Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Islamic Parenting: Pendidikan Anak Menurut Ibnu Sina di Era Modern Riansyah, Riansyah; Dewi, Eva; Pratama, Muhammad Surya
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 1.C (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to discuss and examine how human terms in the Qur'an. This study uses this research method, namely a qualitative method using library research, namely by reading, studying and examining books and sources of writing that are closely related to the problem discussed. The results of the discussion are basically education includes the principles of gender equality, gender bias in education results in the achievement of educational goals. For this reason, equitable education is needed where the curriculum of educational institutions integrates gender in subjects and lectures. One of the goals of education is how to create a just society, by not discriminating against one of the sexes. However, in reality, there is still discrimination in the world of education, so efforts are needed to overcome it, one of which is by formulating a curriculum with a gender perspective. The curriculum is a development of the vision and mission of educational institutions that want to realize educational goals. The gender-based curriculum is based on the assumption that women and men have equality in education and have equal opportunities
KORELASI PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI ETIKA PERGAULAN DALAM ISLAM PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP PENERAPAN ADAB BERGAUL KEPADA TEMAN SEBAYA Pratama, Muhammad Surya; Risnawati, Risnawati; Rizqa, Miftahir
Mandalika: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Bahasa Vol 2 No 2 (2024): Mandalika Jurnal Ilmu Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jipb.v2i2.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pemahaman siswa terhadap materi Etika Sosial dalam Islam pada mata kuliah Akidah Akhlak dengan penerapan etika sosial pada teman sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 364 siswa. Teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, digunakan dalam penelitian ini karena materi Etika Sosial dalam Islam hanya tersedia di kelas XII. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi serial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi serial sebesar 0,417 lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 0,266<0,417>0,345. Dengan demikian, Ha diterima, artinya terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman materi Etika Sosial Islam siswa terhadap penerapan etika sosial pada teman sebaya dengan derajat korelasi sedang, dan sumbangan pemahaman materi Etika Sosial Islam siswa terhadap penerapan etika sosial pada teman sebaya sebesar 17,39%, sedangkan sisanya 82,61% merupakan korelasi variabel lain.
KONSEP TA’DIB PADA PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP ADAB PERGAULAN TEMAN SEBAYA Pratama, Muhammad Surya; Wahyuni, Sri
Kutubkhanah Vol 23, No 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v23i3.26173

Abstract

This study aims to identify and analyze the concept of ta'dib in Islamic education from the perspective of Syed Muhammad Naquib al-Attas and the form of its implementation of the application of peer association. The analysis method used is literature research by examining in depth the literature that discusses the thoughts of Syed Muhammad Naquib al-Attas related to Islamic education then analyzing the form of its implementation in the application of peer association. The main reason for choosing the concept of ta'dib Syed Muhammad Naquib al-Attas is because this concept has its own characteristics in Islamic education compared to concepts from other thinkers. Where in the concept of ta'dib this leads to aspects of spirituality, where someone who receives something (adab) is not only limited to his knowledge, but he feels the meaning of a science in the soul of someone who seeks knowledge. The author hopes that there will be an application of the concept of ta'dib in Islamic education, because if Islamic education practices the concept of ta'dib in the process, where there is an effort to seed and plant adab gradually, which involves aspects of spatiality in its order, then the goal of Islam itself is achieved, namely how to produce students with good morals, especially applying adab values in associating to their peers.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis konsep ta’dib pada pendidikan Islam dalam perspektif Syed Muhammad Naquib al-Attas dan bentuk implementasinya terhadap penerapan adab pergaulan teman sebaya. Metode analisis yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan cara mengkaji secara mendalam literatur yang membahas tentang pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas terkait pendidikan Islam kemudian dianalisis bentuk implementasinya pada penerapan adab pergaulan  teman sebaya. Alasan utama dipilihnya konsep ta’dib Syed Muhammad Naquib al-Attas dikarenakan konsep ini memiliki karakteristik tersendiri dalam pendidikan Islam dibandingkan dengan konsep dari pemikir lainnya. Dimana dalam konsep ta’dib ini mengarahkan kepada aspek spiritualitas, dimana seseorang yang menerima sesuatu (adab) tidak hanya sebatas pada pengetahuannya saja, namun ia merasakan sampainya makna dari suatu ilmu tersebut pada jiwa seseorang yang menuntut ilmu. Penulis mengharapkan adanya penerapan konsep ta’dib ini dalam pendidikan Islam, karena jikalau pendidikan Islam mengamalkan konsep ta’dib dalam prosesnya, dimana di dalamnya ada usaha penyemaian serta penanaman adab secara bertahap, yang melibatkan aspek spitualitas dalam tatanannya, maka tercapailah tujuan Islam itu sendiri yakni bagaimana melahirkan siswa yang berakhlak baik, khususnya menerapkan nilai-nilai adab dalam bergaul kepada teman sebayanya.