Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Modifikasi Gaya Hidup dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di UPTD PKM Adan Adan Gurah Kediri Nurul Laili; Vela Purnamasari
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.802 KB) | DOI: 10.35966/ilkes.v10i1.115

Abstract

Hypertension is a major contributor to vascular diseases such as stroke, myocardial infarction, chronic kidney disease and congestive heart failure. Hypertension causes a significant increase in medical costs and decreased productivity. Health conditions that decline in a long period of time will affect the quality of life for all life activities of hypertensive patients. The aim of the study was to identify the relationship between lifestyle modification and quality of life in hypertensive patients. The design used was cross sectional.The population in this study were all patients who had hypertension. The sampling technique used was purposive sampling.The sample in this study were hypertensive patients who were controlled at UPTD PKM Adan-Adan Gurah Kediri in May-June 2019 as many as 69 respondents. The instrument use of a questionnaire from evidence-based related lifestyle modifications and WHO QoL-BREF Instruments for quality of life.The analysis was carried out in this study by using the Spearman Rank Correlation. Spearman Rank Correlation Test results obtained values ​​from Rho = 0.60 which indicates a strong level of relationship. The statistical test value t = 5.27 is greater than the value of t table = 2,000, then H₁ is accepted, meaning that there is a relationship between lifestyle modification and the quality of life of Hypertensive patients at UPTD PKM Adan-Adan Gurah Kediri. The quality of life with hypertension needs to be considered since the patient is diagnosed. The impact of hypertension results in physical and psychological changes discomfort, anxiety and depression that affect their activities. The main purpose of managing hypertension is to reduce the risk of complications and improve quality of life through improved health function, minimizing physical, psychological complaints and developing social functions. Management includes weight control (diet), exercise, salt restriction and stress management. Efforts to overcome the problem of hypertension include 3 main components, surveillance, promotion and prevention and management of hypertension services. Strategies that help officers and the public to know as early as possible the tendency of hypertension, so that it can reduce morbidity and mortality.
Edukasi Dan Simulasi Deteksi Dini Stroke Dengan Pendekatan Fast (Face, Arm, Speech And Time) Posyandu Lansia Dahlia Dusun Tempuran Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Vela Purnamasari; Tanoto, Wahyu; Muchsin, Enur Nurhayati
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol 3 No 3 (2024): SPIKesNas - Agustus 2024
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke is a disease that disrupts the functioning of the brain, if left untreated and not treated properly it can cause further complications and even death. To optimize and minimize the occurrence of stroke, early detection can be done using the approach (Face drooping Arm Weakness Speech difficulty, Time to call doctor/hospital). Comprehensive efforts to manage stroke risk factors in the community must be made. Understanding stroke prevention and detection well is very important. helps in minimizing further complications due to stroke.  Health education about early detection of stroke using the FAST method is given to elderly people who have a high risk of stroke. Early detection of stroke using the FAST method (Face drooping Arm Weakness Speech difficulty, Time to call doctor/hospital) could be a solution to increase knowledge of at-risk groups to prevent further complications from stroke attacks. This activity, which was attended by 25 elderly people, went smoothly and enthusiastically. The evaluation results showed that there was a significant increase in good knowledge from 4% to 76% as well as an increase in the ability to detect early stroke using the FAST approach with good results increasing significantly from 0% to 60%. It is hoped that groups at risk of stroke and their families will always maintain a healthy lifestyle and be proactive in participating in Posyandu for the Elderly activities.  
Peran Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Implan Enur Nurhayati Muchsin; Ariani Sulistyorini; Vela Purnamasari; Widyasih Sunaringtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1562

Abstract

Kontrasepsi implan termasuk dalam kontrasepsi hormonal sangat jarang dipilih dikarenakan pemasangannya dilakukan dengan insisi atau pembedahan. Peran suami dalam pemilihan kontrasepsi implan yang akan digunakan oleh istri sangatlah penting, untuk mencegah rasa takut istri pada saat dilakukan pemasangan implan. Peran suami dapat dilakukan dengan cara sebagai motivator. Tujuan Penelitian untuk mengetahui peran suami dalam pemilihan kontrasepsi implant. Pelaksanaan penyuluhan atau edukasi pada para suami pada taanggal 3 sampai dengan 27 April 2024 di di RT 02 dan 03 RW 014 Dusun Jambe Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 38 orang terdiri dari 30 peserta, 4 dosen dan 4 mahasiswa. Metode yang digunakan ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenai kontrasepsi implant dan peran suami pada pemilihan kontrasepsi implat, alat bantu atau media yang digunakan berupa leflet, dan penjelasan materi dengan menggunakan LCD dan leptop Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan edukasi/penyuluhan wawancara dan tanya jawab serta pengisian kuesioner yang perlu diisi oleh para suami. Hasil yang didapatkan. sebagian besar mempunyai peran baik sebanyak 27(90%) responden dan sebagian kecil mempunyai peran cukup sebanyak 3 (10%) responden Peran suami diharapkan suami lebih ditinggkatkan seperti mengantarkan istri untuk melakukan kontrol dan memperhatikan keluhan pasca pemasangan KB Implan dan membantu istri melaksanakan kegiatan dirumah.
Tingkat Stres Satgas Covid-19 Dalam Melaksanakan Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Selama Kontak Dengan Pasien Covid Di Kelurahan Bajang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar Vela Purnamasari; Dwi Purwanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Sars-Cov-2. Untuk menanggulangi wabah ini pemerintah membentuk Satgas Covid-19, banyaknya jumlah pasien Covid-19 mengakibatkan akses untuk mendapatkan alat perlindungan diri semakin sulit sehingga mengakibatkan satgas melakukan unsafe action, hal ini menyebabkan meningkatnya tingkat stres satgas Covid-19. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat stres satgas Covid-19 dalam melaksanakan tindakan tidak aman (unsafe action) selama kontak dengan pasien Covid-19. Desain penelitian deskriptif, populasi 26 responden dan sampel 26 responden, total sampling, instrument menggunakan kueisoner Perceived Stres Scale (PSS), penelitian dilaksanakan pada 1Febuari – 1 Maret 2023. Variabel penelitian yaitu tingkat stres satgas Covid-19 dalam melaksanakan tindakan tidak aman (Unsafe Action) selama kontak dengan pasien Covid-19 di Kelurahan Bajang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Hasil penelitian didapatkan dari 26 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stres sedang (54%), hampir setengah responden mengalami stres ringan (42%), dan sebagian kecil responden mengalami stres berat (4%). Tingkat Stres Satgas Covid-19 dalam Melaksanakan Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Selama Kontak dengan Pasien Covid dipengaruhi oleh jabatan dalam struktur organisasi, fasilitas dari pihak kelurahan, tempat tinggal dengan orang yang beresiko tinggi tertular Covid-19, jenis unsafe action yang dilakukan, dan jam kerja yang tidak menentu. Diharapkan responden menambah pengetahuan mengenai cara menghindari tindakan tidak aman dan cara pencegahan tingkat stress dengan cara istirahat cukup dan memanajemen waktu. Pihak kelurahan diharapkan membuat jadwal tugas satgas dengan adil, memberikan dukungan psikologis bagi satgas dan keluarga.
Strategi Koping Perawat Dalam Merawat Pasien Dengan Kondisi DNR (Do Not Resuscitate) Di Rumah Sakit Amelia Kecamatan Pare Vela Purnamasari; Rohmatun Nur Laila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i1.1554

Abstract

Do Not Resuscitate (DNR) merupakan suatu keputusan yang memerintahkan tenaga medis untuk tidak melakukan tindakan CPR. Pengambilan keputusan DNR ini yang tidak mudah diambil oleh dokter dan membutuhkan pertimbangan dan rekomendasi dari perawat. Karena keterbatasan pengalaman, pengetahuan dan informasi mengenai DNR. Dalam menghadapi pasien dengan kondisi DNR perawat memerlukan srategi koping yang baik agar permasalahan yang timbul saat merawat pasien dengan kondisi DNR dapat teratasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi koping perawat dalam merawat pasien dengan kondisi DNR di Rumah Sakit Amelia Kecamatan Pare. Desain penelitian menggunakan Deskriptif. Populasi penelitian yaitu perawat yang bekerja di Rumah Sakit Amelia Kecamatan Pare sejumlah 84 populasi. Jumlah sampel sebanyak 21 responden berdasarkan kriteria inklusi, menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel penelitian yaitu strategi koping. Tehnik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner Brief Cope. Analisis data menggunakan mean, diprosentase dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki mekanisme koping adaptif 11 responden (52%) dan hampir setengah dari responden memiliki mekanisme koping maladaptif 10 responden (48%). Faktor yang mempengaruhi mekanisme koping adaptif yaitu usia, status pernikahan, perawat yang pernah merawat pasien dengan kondisi DNR, perawat yang pernah mendapat penyuluhan tentang strategi koping. Faktor yang mempengaruhi koping maladaptif yaitu jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja Diharapkan perawat dapat meningkatkan strategi koping melalui strategi pemecahan masalah dengan cara belajar, beradaptasi pada situasi dan kondisi yang baru, menerima kondisi, tetap berfikir positif, menerima bantuan dan saran dari orang lain dan selalu mencari informasi yang terbaru.
Edukasi Pemenuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Perubahan Berat Badan Berdasarkan Kartu Menuju Sehat (KMS) Neny Triana; Vela Purnamasari; Nove Lestari; Ratna Sukma Damayanti; Silvina Tri Meike
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi sehat merupakan modal dasar aset pembangunan sumberdaya manusia Bangsa. Semua orang tua mempunyai impian yang sama, mempunyai anak yang tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif yang dapat diukur salah satunya dengan pengukuran Berat Badan (BB). Pengukuran BB salah satu untuk mengetahui status gizi anak, yang bisa dipantau ibu lewat Kartu menuju Sehat (KMS). Pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu semua anak Indonesia dalam hal pencegahan kekurangan Gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Permasalahan muncul ketika anak mendapatkan PMT, akan tetapi ibunya merasa anaknya tidak ada gizi, merasa anaknya baik-baik saja, merasa gengsi anaknya di beri PMT, hal ini merupakan pekerjaan besar petugas kesehatan untuk memberikan edukasi pemenuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat memberikan edukasi pemenuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Perubahan Berat Badan berdasarkan Kartu Menuju Sehat (KMS). Metode pelaksanaan edukasi kepada ibu yang mempunyai anak Balita dan observasi KMS. Waktu pelaksanaan 2 Oktober 2023 dan 7 November 2023 di Posyandu Gurah dan Kranggan Kabupaten Kediri, peserta 16 ibu, setelah diberikan edukasi hasil perubahan berat badan hampir setengah naik 5 anak (31,25%), sebagian besar berat badannya tidak naik 11 anak (68,75%). Edukasi petugas kesehatan sangat diperlukan di dalam pemenuhan Pemberian PMT. Faktor pengetahuan dan ekonomi ibu mempengaruhi status gizi Balita, sehingga pemberian PMT sangat diperlukan, karena secara langsung akan mempengaruhi Berat Badan anak saat kegiatan Posyandu.
Motivasi Perawat Dalam Menerapkan Management Patient Safety Di Kabupaten Kediri Vela Purnamasari; Nur Cahyani, Elli
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.25

Abstract

ABSTRAK Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk membuat asuhan keperawatan yang aman bagi pasien. Sistem yang digunakan untuk mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang tepat. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan asuhan keperawatan membutuhkan motivasi dalam menerapkan program Management Patient Safety sehingga dapat mencegah terjadinya insiden dalam upaya peningkatan keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi perawat dalam menerapkan management patient safety di Kabupaten Kediri. Desain penelitian menggunakan diskriptif, populasi penelitian sebanyak 142 orang dan sampel 40 responden sehingga menggunakan teknik purpossive sampling sesuai dengan kriteria penelitian, instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner, penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Mei – 20 Mei 2022 menggunakan variabel tunggal yaitu motivasi perawat dalam menerapkan management patient safety. Data dianalisa menggunakan rumus persentase dan diinterpretasi secara kuantitatif. Hasil penelitian dari 40 responden, hampir seluruh responden mempunyai motivasi kuat sebanyak 36 responden (90%), sebagian kecil dari responden mempunyai motivasi sedang sebanyak 3 responden (7%) dan sebagian kecil dari responden mempunyai motivasi lemah sebanyak 1 responden (3%). Kata Kunci : Motivasi, Perawat, Management Patient Safety