Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan di Desa Kuang Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan di Desa Kuang Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Teknik pengumpulan data ini dengan deskriptif kualitatif melalui tiga tahapan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi kelompok menurut George C. Homans dan pendekatan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian menunjukkan proses adat Behantat pernikahan berkaitan dengan kegiatan, interaksi dan perasaan, serta mengandung makna dalam adat Behantat. Proses komunikasi kelompok adat Behantat pernikahan dimulai dari Komunikasi antar keluarga calon pengantin (Bepandas), komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap keluarga besar (Rapat keluarge besak), komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap tokoh masyarakat, komunikasi antar keluarga calon pengantin terhadap masyarakat (membagikan dodol, mengundang masyarakat datang ke pernikahan, membantu acara masak-masakan sebelum adat Behantat pernikahan, dan Behantat), dan adat pernikahan. Adapun faktor pendukung adat Behantat pernikahan adalah gotong royong dan kebersamaan, silaturahmi, kewajiban untuk membalas budi, kekeluargaan, tradisi yang telah berlangsung lama, rasa saling menghargai, dan solidaritas komunitas. Faktor penghambat adat Behantat pernikahan adalah tidak mendapat ajakan dari pemilik hajatan, ekonomi, tidak ada jasa, jadi tidak membalasnya, dan jarak dan lokasi acara.