Budaya Minangkabau, yang berlandaskan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, mengandung nilai-nilai luhur seperti musyawarah, keadilan, dan tanggung jawab sosial yang relevan dalam kepemimpinan pendidikan. Namun, di era globalisasi, pemimpin pendidikan di Minangkabau menghadapi tantangan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal di tengah perubahan global yang pesat. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tantangan kepemimpinan pendidikan dalam konteks budaya Minangkabau dan memberikan strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dengan kebutuhan pendidikan global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggabungkan studi literatur dan analisis kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin pendidikan di Minangkabau perlu mengembangkan pendekatan adaptif yang memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan prinsip-prinsip universal, seperti inklusi dan keberlanjutan. Tantangan utama yang dihadapi meliputi pengelolaan keberagaman budaya, dampak teknologi, dan perubahan dinamika masyarakat multikultural. Selain itu, integrasi teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan memperhatikan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Kepemimpinan pendidikan di Minangkabau memerlukan strategi yang inovatif dan berbasis budaya untuk menjawab tantangan globalisasi. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya Minangkabau ke dalam sistem pendidikan global, pemimpin pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, kompetitif, dan tetap mempertahankan identitas budaya lokal.