Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN PUREE UMBI BENTUL PUTIH (Colocasia esculenta L. Schot) TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT Erlina, Nofiansa; Sudiyono, Sudiyono; Su'i, Moh; Anggraeni, Frida Dwi
Prosidia Widya Saintek Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi optimal antara puree umbi Bentul putih dengan margarin dan seberapa besar pengaruh penambahan puree umbil Bentul putih dan margarin terhadap karakteristik biskuit yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial, yaitu konsentrasi puree umbi Bentul putih 30%, 50% dan 70%, serta konsentrasi margarin 40% dan 50%. Rata-rata hasil pengujian kadar air antara 1.93% - 4.42%, kadar gula reduksi antara 7.76% – 11.35%. Hasil pengujian tingkat kesukaan panelis terhadap warna antara 2.4 (tidak suka) – 4,8 (sangat suka), aroma 2.1 (tidak suka) – 4.2 (suka), rasa 2.0 (tidak suka) – 4.6 (sangat suka) dan tekstur 1.4 (sangat tidak suka) – 4.2 (suka).
PENGARUH SUBSTITUSI UMBI BENTUL (Colocasia esculenta (L). Schott) TERHADAP SIFAT DAN KARAKTERISTIK MIE BASAH wilantika, putri; Su'i, Moh; Sudiyono; Dwi , Frida; novita, silvy
Jurnal Teknologi Pangan dan Produk Pertanian Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Produk Pertanian (JTEPP)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis umbi yang banyak ditemukan tetapi masih jarang dimanfaakan secara optimal adalah umbi bentul (Colocasia esculenta (L.) Schott). Umbi bentul termasuk dalam golongan dioscorea, dimana kelompok dioscorea merupakan kelompok umbi yang memiliki kandungan polisakarida yang memiliki kemampuan untuk mengikat air atau hampir sama seperti kemampuan gluten sehingga dapat disubstitusi pada pembuatan mie sebagai alternatif gluten yang banyak terdapat dalam tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi Sampel penelitian diberi perlakuan substitusi tepung bentul sebesar 95 %, 90 %, 85 %, 80 %, dan 75 % dan tepung terigu sebesar 5 %, 10 %, 15 %, 20 %, dan 25 % dengan tiga kali pengulangan. Metode penelitian dilakukan menggunakan percobaan RAK faktorial. Analisa data menggunakan uji Anova dengan dilanjut uji BNT. Nilai yang dihasilkan pada masing-masing analisa meliputi kadar protein sebesar 12,1 % – 16,51 %, elastisitas sebesar 0,05 % – 0,06 %, daya rehidrasi sebesar 0,79 % – 1,06 %, serta pengembangan mie sebesar 0,43 % – 0,57 %. Sedangkan pada uji sensoris warna, rasa, aroma, dan tekstur menghasilkan nilai terbesar pada perlakuan E ( substitusi tepung bentul paling tinggi ). kata kunci : bentul, mie basah
PENGARUH PERBANDINGAN AIR ASINAN SAWI DENGAN AIR DAN LAMA FERMENTASI GTERHADAP KULAITAS TEPUNG MOCAF Yusa, Faiz; Su'i, moh; sumaryati, enny; novita, silvy
Jurnal Teknologi Pangan dan Produk Pertanian Vol 1 No 01 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Produk Pertanian (JTePP)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung MOCAF mampu menggantikan atau mensubtitusi penggunaan tepung terigu dengan kelebihan gluten free sehingga cocok bagi masyarakat yang mengalami gluten intolerant.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbandingan air rendaman asinan sawi dengan air serta lama fermentasi terhadap kualitas tepung MOCAF. Faktor yang diuji meliputi konsentrasi air rendaman asinan sawi (0%, 10%, 20%) dan lama fermentasi (12, 24, 36 jam). Parameter yang diukur mencakup pH, total asam, swelling power, solubility, suhu gelatinisasi, viskositas, serta sifat organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi air rendaman asinan sawi dan durasi fermentasi berpengaruh signifikan terhadap karakteristik tepung MOCAF. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 20% air rendaman asinan sawi dengan fermentasi selama 24 jam, menghasilkan tepung dengan derajat asam 4,31%, swelling power 14,53 g/g, solubility 1,83%, suhu puncak gelatinisasi 92,67°C, serta viskositas puncak 357 BU. Tepung yang dihasilkan memiliki warna putih kusam dan aroma samar singkong. Hasil ini menunjukkan bahwa pemanfaatan air rendaman asinan sawi dapat meningkatkan kualitas MOCAF sekaligus mengurangi limbah fermentasi sayuran.