Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Komunikasi Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Hiawata Universitas Muhammadiyah dalam Mengimplementasikan Kode Etik Dewi, Sri; Murdiati, Eni; Ningsih, Chairunnisah
Jurnal Bisnis dan Komunikasi Digital Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jbkd.v1i4.3688

Abstract

Kegiatan komunikasi di dalam suatu organisasi bertujuan untuk membentuk saling pengertian dan menyamakan pengalaman diantara anggota organisasi. Sehingga tujuan dalam penelitian penulis ini ingin mengetahui Bagaimana Peran Komunikasi Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Hiawata Universitas Muhammadiyah Dalam Mengimplementasikan Kode Etik serta Bagaimana Dampak positif dan negatif yang diterima oleh Mahasiswa Pecinta Alam Hiawata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti melanjutkan proses selanjutnya yaitu menganalisis data guna mendapatkan hasil dengan teknik analisis data yaitu dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir yaitu kesimpulan. Data yang diperoleh menjadi valid karena didukung oleh sumber-sumber yang relevan untuk penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran komunikasi organisasi mahasiswa pecinta alam Hiawata Universitas Muhammadiyah dalam mengimplementasikan kode etik menerapkan berbagai jenis komunikasi organisasi, yaitu komunikasi ke bawah yang dilakukan oleh pengurus dalam menyampaikan pesan dan instruksi kepada anggotanya, komunikasi ke atas komunikasi yang disampaikan oleh kepala divisi ataupun anggota kepada pengurus untuk melaporkan mengenai perencanaan maupun hasil kinerja, komunikasi horizontal komunikasi yang dilakukan antar sesama pengurus atau sesama kepala divisi untuk saling berbagi informasi dan bertukar pikiran membuat strategi komunikasi dalam mengimplementasikan kode etik, serta komunikasi lintas saluran dimana semua anggota baik itu yang menjadi pengurus, kepala divisi, anggota biasa ataupun anggota alumni bisa saling berbagi pendapat menganai pesan yang ingin disampaikan baik berupa saran kegiatan, masukan terkait kepentingan organisasi atau hambatan yang sedang di alami.
Persepsi Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Tahun 2020 Tentang Tren Ikoy-Ikoyan Di Sosial Media Instagram Agustina, Anggun; Nuraida; Ningsih, Chairunnisah
CONVERSE Journal Communication Science Vol. 1 No. 4 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/converse.v1i4.3825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) tahun 2020 mengenai tren "Ikoy-Ikoyan" di media sosial Instagram. Tren "Ikoy-Ikoyan" adalah fenomena berbagi rezeki yang menjadi viral di Instagram, di mana individu atau kelompok memberikan hadiah kepada pengikut mereka dengan cara yang interaktif dan sering kali disertai dengan syarat-syarat tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sejumlah 10 mahasiswa KPI yang aktif menggunakan Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa KPI melihat tren "Ikoy-Ikoyan" secara positif sebagai bentuk kepedulian sosial dan saling berbagi rezeki. Namun, terdapat juga pandangan kritis yang menganggap tren ini sebagai bentuk eksploitasi untuk meningkatkan popularitas di media sosial. Mereka melihat Ikoy-Ikoyan sebagai cara efektif untuk memanfaatkan pengaruh dan jangkauan media sosial guna membantu orang-orang yang membutuhkan. Dampak positifnya, mahasiswa melihat tren ini sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial dan membangun rasa solidaritas di antara pengguna Instagram. Selain itu, kegiatan ini dapat mendorong individu untuk lebih peduli dan aktif dalam membantu sesama, terutama di masa-masa sulit. Di sisi lain, dampak negatifnya termasuk munculnya kecenderungan untuk mengejar popularitas dan pengakuan di media sosial dengan cara yang mungkin mengesampingkan nilai-nilai keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi. Beberapa mahasiswa juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa tren ini dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan ketergantungan pada hadiah-hadiah semacam itu, sehingga mengubah makna asli dari berbagi rezeki menjadi lebih bersifat transaksional. Penelitian ini menggunakan teori Uses And Gratifications. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tren "Ikoy-Ikoyan" memiliki dampak yang signifikan terhadap pola interaksi dan persepsi sosial di kalangan mahasiswa KPI, serta menyoroti pentingnya kesadaran kritis dalam menggunakan media sosial.
Komunikasi Kelompok Adat Behantat Pernikahan di Desa Kuang Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir Linsaniyati, Antika; Murdiati, Eni; Ningsih, Chairunnisah
Buletin Antropologi Indonesia Vol. 2 No. 1 (2025): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/bai.v2i1.3847

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan di Desa Kuang Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan di Desa Kuang Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Teknik pengumpulan data ini dengan deskriptif kualitatif melalui tiga tahapan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi kelompok menurut George C. Homans dan pendekatan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian menunjukkan proses adat Behantat pernikahan berkaitan dengan kegiatan, interaksi dan perasaan, serta mengandung makna dalam adat Behantat. Proses komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan dimulai dari Komunikasi antar keluarga calon pengantin (Bepandas), komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap keluarga besar (Rapat keluarge besak), komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap tokoh masyarakat, komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap masyarakat (membagikan dodol, mengundang masyarakat datang ke pernikahan, membantu acara masak-masakan sebelum adat Behantat pernikahan, dan Behantat), dan adat pernikahan. Adapun faktor pendukung adat Behantat pernikahan adalah gotong royong dan kebersamaan, silaturahmi, kewajiban untuk membalas budi, kekeluargaan, tradisi yang telah berlangsung lama, rasa saling menghargai, dan solidaritas komunitas. Faktor penghambat adat Behantat pernikahan adalah tidak mendapat ajakan dari pemilik hajatan, ekonomi, tidak ada jasa, jadi tidak membalasnya, dan jarak dan lokasi acara.