Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi terhadap Aktivitas Peredaman Radikal Bebas DPPH Ekstrak Biji Kopi Robusta Lampung Barat Arifah, Mitsalina Fildzah; Rusydan, Azka Muhammad; Sayyidah Yahya, Fina Ummu; Pratama , Nofran Putra; Saputra, Diky Permana
JOURNAL OF PHARMACEUTICAL (JOP) Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Pharmaceutical (JOP)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jop.v2i2.1454

Abstract

Background: Robusta Coffee (Coffea canephora) has been cultivated in Indonesia, especially in the West Lampung area. Robusta coffee contains secondary metabolites that act as antioxidants, namely chlorogenic acid and other phenolic components. These secondary metabolites of robusta coffee bean can be obtained using the extraction method. The ultrasound-assisted extraction (UAE) is a well-known method to be more effective and lower temperature than other extraction methods. Variations in time impacted by the antioxidant activity of coffee bean extract. Research objective: To determine the effect of variation in extraction time on the free radical reduction activity of DPPH from West Lampung Robusta coffee bean extract. Research method: Robusta coffee beans were extracted by the UAE method using a 70% ethanol solvent (1:100). The variation in extraction time was 10, 20, and 30 minutes. Robusta coffee bean extract was subjected to organoleptic tests, phytochemical screening, and antioxidant activity in DPPH free radical scavenging. Research results: The yield results at 10, 20, and 30 minutes of robusta coffee bean extract were 24.04%, 35.71%, and 20.15%. The results of the organoleptic test of the extract produce a thick texture, brown color, and unique aroma. The results of the phytochemical screening of the extract contain alkaloids, phenolics, tannins, and flavonoids.  The IC50 values at the time variations of 10, 20, and 30 minutes, and quercetin were 29.97 ± 2.737 ppm; 30.5 ± 1.745 ppm; 23.31 ± 4.638 ppm; and 1.42 ± 0.440 ppm respectively, which were significantly different. Conclusion: The variation in extraction time affected the free radical reduction activity of DPPH was an extraction time of 30 minutes in the most optimal DPPH free radical scavenging activity  
Penyuluhan Pemanfaatan Kopi Sebagai Tanaman Obat Untuk Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sumberagung Dewi, Novia Ariani; Kurniawati, Endah; Saputra, Diky Permana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i1.591

Abstract

Penuaan kulit merupakan proses fisiologis yang normal terjadi, yang ditandai dengan menurunnya sawar kulit, menurunnya produksi sebum, dan melambatnya regenerasi sel epidermis. Kondisi tersebut akan menimbulkan manifestasi penuaan kulit seperti hiperpigmentasi, kulit kering, berkurangnya elastisitas, berkurangnya kekencangan, dan berkurangnya kehalusan kulit. Manusia, khususnya wanita, ingin tampil menarik dan awet muda. Banyak faktor yang mempengaruhi penuaan kulit, salah satunya adalah gaya hidup. Gaya hidup dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu paparan sinar ultraviolet (UV). Kafein merupakan salah satu kandungan dari tanaman obat kopi yang saat ini semakin banyak digunakan dalam kosmetik karena aktivitas biologisnya yang tinggi dan kemampuannya menembus penghalang kulit. Kafein juga memiliki sifat antioksidan yang kuat yang membantu melindungi sel terhadap radiasi UV dan memperlambat proses photoaging pada kulit serta dapat mempengaruhi sel-sel kulit manusia yang rusak akibat sinar UV. Tujuan diberikan penyuluhan yaitu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan kopi sebagai bahan alami yang ada disekitar untuk menjaga kesehatan kulit. Mitra pada pengabdian ini adalah Dusun Turi, Kelurahan Sumberagung, Jetis, Bantul. Metode dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan penyuluhan, diskusi, tanya jawab dan mengerjakan pre-test dan pos-test yang diikuti oleh 33 peserta. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Dusun Turi dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang. Hasil pre-test yang dilakukan pada 33 peserta penyuluhan diperoleh rata-rata nilai yaitu 6,94 dan rata-rata nilai post-test yaitu 7,85. Terlihat dari rata-rata nilai evaluasi penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan pada peserta setelah dilakukan penyuluhan tentang manfaat kopi untuk kesehatan kulit.