Kampung Paseban merupakan wilayah dengan cuaca yang tidak menentu, yang menyebabkan pengeringan biji kopi menggunakan solar dryer dome menjadi kurang optimal. Hal ini sering mengakibatkan biji kopi berjamur, sehingga menurunkan kualitas produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) mengembangkan teknologi pengering biji kopi berbasis lampu pemanas pada solar dryer dome untuk meningkatkan efisiensi pengeringan di Kampung Paseban. Teknologi ini memanfaatkan energi matahari dan lampu pemanas untuk mengurangi ketergantungan pada cuaca. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efisiensi pengeringan dengan menjaga suhu ideal 24-27°C dalam waktu tertentu yang dicapai sesuai dengan perubahan suhu melalui sistem kontrol suhu otomatis. Pelatihan petani tentang instalasi, pemeliharaan, dan pengoperasian sistem juga dilakukan. Teknologi ini berpotensi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi, serta mendukung pelestarian lingkungan. Kolaborasi antara akademisi dan petani diharapkan dapat menjadikan sistem ini sebagai model teknologi berkelanjutan yang dapat direplikasi di berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia.