This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mitrasehat
Chitra Dewi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODUS INTERVENSI METODE QUANTUM TEACHING DENGAN KONSEP “TANDUR” DALAM MENINGKATKAN HYGIENE PERSONAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR KOTA MAKASSAR Chitra Dewi; Andi Wahyuni; Muti Sahida
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.181

Abstract

Masalah kesehatan menjadi fenomena yang sangat serius dinegara miskin danberkembang, terutama yang terjadi pada anak-anak (Fida dan Maya, 2012). Diperkirakansekitar 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan karena diare (Widoyono, 2008).Hal ini biasanya disebabkan oleh personal hygiene anak yang kurang baik. Salah satupencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh intervensi metode Quantum Teaching dengankonsep TANDUR dalam meningkatkan hygiene personal pada siswa Sekolah Dasar.Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non EquivalentControl Grup. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Sampel ditarik secaraaccidental sampling sebesar 120 orang.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan respondenmengalami peningkatan yaitu metode Quantum Teaching dengan konsep TANDUR 68,30%dan metode ceramah 29,79%. Sama halnya dengan rata-rata skor sikap respondenmengalami peningkatan yaitu metode Quantum Teaching dengan konsep TANDUR 23,18%dan metode ceramah 4,96%. Berdasarkan analisis Post Hoc Test didapatkan perbedaansignifikan rata-rata peningkatan skor pengetahuan dan sikap responden antara kelompokTANDUR dengan kontrol (p=0,000), dan antara kelompok TANDUR dan ceramah (p=0,000).Akan tetapi ada perbedaan yang signifikan antara kelompok ceramah dan kontrol untuk skorpengetahuan (p=0,103) dan skor sikap (p=0,672).Simpulan, Quantum Teaching dengan konsep TANDUR menjadi metode yang palingefektif dalam penelitian ini. Saran, penyuluhan kesehatan harus mempertimbangkan umurkelompok sasaran, terutama pada anak-anak untuk disajikan dengan materi yang mendukungkemampuan secara Visual, Auditory, dan Kinestetik (VAK) atau materi penyuluhanmendukung kemampuan indra dalam melihat, mendengar, dan gerakan sehingga pesan yangdisampaikan dapat diterima secara maksimal.
Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Karies Gigi Di Dusun Bilaji Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Marisna Eka Yulianita; Chitra Dewi; Kasriani
Jurnal Mitrasehat Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v10i2.248

Abstract

Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email. menurut WHO tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang pertahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Karies Gigi Di Dusun Bilaji Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Observasional Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi berjumlah 300 penduduk yang merokok dengan sampel 75 orang penderita Karies gigi, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square didapatkan nilai p=0.000 (p<α) maka dapat disimpulkan ada hubungan antara Kebiasaan Merokok dengam Kejadian Karies Gigi Di Dusun Bilaji Kecamatan Baromboong Kabupaten Gowa. Simpulan dari kebiasaan merokok sangat berpengaruh terhadap karies gigi di Dusun Bilaji Kabupaten Gowa. Disarankan yang merokok agar menjaga kebersihan giginya
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMANGAPA KOTA MAKASSAR Chitra Dewi; Muti Sahida; Erni Corlina Tiotor
Jurnal Mitrasehat Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v9i2.272

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas, Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kasus ISPA pada balita lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait gizi buruk 13 juta anak dan balita di dunia meninggal setiap tahun dengan angka kematian diatas 40 per 1000 kelahiran hidup. Data yang di temukan di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa bahwa Data tahun 2016 penderita ispa sebanyak 79 balita, tahun 2017 sebanyak 100 dan tahun 2018 260 penderita ispa. Tujuan khusus untuk mengetahui hubungan status imunisasi dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran penapasan akut pada balita,untuk mengetahui hubungan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit Infeksi saluran pernapasan pada baita, untuk mengetahui hubungan keberadaan anggota keluarga yang merokok didalam rumah dengan kejadian penyakit Infeksi saluran pernapasan pada balita. Jenis penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah semua balita yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Tamangapa Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah Sampel sebesar 92 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mendapatkan imunisasi lengkap dan menderita ispa 0 orang (0,0%), tidak menderita 26 orang (28,3%), status imunisasi lengkap 60 orang (65,2%) semua menderita dan yang tidak mendapatkan imunisasi tidak lengkap sebanyak 66 orang (71,7%), Kepadatan hunian yang padat dan menderita sebanyak 60 dan yang menderita 6 orang tidak padat 26 orang tidak menderita,anggota keluarga yang merokok dan menderita ispa 60 orang yang merokok dan tidak menderita 6 orang dan tidak merokok semuanya menderita ispa 26 orang. Simpulan yang diperoleh dari penelitian adalah adanya status Imunisasi, kepadatan hunian dan keberadaan anggota keluarga yang merokok dalam rumah saran untuk pemerintah setempat agar leb ih memperhatikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa Kota Makassar khususnya faktor kesehatan lingkungan.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD K.H. HAYYUNG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Muh. Sahlan Zamaa; Chitra Dewi; Endang Kurniati; Renaldi M; Muhammad Syahrir
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i2.410

Abstract

Latar belakang: Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Banyaknya tugas yang tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik, keahlian, dan waktu yang tersedia berdampak pada kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang sehingga menimbulkan stres kerja. Beban kerja di IGD perlu diketahui agar dapat menentukan kebutuhan kuantitas dan kualitas tenaga perawat yang di perlukan pada ruangan IGD sehingga tidak terjadi beban kerja yang tidak sesuai yang akhirnya menyebabkan stres kerja. Tujuan: penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Metode: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 22 perawat. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 perawat. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan jawaban dari lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menggunakan uji fishers exact test menunjukkan nilai p-value 0,009 terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adanya hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Intalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Hendaknya rumah sakit melakukan evaluasi bagi perawat maupun petugas rumah sakit lainnya untuk lebih dipertimbangkan mengenai beban kerja agar dapat meminimalisir stres kerja.