Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Herianti, Herianti; Irinericy, Rani
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 5 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i5.220

Abstract

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi baru lahir pada dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu atau ASI dan mulai menyusu. Bayi akan mendapatkan kekebalan tubuh. IMD bermanfaat bagi ibu karena dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasca persalinan. Dalam 1 jam kehidupan pertama bayi dilahirkan ke dunia, bayi dipastikan untuk mendapatkan kesempatan melakukan IMD. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini dengan Keberhasilan Pemberian ASI di RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey cross sectional. semua ibu yang melahirkan hari I normal dan SC di RSUD Batara Guru Belopa sebanyak 80 responden.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah nonprobability sampling, Metode analisis data dengan menggunakan metode chi-square dengan tingkat kemaknaan 5%. Hasil penelitian menemukan ada Ada hubungan antara pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan keberhasilan pemberian ASI pada bayi di RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu dengan tingkat kemaknaan 0,001. Diharapkan kepada tenaga kesehatan yang melaksanakan kegiatan inisiasi menyusu dini (IMD) agar dapat mengoptimalkan kegiatan tersebut serta melakukannya dengan tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang harus dicapai pada pelaksanaannya yaitu keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi.  
Hubungan Paritas dan Gameli dengan Kejadian KPD di  RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau Tahun 2023 Irinericy, Rani; hidayat, Fajarini putri
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.97

Abstract

Insidensi ketuban pecah dini pada usia cukup bulan 8 - 10% sedangkan insidensi ketuban pecah dini saat preterm 2-4%. Data dari RSUD Bangkinang memperlihatkan kasus Ketuban Pecah Dini ibu bersalin meningkat dari tahun ke tahun, dimana tahun 2021 terdapat 65 kasus, tahun 2022 sebanyak 72 kasus, dan ditahun 2023 sebanyak 96 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dan gameli dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Bangkinang tahun 2023. Metode penelitian ini Analitik Kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Case Control. Sampel  terdiri dari 40 kasus ibu bersalin yang mengalami Ketuban Pecah Dini dan 40 kontrol ibu bersalin normal dengan menggunakan uji Chi-square, alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist dan pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian (Pvalue 0.014 OR=3,095), dan gameli dengan kejadian KPD (Pvalue 0.000 OR=5,476). Dan dianjurkan bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan agar terdekteksi secara dini komplikasi pada saat ibu hamil dan dapat mengantisipasi dan merencanakan hal-hal yang mungkin terjadi saat persalinan).
Penerapan Bimbingan Kelompok Metode Homeroom Untuk Meningkatkan Pemahaman Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Irinericy, Rani; Herianti, Herianti; Musdalifa, Musdalifa
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Remaja adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama kesehatan reproduksi. Ini adalah masa transisi penting dalam perubahan fisik dan emosi. Tidak memahami kesehatan reproduksi remaja dapat menyebabkan perilaku beresiko, pernikahan dini, dan masalah kesehatan. Maka diperlukan pendekatan edukasi yang efektif, salah satunya melalui bimbingan kelompok metode homeroom yang bersifat partisipatif dan membangun interaksi yang positif. Tujuan: Mengetahui efektivitas penerapan bimbingan metode homeroom untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quaisi eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test one group design. Jenis data Primer dan Populasi berjumlah 150 orang kelas X dan XI. Sampel dengan Tehnik Random Sampling yaitu 60 orang. Tekhnik analisis data dilakukan secara deskriptif dan Analitik dengan bantuan perangkat lunak SPSS 25. Analisis data deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data pretest – posttest kelompok intervensi dan kontrol. Sedangkan Analisis data Analitik menggunakan Uji t Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample t Test) dengan nilai signifikan Pvalue < 0,05. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa penerapan metode homeroom dalam bimbingan kelompok secara signifikan meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi. Nilai Pvalue 0,038 < 0,05. Hal ini menegaskan bahwa peningkatan skor tidak terjadi secara kebetulan melainkan benar – benar terkait dengan intervensi metode homeroom. Kesimpulan: Bimbingan kelompok metode homeroom efektif sebagai strategi edukasi untuk meningkatkan pemahaman remaja terkait kesehatan reproduksi. Disarankan penerapan secara rutin di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, serta penelitian lanjutan dengan desain kontrol yang lebih kuat.