Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Law Enforcement in the Financial Sector in Indonesia and United Kingdom: A Sadd al-Dharai’ Approach to Regulation and Oversight Kholil, Suparman; Sunaryo, Oyo; Khosiah, Siah; Ahmad, Yusuf
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 23 No 1 (2025): DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/diktum.v23i1.12798

Abstract

The financial sector is crucial to economic stability but remains vulnerable to violations such as digital fraud and money laundering. These challenges require robust law enforcement mechanisms grounded in both traditional and modern governance principles. This study aimed to analyze regulatory frameworks, supervisory mechanisms, and preventive governance in Indonesia’s financial sector using Sadd al-Dharai’. A qualitative approach with normative juridical methods was employed, focusing on secondary data analysis. The research identified regulatory comprehensiveness, institutional effectiveness, and preventive governance as key dimensions. While Indonesia’s legal frameworks are strong, gaps in addressing technological and global challenges remain. Sadd al-Dharai’ emphasizes proactive measures to mitigate financial risks. Practically, the study recommends updating regulations, enhancing institutional collaboration, and integrating advanced technologies. Theoretically, it highlights the relevance of Islamic principles like Sadd al-Dharai’ in addressing contemporary financial challenges, providing a foundation for future research in preventive governance.
ETIKA PRODUKSI ISLAMI BERBASIS MAQASHID AL-SHARIAH: PILAR KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN EKONOMI Kholil, Suparman
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 3 No. 1 (2025): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Islamic Law Doctoral Study Programme, Postgraduate UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v3i1.1220

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis etika produksi Islami berdasarkan maqashid al-shariah sebagai pilar kesejahteraan sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan deskriptif-analitis, yang mengkaji prinsip-prinsip maqashid al-shariah, yaitu perlindungan agama (hifz al-din), jiwa (hifz al-nafs), akal (hifz al-aql), keturunan (hifz al-nasl), dan harta (hifz al-mal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan etika produksi Islami mampu menciptakan keseimbangan antara keuntungan ekonomi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Produksi yang berlandaskan syariah mendukung praktik halal, keadilan, dan kemaslahatan, sekaligus menghindari eksploitasi, riba, dan kerusakan lingkungan. Kontribusi penelitian ini terletak pada pendekatan holistik yang mengintegrasikan nilai-nilai maqashid al-shariah dalam praktik produksi modern sebagai solusi atas tantangan ekonomi global. Temuan ini menawarkan perspektif baru bagi pengembangan kebijakan ekonomi Islam yang berkelanjutan dan adil. Abstract: This study aims to analyze Islamic production ethics based on maqashid al-shariah as a pillar of social and economic welfare. Using library research and a descriptive-analytical approach, the study examines the principles of maqashid al-shariah: the protection of religion (hifz al-din), life (hifz al-nafs), intellect (hifz al-aql), lineage (hifz al-nasl), and wealth (hifz al-mal). The findings reveal that implementing Islamic production ethics fosters a balance between economic profit, social responsibility, and environmental sustainability. Sharia-based production practices emphasize halal, justice, and public benefit while avoiding exploitation, usury (riba), and environmental harm. The study’s contribution lies in its holistic approach, integrating maqashid al-shariah values into modern production practices as a solution to global economic challenges. These findings offer a fresh perspective for developing sustainable and equitable Islamic economic policies.
ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN PRINSIP TRANSAKSI SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI Kholil, Suparman; Bisri, Hasan
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 3 No. 2 (2025): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Islamic Law Doctoral Study Programme, Postgraduate UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v3i2.1932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemahaman prinsip-prinsip transaksi syariah terhadap keputusan konsumen dalam bertransaksi. Prinsip-prinsip syariah seperti larangan riba, kehalalan produk, serta keadilan dalam muamalah menjadi pedoman penting bagi konsumen Muslim dalam menentukan pilihan ekonominya. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, data dikumpulkan dari responden Muslim yang aktif melakukan transaksi keuangan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pemahaman terhadap prinsip-prinsip transaksi syariah berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen, dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,63. Artinya, 63% variasi keputusan konsumen dapat dijelaskan oleh pemahaman mereka terhadap prinsip-prinsip syariah. Temuan ini memperkuat bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman konsumen terhadap prinsip-prinsip syariah, semakin selektif dan konsisten mereka dalam memilih produk dan layanan yang sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini menekankan pentingnya edukasi ekonomi syariah yang berkelanjutan oleh lembaga pendidikan, lembaga keuangan syariah, dan organisasi keagamaan untuk meningkatkan kesadaran konsumen. Selain itu, pelaku industri keuangan syariah perlu terus berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan yang tidak hanya sesuai dengan ketentuan syariah, tetapi juga memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen modern, guna memperkuat daya saing di pasar yang semakin kompetitif.
Integrasi Hukum Islam dalam Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam: Mencapai Keberlanjutan dan Keadilan Sosial di Indonesia Susana, Lina Marlina; Tripalupi, Ramadhani Irma; Kholil, Suparman; Efendi, Nur; Sakinah, Gina
AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jhi.v10i2.13038

Abstract

This study examines the integration of Islamic legal principles into Indonesia’s natural resource governance, with a particular focus on sustainability and social justice. The research is motivated by the exploitative and anthropocentric orientation of current policies, which neglect intergenerational equity and ecological justice. To address this gap, the study employs a normative-juridical method with a critical approach, analyzing law as a system of norms rather than merely as social practice. Sources include statutory laws such as the Minerba Law and Job Creation Law, relevant fatwas issued by the Indonesian Council of Ulama, as well as Qur’anic and Hadith texts interpreted through the framework of maqāṣid al-sharī‘ah. Case studies of deforestation in Kalimantan and mining conflicts in West Nusa Tenggara are presented to contextualize the neglect of Islamic values in environmental management. The findings reveal four structural problems: legal dualism between state law and Islamic ethics, weak institutionalization of sharia principles, sectoral fragmentation in governance, and centralization of authority that marginalizes indigenous communities. These issues contribute to the persistent neglect of maslahah, ‘adl, and environmental justice in public policy. The study proposes a maqāṣid-based reconstruction of legal norms through ijtihād maqāṣidī and taḥqīq al-manāṭ as methodological tools to realign governance with ethical and ecological imperatives. Recommendations include revising extractive laws, integrating environmental fatwas into statutory frameworks, strengthening participatory governance, and establishing a Maqāṣid Commission for ecological oversight. In conclusion, the research demonstrates that reconstructing Islamic law through maqāṣid not only fills the ethical gap in Indonesia’s regulatory system but also offers a transformative model for just, participatory, and sustainable environmental governance.