Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Teknik Penulisan Artikel Ilmiah Bidang Pangan pada Jurnal Nasional Terakreditasi dalam Meningkatkan Peluang Publikasi Pratama, Andy Rio Suryo; Maesaroh, Mia; Saputra, Raden Galihati Hasan; Fanani, Muhammad Zainal
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 1 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i1.16541

Abstract

Publikasi yang sukses tidak hanya tergantung pada kualitas dan mutu penelitian atau kajian ilmiah, tetapi juga pada kualitas dan mutu penulisan dan kesesuaian artikel dengan standar jurnal yang dituju. Pembahasan teknik-teknik penulisan artikel ilmiah secara komprehensif tersedia dalam jumlah terbatas. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dari berbagai rujukan utama dan artikel ilmiah yang telah publikasi dalam teknik-teknik penulisan artikel ilmiah bidang pangan di jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Struktur artikel ilmiah secara umum dimulai dari nama judul, informasi penulis, penjelasan abstrak, pemilihan kata kunci, penjelasan pendahuluan, penjelasan metodologi, penjelasan hasil dan pembahasan, penjelasan kesimpulan, penyampaian ucapan terima kasih, dan referensi yang digunakan, serta informasi tambahan jika ada atau jika dipersyaratkan oleh lembaga penerbit jurnal yang dituju, yaitu jurnal ilmiah nasional terakreditasi seperti jurnal pangan, jurnal mutu pangan, serta jurnal gizi dan pangan. Pemenuhan teknik-teknik penulisan artikel ilmiah pada jurnal yang dituju yang diterbitkan oleh lembaga penerbit jurnal nasional terakreditasi harus dikaji dan dipenuhi guna potensi publikasi artikel ilmiah dan kajian ilmiah meningkat.
Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan Olahan Siap Saji Maesaroh, Mia; Widowati, Sri; Fanani, Muhammad Zainal
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 1 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i1.16702

Abstract

Kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan merupakan peristiwa yang terjadi ketika dua orang atau lebih mengalami gangguan kesehatan dengan gejala yang serupa atau hampir serupa setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. Kejadian ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pangan olahan siap saji yang banyak dijual oleh penyedia pangan jajan keliling dan jasa boga, yang menempati urutan kedua dan ketiga sebagai penyebab keracunan pangan, setelah masakan rumah tangga. Untuk itu, penyedia pangan olahan siap saji wajib memenuhi persyaratan prinsip higiene dan sanitasi yang ketat agar pangan yang disajikan aman dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian, konsumen dapat terhindar dari risiko keracunan dan kejadian KLB dapat dicegah. Upaya pencegahan juga harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti individu, masyarakat, otoritas kompeten, dan pemerintah. Sinergi antar pihak-pihak ini diperlukan agar tren kejadian KLB keracunan pangan dapat dicegah dan dikendalikan secara efektif, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan.
Cokelat dan Efek Penyegarnya Maesaroh, Mia; Rachmat, Ridwan; Fanani, Muhammad Zainal
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 2 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i2.17013

Abstract

Cokelat merupakan produk homogen yang dihasilkan melalui proses pencampuran bahan-bahan yang berasal dari biji kakao, baik dengan tambahan bahan lain maupun tanpa, termasuk bahan tambahan pangan (BTP) yang telah disetujui oleh otoritas kompeten. Sebagai salah satu produk yang memiliki potensi besar, karena ketesediaan bahan baku biji kakao yang melimpah di Indonesia, yang merupakan salah satu produsen kakao terbesar di dunia. Hal ini menjadikan cokelat sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, terutama melalui pendekatan kualitatif berdasarkan berbagai rujukan utama. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa cokelat, selain memberikan efek penyegar (menurunkan kecemasan atau stres), juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan. Cokelat diketahui memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, serta membantu menjaga berat badan. Selain itu, konsumsi cokelat dapat meningkatkan energi, mengatasi kelelahan, dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Beberapa sifat fisikokimia cokelat yang telah ditemukan, meliputi kandungan fenolik (seperti asam galat, asam kafeat, katekin, dan epikatekin), metilxantin (termasuk teobromin, kafein, dan teofilin), flavonoid, polifenol, prosianidin, feniletilamin, 2,5-diketopiperazina, asam askorbat, tiamin, zat besi, magnesium, vitamin D2, dan serat. Berbagai senyawa tersebut berkontribusi pada manfaat kesehatan yang signifikan, menjadikan cokelat tidak hanya sebagai camilan lezat yang menyenangkan, tetapi juga sebagai sumber gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Strategi Implementasi dan Legalitas Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB): Studi Kasus pada PT Kimika Bite Indonesia Maesaroh, Mia; Amalia, Lia; Fanani, Muhammad Zainal
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v7i2.19564

Abstract

Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) merupakan langkah krusial dalam menjamin mutu dan keamanan pangan, serta menjadi syarat utama dalam memperoleh izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). PT Kimika Bite Indonesia, sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pangan olahan, berkomitmen untuk memenuhi persyaratan tersebut melalui penyusunan dan penerapan sistem CPPOB secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tim produksi terhadap prinsip CPPOB, menyusun dokumen pendukung sesuai regulasi, menerapkan sistem di fasilitas produksi, serta memperoleh izin resmi dari BPOM. Metodologi yang digunakan meliputi analisis kondisi awal perusahaan, penyusunan dokumen mutu, pelatihan internal, implementasi sistem di lapangan, audit internal, hingga proses pengajuan izin. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan bertahap dan sistematis mampu meningkatkan kesiapan perusahaan dalam memenuhi standar CPPOB. Pelatihan internal terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan karyawan, sementara audit internal menjadi alat validasi penting sebelum pengajuan izin ke BPOM. Dengan penerapan CPPOB yang konsisten, PT Kimika Bite Indonesia tidak hanya memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan olahannya.
Penerapan Sistem Jaminan Produk Halal melalui Pendampingan pada Grup Restoran PT X Maesaroh, Mia; Jumiono, Aji
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 2 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i2.19610

Abstract

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kehalalan produk pangan mendorong penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) di sektor kuliner, termasuk restoran. Grup Restoran PT X sebagai restoran yang bergerak di bidang kuliner khas Sunda sebelumnya telah memiliki sertifikat halal. Akan tetapi, dengan adanya penambahan fasilitas operasional baru, kini grup tersebut diwajibkan untuk memastikan menerapkan SJPH di seluruh restoran dan mengajukan kembali sertifikasi untuk mencakup seluruh fasilitas. Porgram ini bertujuan melakukan proses pendampingan implementasi SJPH melalui tiga tahap utama: analisis kondisi awal, pelatihan SJPH, dan pendampingan penyusunan dokumen SJPH berdasarkan lima kriteria BPJPH. Temuan awal menunjukkan bahwa restoran tersebut belum sepenuhnya memenuhi persyaratan. Perbaikan dilakukan dengan pembentukan Tim Manajemen Halal, penunjukan Penyelia Halal bersertifikat, penyusunan prosedur aktivitas kritis, dan komitmen tertulis tidak menggunakan bahan haram atau berbahaya. Seluruh bahan dan proses produksi mulai disesuaikan dengan kriteria SJPH, didukung dokumentasi lengkap. Pelatihan meningkatkan pemahaman karyawan, dibuktikan melalui post-test dengan hasil memuaskan. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa pendampingan teknis secara bertahap dan terstruktur efektif dalam membantu pelaku usaha kuliner memahami dan mengimplementasikan SJPH secara berkelanjutan.