Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Berbasis Produk Lokal Terfermentasi Melalui Pembuatan Tempe Koro Benguk bagi Siswa SMA Ratnapuri, Adisti; Mamangkey, Jendri; Sunarto, Sunarto; Silalahi, Marina; Adinugraha, Fajar; Wahyuningtyas, Riska Septia; Septiani, Aulia; Lomo, Jhoni Yakobus; Sembiring, Geskia Avikasari; Andika, Vrista; Angela, Ezra; Serafin, Anne
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.5195

Abstract

Pendekatan pengetahuan lokal pada produk terfermentasi (etnomikrobiologi) bertujuan menggabungkan kaijan produk lokal terfermentasi dengan hasil refleksi pengetahuan lokal. Etnomikrobiologi dapat menunjang keterampilan para siswa untuk mengolah produk lokal yang melibatkan aktivitas, salah satunya tempe koro benguk (Mucuna pruriens) yang memiliki nilai nutrisi tidak kalah dari tempe pada umumnya. Oleh karena itu, urgensi edukasi dan sosialisasi proses pembuatan perlu dilaksanakan untuk menunjang pengetahuan produk-produk bagi para siswa, serta dapat meningkatkan keterampilan mereka setelah memahami teori produk lokal terfermentasi. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu mentransfer pengetahuan melalui sosialisasi teori dan praktik pembuatan tempe koro benguk kepada para siswa dan Guru di SMA Yadika 8 Jatimulya. Pelatihan ini dilaksanakan di SMA Yadika 8 Jatimulya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan terlaksana pada bulan Juli 2024. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilaksanakan dengan dua bagian utama. Bagian pertama yaitu sosialisasi dalam bentuk pemaparan materi kegiatan PKM. Bagian kedua yaitu pelatihan langsung pembuatan tempe berbahan dasar kacang koro benguk. Kegiatan PKM yang dilaksanakan di SMA Yadika 8 Jatimulya pada para siswa dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang integrasi kearifan lokal kacang koro benguk dan pemanfaatannya sebagai produk pangan tempe koro benguk. Hasil evaluasinya 64% siswa menyatakan kegiatan PKM sangat bermanfaat, sebanyak 70% siswa tertarik untuk membuat tempe koro benguk dan sebanyak 76% siswa berpendapat bahwa kegiatan PKM pembuatan tempe koro benguk sesuai dengan kebutuhan siswa dalam menunjang pembelajaran materi bioteknologi disekolah. Praktik pembuatan tempe koro benguk menjadi bagian penting pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan siswa yang terintegrasi langsung dengan kearifan lokal serta memberikan pemahaman siswa pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati sebagai penunjang pembelajaran siswa