Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sinergi Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Ariani Sulistyorini; Enur Nurhayati Muchsin; Widyasih Sunaringtyas; Lilik Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1548

Abstract

Guru dan orang tua merupakan kelompok primer yang berperan besar terhadap keberhasilan pembelajaran atau pendidikan pada anak usia dini. Peran sinergis kedua pihak tersebut sangat penting untuk mendukung keberhasilan berbagai aktivitas pembelajaran bagi anak, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di rumah. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat yaitu memberikan edukasi pada orang tua tentang pentingnya sinergi peran guru dan orang tua dalam pendidikan karakter anak usia dini. Metode dalam pengabdian kepada masyarakat adalah edukasi dengan memberikan ceramah dan tanya jawab. Pelaksanaan tanggal 19 Juni 2024 dan 22 Juni 2024 di TK Negeri Pembina Pare, Kediri dengan peserta 65 orang tua. Setelah diberikan edukasi kepada orang tua murid didapatkan pengetahuan orang tua setelah diberikan edukasi yaitu 40 orang tua (62%%) pengetahuan baik, 25 orang tua (38%) pengetahuan cukup, dan peran orang tua didapatkan 39 orang tua (60%) peran baik dan 26 orang tua (40%) peran cukup dalam sinergi pada pendidikan karakter anak usia dini. Peran utama orang tua dalam pendidikan anak adalah membentuk karakter, nilai-nilai dan karakter anak. Beberapa hal yang dilakukan orang tua dalam sinergi tersebut adalah orang tua menjadi pendamping dan model perilaku anak, pembimbing belajar dirumah, sebagai mitra sekolah dan mengenal kebutuhan serta potensi anak.
Peran Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Implan Enur Nurhayati Muchsin; Ariani Sulistyorini; Vela Purnamasari; Widyasih Sunaringtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1562

Abstract

Kontrasepsi implan termasuk dalam kontrasepsi hormonal sangat jarang dipilih dikarenakan pemasangannya dilakukan dengan insisi atau pembedahan. Peran suami dalam pemilihan kontrasepsi implan yang akan digunakan oleh istri sangatlah penting, untuk mencegah rasa takut istri pada saat dilakukan pemasangan implan. Peran suami dapat dilakukan dengan cara sebagai motivator. Tujuan Penelitian untuk mengetahui peran suami dalam pemilihan kontrasepsi implant. Pelaksanaan penyuluhan atau edukasi pada para suami pada taanggal 3 sampai dengan 27 April 2024 di di RT 02 dan 03 RW 014 Dusun Jambe Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 38 orang terdiri dari 30 peserta, 4 dosen dan 4 mahasiswa. Metode yang digunakan ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenai kontrasepsi implant dan peran suami pada pemilihan kontrasepsi implat, alat bantu atau media yang digunakan berupa leflet, dan penjelasan materi dengan menggunakan LCD dan leptop Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan edukasi/penyuluhan wawancara dan tanya jawab serta pengisian kuesioner yang perlu diisi oleh para suami. Hasil yang didapatkan. sebagian besar mempunyai peran baik sebanyak 27(90%) responden dan sebagian kecil mempunyai peran cukup sebanyak 3 (10%) responden Peran suami diharapkan suami lebih ditinggkatkan seperti mengantarkan istri untuk melakukan kontrol dan memperhatikan keluhan pasca pemasangan KB Implan dan membantu istri melaksanakan kegiatan dirumah.
Edukasi Dan Pelatihan Pertolongan Pertama Pasien Epitaksis Dan Sinkop Pada Siswa SMA Di Wilayah Indonesia Enur Nurhayati Muchsin; Dwi Setyorini; Diana Rahmania; Ariani Sulistyorini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i7.1761

Abstract

Epistaksis atau perdarahan hidung adalah keadaan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar kasus epistaksis bersifat benigna, terjadi spontan dan sembuh sendiri tetapi biasanya terjadi berulang. Sinkop adalah Penurunan kesadaran/sinkop terjadi ketika otak kekurangan pasokan darah, sehingga asupan oksigen dan gula darah ke otak berkurang. Terjadinya epitaksis dan sinkop yang sifatnya mendadak dapat terjadi dimana dan kapan saja, khususnya disekolah di mana perlu penanganan segera..Tujuan Pengabdian masyarakat adalah untuk edukasi dan pelatihan siswa SMA di Wilayah Indonesia. pertolongan pertama pada pasien epitaksis dan Sinkop. Dilakukan kepada siswa SMA, dengan metode Virtual Zoom, mencakup penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab diakhiri dengan mengadakan post tes untuk mengetahui kemampuan dan daya serap Hasil pengabdian masyarakat didapatkan Hampir setengah dari 17 peserta memiliki pengetahuan baik (47.1%), hampir setengah dari 17 peserta memiliki pengetahuan cukup (35,5%) dan Sebagian kecil dari 17 peserta memiliki pengetahuan kurang (17,6%). Kegiatan pembinaan edukasi dan pelatihan pertolongan pertama pada pasien epitaksis dan sinkop disekolah diharapkan dapat melengkapi wawasan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk memberikan pertolongan pertama pada baik disekolah dimanapun para seserta berada
Gambaran Sikap Ibu Dalam Melakukan Toilet Training Pada Anak Usia 1 – 3 Tahun (Toddler) Di Posyandu “Melati 3” Dusun Kedung Winong Desa Jintel Wilayah Kerja UPTD Rejoso Nganjuk Ariani Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toilet Training adalah melatih anak buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada tempatnya yang merupakan salah satu tugas utama anak usia toddler. Sikap ibu yang baik diperlukan dalam melatih toilet training agar anak mampu BAB dan BAK pada tempatnya dengan baik dan benar. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran sikap ibu dalam melakukan toilet training pada anak usia 1 – 3 tahun (toddler). Metode: Desain penelitian deskriptif. Populasi dan sampel yang diteliti 32 ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Posyandu Melati 3 Dusun Kedung Winong Desa Jintel Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk dengan Teknik Total Sampling, variabel penelitian sikap ibu dalam melakukan toilet training. Penelitian di laksanakan tanggal 01 April sampai 30 Juni 2022. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner cafetaria. Analisa data dengan rumus persentase dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil: Dari 32 Responden, setengah dari responden memiliki sikap positif sebanyak 16 responden (50%) dan setengah dari responden memiliki sikap negatif sebanyak 16 responden (50%). Simpulan dan saran: Sikap ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia ibu, pendidikan, pekerjaan, usia anak, jumlah anak, anak yang keberapa, pernah mendapatkan informasi toilet training dan sumber informasi. Ibu yang memiliki sikap positif diharapkan semakin meningkatkan diri dalam mengajari anak toilet training. Ibu yang memiliki sikap negatif, membuat anak semakin sulit melakukan toilet training. Diharapkan ibu menambah banyak wawasan atau informasi tentang sikap dalam melakukan toilet training pada anak usia 1 – 3 tahun (toddler) dengan cara mencari informasi di media sosial (internet, tv, radio) maupun petugas kesehatan.
Sikap Remaja Tentang Bahaya Penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lain) Ariani Sulistyorini; Ayu Farida Nur Hasanah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i4.1677

Abstract

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan dengan maksimal. NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat yang jika terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya. Penyalahgunaan NAPZA dipengaruhi oleh sikap remaja terhadap pemakaian/penggunaan NAPZA.Tujuan penelitian untuk mengetahui sikap remaja tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA. Desain penelitian deskriptif kuantitatif, populasi penelitian 535 responden dengan sampel 41 responden dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan tanggal 20 Maret-13 April 2024 di SMK YP 17 Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, variabel tunggal yaitu sikap remaja tantang bahaya penyalahgunaan NAPZA. Intrument penelitian dengan kuesioner, data dianalisa dengan persentase dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil penelitian 41 responden didapatkan sebagian besar yaitu 25 responden (61%) menyatakan sikap setuju dan hampir setengahnya yaitu 16 responden (39%) menyatakan sikap sangat setuju. Sikap remaja dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, tinggal dengan siapa, anak keberapa, jumlah suadara, mengikuti ekstrakulikuler dan informasi. Responden dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dengan mencari informasi dari media sosial, mengikuti seminar dan lebih aktif dalam kegiatan yang bermanfaat di sekolah. Sekolah diharapkan memberikan edukasi pada saat kegiatan pembelajaran maupun pada saat kegiatan ekstrakulikuler