Penelitian ini mengkaji proses pembentukan istilah bahasa Arab modern melalui metode tarjamah (penerjemahan), dengan fokus pada tinjauan leksikologis, leksikografis, dan tantangan yang menyertainya. Di tengah arus globalisasi, bahasa Arab menghadapi tuntutan untuk terus beradaptasi dengan konsep-konsep baru, terutama dalam bidang teknologi, sains, dan ekonomi. Tarjamah menjadi strategi kunci, tidak hanya sebagai alih makna literal, tetapi juga sebagai proses adaptasi morfologis, semantik, dan kultural untuk menciptakan istilah yang relevan dan fungsional. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi pustaka untuk menganalisis berbagai jenis tarjamah—seperti harfiyah (literal), maknawiyah (kontekstual), dan tafsiriyah (interpretatif)—serta aplikasinya dalam pembentukan istilah. Hasil kajian menunjukkan bahwa tarjamah maknawiyah dan deskriptif menjadi pendekatan yang paling dominan dalam menciptakan padanan istilah modern seperti al-barīd al-iliktrūnī (email) dan at-taḍakhkhum (inflasi). Proses ini melibatkan pencarian padanan semantik, penyesuaian pada wazn (pola morfologis), dan adaptasi budaya agar istilah mudah diterima. Meskipun demikian, proses ini menghadapi tantangan signifikan, antara lain ketidaksesuaian makna kontekstual, ambiguitas leksikal, dan kurangnya standardisasi antar lembaga bahasa. Makalah ini menyimpulkan bahwa tarjamah memegang peran strategis dalam modernisasi leksikon Arab, namun diperlukan koordinasi yang lebih sistematis untuk memastikan konsistensi dan akurasi istilah yang dihasilkan.