di sekolah agar bisa memberi peluang bagi peserta didik dalam mengemukakan pendapat baru, saling kerja sama dan mampu mengemukakan pemikiran-pemikiran yang cemerlang yaitu metode make a match dan model pembelajaran scramble. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan nilai dari peserta didik diajarkan dengan metode make a match melebihi dari pada menggunakan metode scramble pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 12 Banda Aceh. Pengambilan data menggunakan desain eksperimen quasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 12 Banda Aceh yang berjumlah 280 peserta didik. Pengumpulan data dibuat dengan cara Purposive Sampling, yaitu eksperimen 1 berjumlah 24 peserta didik juga eksperimen II berjumlah 21 peserta didik. Cara pengambilan sampelnya dengan memberi pre-test yang diberikan untuk peserta didik, yaitu tes awal dan tes akhir. Hasil pengumpulan data didapatkan thitung = 9 dan ttabel =1,68 dengan kesalahan 0,5% dan dk = 43, berarti thitung ttabel maka Ha diterima. Dari pengolahan data membuktikan belajar dengan metode make a match memiliki nilai peserta didik lebih baik dari pada belajar dengan metode scramble dalam mata pelajaran geografi SMAN 12 Banda Aceh. Yaitu hasilnya make a match 76,75 dan model scrimble 71