Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGELOLAAN ASET DESA BERBASIS TEORI MANAJEMEN: STUDI KASUS DI DESA CIBIRU WETAN Yumni, Amalia Zata; Maharani, Nadira Ayu; Putri, Zahra Puspita Eka; Saefulrahman, Iyep
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.47378

Abstract

Pengelolaan aset desa adalah elemen yang sangat krusial untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan pengelolaan aset di Desa Cibiru Wetan sesuai dengan ketentuan Permendagri No. 1 Tahun 2016 Pasal 7 yang menjelaskan langkah-langkah pengelolaan aset desa secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, penggunaan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, pengelolaan, pelaporan, evaluasi, pembinaan, hingga pemantauan dan pengendalian. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan penelaahan dokumen. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa Desa Cibiru Wetan telah melaksanakan pengelolaan aset desa sesuai dengan peraturan yang ada, melibatkan aparat desa serta masyarakat dalam setiap tahapan. Meskipun demikian, masih ada beberapa tantangan seperti kekurangan sumber daya manusia dan perlunya perbaikan dalam sistem pengelolaan aset agar menjadi lebih efektif dan transparan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kemampuan aparat desa dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan aset yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan demikian, pengelolaan aset desa di Cibiru Wetan bisa dijadikan contoh untuk tata kelola pemerintahan yang baik di tingkat desa.
KEBIJAKAN PEMBATASAN RITASE TRUK SAMPAH DI TPA SARIMUKTI DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK DAN EKOLOGI PEMERINTAHAN Yumni, Amalia Zata; Maharani, Nadira Ayu; Putri, Zahra Puspita Eka; Rahdiana, Fisca Putri; Putri, Nazara Dea Ratna; Yuningsih, Neneng Yani
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 3 (2025): Volume 8 No. 3 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i3.49505

Abstract

Pengelolaan sampah di TPA Sarimukti menghadapi tantangan besar karena volume sampah melebihi kapasitas desain. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerapkan kebijakan pembatasan ritase truk sampah (Instruksi Gubernur No.02/PBLS.04/DLH) sebagai langkah transisi menuju sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Studi terpadu ini menganalisis efektivitas kebijakan tersebut dengan mengintegrasikan dua perspektif: teori efektivitas kebijakan publik menurut Riant Nugroho (yang menyoroti lima indikator tepat kebijakan, pelaksana, sasaran, lingkungan, dan proses) dan kerangka ekologi pemerintahan menurut Robi Cahyadi (yang menekankan dimensi Trigatra dan Pancagatra). Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan ini secara tepat kebijakan selaras dengan UU No. 18 Tahun 2008 dan Perda Jabar No. 12 Tahun 2010, serta mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik TPA (Trigatra). Dari sisi tepat pelaksana, koordinasi antar pemda dan SDM teknis masih menghadapi keterbatasan, menunjukkan kebutuhan pelatihan dan kolaborasi yang lebih baik. Sasaran kebijakan (tepat target) mengarah kepada kelompok penghasil sampah dan institusi pengelola TPA, namun budaya memilah sampah di masyarakat perlu ditingkatkan agar kebijakan berhasil. Indikator tepat lingkungan terpenuhi dengan menurunnya volume sampah masuk (sekitar 18,54% selama periode Ramadan 2024/2025) dan potensi pengurangan risiko longsor, meskipun terbatasnya lahan fisik TPA tetap menjadi kendala. Dari segi tepat proses, proses pembuatan kebijakan bersifat responsif terhadap krisis, namun implementasi di lapangan memunculkan ketimpangan tugas dan belum sepenuhnya didukung edukasi publik. Pendekatan ekologi pemerintahan memperlihatkan bagaimana faktor fisik (Trigatra: geografis, SDA, SDM) dan sosial (Pancagatra: budaya, ideologi, ekonomi, dsb.) saling berinteraksi dalam kebijakan ini. Kesimpulannya, kebijakan pembatasan ritase di TPA Sarimukti dinilai efektif dalam menurunkan tekanan ekologis dan memperpanjang usia TPA, namun efektivitas penuhnya masih terhambat oleh faktor sosial-budaya dan kapasitas pelaksanaan yang belum optimal. Rekomendasi kebijakan mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam memilah sampah, penguatan kapasitas SDM, serta koordinasi antar lembaga yang lebih baik.
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN POKOK DI KABUPATEN SUMEDANG (STUDI PADA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUMEDANG) Yumni, Amalia Zata; Putri, Zahra Puspita Eka; Amanta, Ziofari Baldi; Afifah, Dian Fitriani
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.40814

Abstract

Kemandirian pangan adalah kemampuan produksi pangan dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan sehingga mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan ditingkat rumah tangga. Penelitian ini secara mendalam menganalisis peran strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam upaya mencapai kemandirian pangan pokok. Melalui kajian kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengkorelasikan berbagai program dan kebijakan yang telah diimplementasikan dengan data produksi pangan lokal. Analisis lebih lanjut dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan program-program tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi empiris bagi pengembangan model pembangunan pertanian berkelanjutan yang responsif terhadap dinamika pangan lokal.